Ekonomi Indonesia Triwulan III Ditopang Pencairan Gaji ke-13
Ekonomi Indonesia Triwulan III Ditopang Pencairan Gaji ke-13
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia di triwulan III 2017 akan tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya. Perkiraan perbaikan ekonomi didukung oleh ekspansi fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter.
Hal ini karena konsumsi pada triwulan III diperkirakan tumbuh dan penyaluran bantuan sosial serta realisasi belanja barang pemerintah yang tinggi.
"Di kuartal III itu ada penyaluran gaji ke-13 PNS pada bulan Agustus-September," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Selain itu, perbaikan investasi diperkirakan terus berlanjut didukung investasi bangunan yang tumbuh cukup tinggi dan investasi nonbangunan juga tengah membaik.
"Hal tersebut ditandai dengan penjualan alat-alat berat untuk sektor pertambangan dan perkebunan serta meningkatnya impor mesin-mesin dan perlengkapan untuk keperluan industri pengolahan," imbuh Dodi.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global, ekspor diperkirakan membaik terutama pada produk tambang dan perkebunan. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) serta sektor industri pengolahan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2017 berpotensi lebih tinggi dari perkiraan semula, dengan tetap dalam kisaran 5,0%-5,4% dan akan meningkat menjadi antara 5,1%-5,5% pada tahun 2018," pungkas Dodi.
Hal ini karena konsumsi pada triwulan III diperkirakan tumbuh dan penyaluran bantuan sosial serta realisasi belanja barang pemerintah yang tinggi.
"Di kuartal III itu ada penyaluran gaji ke-13 PNS pada bulan Agustus-September," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Selain itu, perbaikan investasi diperkirakan terus berlanjut didukung investasi bangunan yang tumbuh cukup tinggi dan investasi nonbangunan juga tengah membaik.
"Hal tersebut ditandai dengan penjualan alat-alat berat untuk sektor pertambangan dan perkebunan serta meningkatnya impor mesin-mesin dan perlengkapan untuk keperluan industri pengolahan," imbuh Dodi.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global, ekspor diperkirakan membaik terutama pada produk tambang dan perkebunan. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) serta sektor industri pengolahan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2017 berpotensi lebih tinggi dari perkiraan semula, dengan tetap dalam kisaran 5,0%-5,4% dan akan meningkat menjadi antara 5,1%-5,5% pada tahun 2018," pungkas Dodi.
(ven)
Explore More