PLN Riau-Kepri Investasikan Rp721 Miliar untuk PLTD
A
A
A
NATUNA - PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) menginvestasikan Rp721 miliar untuk pengadaan mesin diesel yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas total 81.300 kw (81,3 MW) di kedua provinsi tersebut.
Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah mengatakan, mesin-mesin tersebut ditempatkan di Riau sebanyak 42 unit dengan kapasitas 35.800 kw dan di Kepri 84 unit berkapasitas 45.500 kw. Investasi sebesar itu hanya untuk mesin genset, tidak termasuk infrastruktur lain seperti jaringan, panel-panel dan tangki BBM.
"Khusus di Kepri mesin genset itu digunakan untuk PLTD di pulau-pulau terluar. Tahun ini akan dioperasikan semuanya," kata dia di Natuna, kemarin.
Dia menambahkan, PLTD tersebut tersebar di beberapa pulau di kabupaten Karimun, Lingga, Anambas, Natuna, dan Bintan. Saat ini, jumlah pelanggan listrik PLN di Kepulauan Riau mencapai 235.370 pelanggan, terdiri atas Rayon Tanjungpinang Kota sebanyak 40.730 pelanggan, Rayon Bintan Center (39.459), Rayon Kijang (22.972), Rayon Tanjung Uban (18.816), Rayon Belakang Padang ( 5.361), Rayon Dabo Singkep (20.645), Rayon Tanjung Batu (20.675), Rayon Tanjung Balai Karimun (40.435), Rayon Natuna (18.309), dan Rayon Anambas (7.968).
"Kita terus menambah pasokan listrik di Kepri untuk melayani kebutuhan masyarakat. Khusus di Natuna misalnya, kita bangun PLTD Selat Lampa berkapasitas 5x1.000 kw untuk memasok listrik ke pusat industri perikanan Selat Lampa yang dikelola pemerintah pusat," ujar Agus.
Saat ini, PLTD yang dikelola oleh PLN itu sudah selesai pengerjaannya dan akan memasuki tahapan uji keandalan sebelum masuk sistem jaringan interkoneksi Ranai, Natuna. Dwi mengatakan, pasokan listrik dari PLTD Selat Lampa akan mulai dialirkan apabila pelabuhan dan pusat pengolahan perikanan di Selat Lampa mulai beroperasi penuh. Menurutnya, fasilitas perikanan dan kelautan yang dikelola pemerintah pusat tersebut akan menyerap sedikitnya 3 MW (3.000 kw).
Saat ini, pusat perikanan Selat Lampa sudah beroperasi sebagian dengan kapasitas cold storage 200 ton. Untuk sementara, pasokan listrik listriknya berasal dari genset PLN yang disewa. Ke depan, apabila listrik sudah masuk sistem Ranai, maka sepenuhnya akan menggunakan pasokan dari PLN.
Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah mengatakan, mesin-mesin tersebut ditempatkan di Riau sebanyak 42 unit dengan kapasitas 35.800 kw dan di Kepri 84 unit berkapasitas 45.500 kw. Investasi sebesar itu hanya untuk mesin genset, tidak termasuk infrastruktur lain seperti jaringan, panel-panel dan tangki BBM.
"Khusus di Kepri mesin genset itu digunakan untuk PLTD di pulau-pulau terluar. Tahun ini akan dioperasikan semuanya," kata dia di Natuna, kemarin.
Dia menambahkan, PLTD tersebut tersebar di beberapa pulau di kabupaten Karimun, Lingga, Anambas, Natuna, dan Bintan. Saat ini, jumlah pelanggan listrik PLN di Kepulauan Riau mencapai 235.370 pelanggan, terdiri atas Rayon Tanjungpinang Kota sebanyak 40.730 pelanggan, Rayon Bintan Center (39.459), Rayon Kijang (22.972), Rayon Tanjung Uban (18.816), Rayon Belakang Padang ( 5.361), Rayon Dabo Singkep (20.645), Rayon Tanjung Batu (20.675), Rayon Tanjung Balai Karimun (40.435), Rayon Natuna (18.309), dan Rayon Anambas (7.968).
"Kita terus menambah pasokan listrik di Kepri untuk melayani kebutuhan masyarakat. Khusus di Natuna misalnya, kita bangun PLTD Selat Lampa berkapasitas 5x1.000 kw untuk memasok listrik ke pusat industri perikanan Selat Lampa yang dikelola pemerintah pusat," ujar Agus.
Saat ini, PLTD yang dikelola oleh PLN itu sudah selesai pengerjaannya dan akan memasuki tahapan uji keandalan sebelum masuk sistem jaringan interkoneksi Ranai, Natuna. Dwi mengatakan, pasokan listrik dari PLTD Selat Lampa akan mulai dialirkan apabila pelabuhan dan pusat pengolahan perikanan di Selat Lampa mulai beroperasi penuh. Menurutnya, fasilitas perikanan dan kelautan yang dikelola pemerintah pusat tersebut akan menyerap sedikitnya 3 MW (3.000 kw).
Saat ini, pusat perikanan Selat Lampa sudah beroperasi sebagian dengan kapasitas cold storage 200 ton. Untuk sementara, pasokan listrik listriknya berasal dari genset PLN yang disewa. Ke depan, apabila listrik sudah masuk sistem Ranai, maka sepenuhnya akan menggunakan pasokan dari PLN.
(fjo)