Ini Tujuh Pembangkit Listrik yang Diresmikan Menteri Jonan
A
A
A
MATARAM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan groundbreaking lima Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), 1 MPP tersebar di Nusa Tenggara dengan total kapasitas mencapai 350 MW, dan meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur berkapasitas 50 MW (2x25).
(Baca Juga: Menteri Jonan Groundbreaking 5 PLTMG dan Resmikan PLTU Lombok)
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam sambutannya mengatakan, PLN siap melayani permintaan listrik bagi masyarakat. "PLN saat ini siap melayani permintaan penyediaan tenaga listrik," kata dia di Mataram, Jumat (20/10/2017).
Berikut tujuh proyek yang di groundbreaking dan diresmikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini.
Pertama, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker berkapasitas 150 MW di desa Tanjung Karang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dengan investasi Rp1,6 triliun, proyek ini akan menyerap tenaga kerja 365 orang pada fase konstruksi dan 25 orang pada fase operasi. PLTGU ini diharapkan akan Commercial Operation Date (COD) pada Februari 2019.
Kedua, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima, tepatnya di Dusun Bonto, Kecamatan Asakota, Kota Bima Nusa Tenggara Barat, pembangkit ini dibangun dengan kapasitas 50 MW. Dengan total investasi Rp637 miliar, proyek akan menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang dan direncanakan akan COD pada Oktober 2018.
Ketiga, PLTMG Sumbawa kapasitas 50 MW di desa Labuan Badas Kabupaten Sumbawa menelan investasi lebih dari Rp744 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 285 orang. Ditargetkan PLTMG Sumbawa akan selesai pada Oktober 2018.
Keempat, PLTMG Kupang Peaker kapasitas 40 MW yang dibangun di Dusun Panaf, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Ditargetkan akan selesai pada November 2018 dengan total investasi lebih dari Rp700 miliar dan menyerap tenaga kerja lebih dari 300 orang.
Kelima, untuk mendukung kelistrikan di Pulau Flores, dibangun Mobile Power Plant (MPP) Flores berkapasitas 20 MW. Berlokasi di Dusun Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Menelan investasi lebih dari Rp427 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 210 orang selama masa konstruksi dan 25 orang selama fase operasi.
Keenam, PLTMG Maumere kapasitas 40 MW yang berlokasi di desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Flores Nusa Tenggara Timur. Selama masa konstruksinya proyek ini menyerap tenaga kerja sekitar 285 orang dengan nilai investasi lebih dari Rp694 miliar.
Ketujuh, PLTU Lombok Timur yang mempunyai kapasitas 2x25 MW berlokasi di Desa Padakguar, Kabupaten Lombok Timur. Dengan total nilai investasi Rp1,2 triliun telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang pada fase konstruksi dan 470 tenaga kerja saat operasi dengan prosentase 95% orang Lombok dan 85% di antaranya penduduk Desa Padakguar.
Groundbreaking PLTMG tersebar di Nusra dan peresmian PLTU Lombok Peaker ini menjadi dukungan nyata pemerintah terhadap percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Barat.
Sebagai informasi, total pelanggan sebanyak 1.158.740 pelanggan yang terdiri dari 1.092.473 pelanggan rumah tangga, 22.033 pelanggan tarif sosial, 37.657 pelanggan bisnis, 298 pelanggan industri dan 6.279 pelanggan pemerintah.
Sementara rasio elektrifikasi NTB per Juli 2017 sebesar 81,14% dengan target 83,52% di akhir 2017. Selain itu melalui program listrik pedesaan di 2017 ini PLN ditargetkan melistriki 65 dusun terpencil di NTB.
(Baca Juga: Menteri Jonan Groundbreaking 5 PLTMG dan Resmikan PLTU Lombok)
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam sambutannya mengatakan, PLN siap melayani permintaan listrik bagi masyarakat. "PLN saat ini siap melayani permintaan penyediaan tenaga listrik," kata dia di Mataram, Jumat (20/10/2017).
Berikut tujuh proyek yang di groundbreaking dan diresmikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini.
Pertama, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker berkapasitas 150 MW di desa Tanjung Karang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dengan investasi Rp1,6 triliun, proyek ini akan menyerap tenaga kerja 365 orang pada fase konstruksi dan 25 orang pada fase operasi. PLTGU ini diharapkan akan Commercial Operation Date (COD) pada Februari 2019.
Kedua, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima, tepatnya di Dusun Bonto, Kecamatan Asakota, Kota Bima Nusa Tenggara Barat, pembangkit ini dibangun dengan kapasitas 50 MW. Dengan total investasi Rp637 miliar, proyek akan menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang dan direncanakan akan COD pada Oktober 2018.
Ketiga, PLTMG Sumbawa kapasitas 50 MW di desa Labuan Badas Kabupaten Sumbawa menelan investasi lebih dari Rp744 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 285 orang. Ditargetkan PLTMG Sumbawa akan selesai pada Oktober 2018.
Keempat, PLTMG Kupang Peaker kapasitas 40 MW yang dibangun di Dusun Panaf, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Ditargetkan akan selesai pada November 2018 dengan total investasi lebih dari Rp700 miliar dan menyerap tenaga kerja lebih dari 300 orang.
Kelima, untuk mendukung kelistrikan di Pulau Flores, dibangun Mobile Power Plant (MPP) Flores berkapasitas 20 MW. Berlokasi di Dusun Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Menelan investasi lebih dari Rp427 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 210 orang selama masa konstruksi dan 25 orang selama fase operasi.
Keenam, PLTMG Maumere kapasitas 40 MW yang berlokasi di desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Flores Nusa Tenggara Timur. Selama masa konstruksinya proyek ini menyerap tenaga kerja sekitar 285 orang dengan nilai investasi lebih dari Rp694 miliar.
Ketujuh, PLTU Lombok Timur yang mempunyai kapasitas 2x25 MW berlokasi di Desa Padakguar, Kabupaten Lombok Timur. Dengan total nilai investasi Rp1,2 triliun telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang pada fase konstruksi dan 470 tenaga kerja saat operasi dengan prosentase 95% orang Lombok dan 85% di antaranya penduduk Desa Padakguar.
Groundbreaking PLTMG tersebar di Nusra dan peresmian PLTU Lombok Peaker ini menjadi dukungan nyata pemerintah terhadap percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Barat.
Sebagai informasi, total pelanggan sebanyak 1.158.740 pelanggan yang terdiri dari 1.092.473 pelanggan rumah tangga, 22.033 pelanggan tarif sosial, 37.657 pelanggan bisnis, 298 pelanggan industri dan 6.279 pelanggan pemerintah.
Sementara rasio elektrifikasi NTB per Juli 2017 sebesar 81,14% dengan target 83,52% di akhir 2017. Selain itu melalui program listrik pedesaan di 2017 ini PLN ditargetkan melistriki 65 dusun terpencil di NTB.
(izz)