Peruri Kebanjiran Order Cetak Mata Uang Asing
A
A
A
JAKARTA - Selain mencetak uang rupiah, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) juga mencetak mata uang negara lain. Peruri pun kebanjiran order untuk mencetak mata uang dari Nepal, Filipina, Afrika dan beberapa negara di Amerika Selatan.
Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan, untuk tahun ini, realisasi pemesanan sudah diproses dan hingga sekarang, perusahaan telah mencetak 500 juta lembar uang dari luar negeri. "Lumayan lah, 500 juta lembar setahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Hanya saja untuk tahun depan, dari negara-negara yang disebut di atas, Peruri belum dapat memastikan akan mencetak berapa lembar uang karena masih dalam proses.
"Cetaknya berapa belum tahu, tapi itu semua mata uangnya mereka. Mereka ada beberapa pecahan, nilai berapa, masih dalam pembicaraan," tutur Prasetio.
Kendati menerima pesanan dari luar negeri, Prasetio menjelaskan, perusahaan tetap mengedepankan mencetak mata uang NKRI sesuai permintaan Bank Indonesia (BI).
"Kami utamakan permintaan dari BI. Tapi daripada nganggur, kami juga kerjakan yang dari luar. Hanya tugas dari BI harus selesai dulu, kalau enggak selesai lebih dulu, ya enggak bisa," terangnya.
Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan, untuk tahun ini, realisasi pemesanan sudah diproses dan hingga sekarang, perusahaan telah mencetak 500 juta lembar uang dari luar negeri. "Lumayan lah, 500 juta lembar setahun," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Hanya saja untuk tahun depan, dari negara-negara yang disebut di atas, Peruri belum dapat memastikan akan mencetak berapa lembar uang karena masih dalam proses.
"Cetaknya berapa belum tahu, tapi itu semua mata uangnya mereka. Mereka ada beberapa pecahan, nilai berapa, masih dalam pembicaraan," tutur Prasetio.
Kendati menerima pesanan dari luar negeri, Prasetio menjelaskan, perusahaan tetap mengedepankan mencetak mata uang NKRI sesuai permintaan Bank Indonesia (BI).
"Kami utamakan permintaan dari BI. Tapi daripada nganggur, kami juga kerjakan yang dari luar. Hanya tugas dari BI harus selesai dulu, kalau enggak selesai lebih dulu, ya enggak bisa," terangnya.
(ven)