Tingkatkan Wisatawan, Luhut Minta Jaga Kebersihan Danau Toba
A
A
A
JAKARTA - Danau Toba telah ditetapkan pemerintah menjadi satu dari 10 destinasi prioritas tahun ini bersama Tanjung Payang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Kota Tua, Borobudur dan sekitar, Semeru, Mandalika, Wakatobi, Moratai, dan Labuan Bajo.
"Target jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Utara sebanyak satu juta per tahun, saat ini baru sekitar 300.000 per tahun. Kalau resort Sibisa selesai, saya yakin sekitar 800 ribu turis bisa kita datangkan pada tahun 2021," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, harus diikuti dengan pengembangan infrastruktur, bandara, pelabuhan, hotel, sumber daya manusia dan kebersihan lingkungan.
Dia meminta para bupati dan masyarakat untuk menjaga kebersihan air danau dari kegiatan keramba jaring apung, limbah dari rumah tangga, perhotelan, arus transportasi, limbah pertanian, dan lainnya.
"Saya minta para bupati fokus untuk penanganan limbah. Saat ini kita sedang hitung berapa daya tampung keramba di Danau Toba dan masyarakat tidak boleh membuang limbah sembarangan, limbah ternak, pertanian, limbah hotel, limbah rumah tangga, dan lainnya,' tuturnya.
Danau Toba, lanjut Luhut, harus memiliki tempat pengolahan limbah yang layak agar kawasan ini tetap bersih. Harus ada teknologi untuk mengolah limbah dan yang sangat diperlukan yaitu komitmen bersama.
Terdapat tujuh kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba yaitu Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara, Samosir dan Toba Samosir. Data Kemenpar menunjukkan jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Sumatera Utara naik empat kali lipat dari semester I/2016 sebanyak 30 ribu bertambah menjadi 120 ribu pada semester I/2017.
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis jumlah ini akan terus bertambah. Dia juga meminta para bupati bekerja sama untuk memajukan pariwisata Danau Toba.
"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang proximity, kedekatan budaya dan jarak," ujar Arief.
"Target jumlah wisatawan yang datang ke Sumatera Utara sebanyak satu juta per tahun, saat ini baru sekitar 300.000 per tahun. Kalau resort Sibisa selesai, saya yakin sekitar 800 ribu turis bisa kita datangkan pada tahun 2021," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, harus diikuti dengan pengembangan infrastruktur, bandara, pelabuhan, hotel, sumber daya manusia dan kebersihan lingkungan.
Dia meminta para bupati dan masyarakat untuk menjaga kebersihan air danau dari kegiatan keramba jaring apung, limbah dari rumah tangga, perhotelan, arus transportasi, limbah pertanian, dan lainnya.
"Saya minta para bupati fokus untuk penanganan limbah. Saat ini kita sedang hitung berapa daya tampung keramba di Danau Toba dan masyarakat tidak boleh membuang limbah sembarangan, limbah ternak, pertanian, limbah hotel, limbah rumah tangga, dan lainnya,' tuturnya.
Danau Toba, lanjut Luhut, harus memiliki tempat pengolahan limbah yang layak agar kawasan ini tetap bersih. Harus ada teknologi untuk mengolah limbah dan yang sangat diperlukan yaitu komitmen bersama.
Terdapat tujuh kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba yaitu Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara, Samosir dan Toba Samosir. Data Kemenpar menunjukkan jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Sumatera Utara naik empat kali lipat dari semester I/2016 sebanyak 30 ribu bertambah menjadi 120 ribu pada semester I/2017.
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis jumlah ini akan terus bertambah. Dia juga meminta para bupati bekerja sama untuk memajukan pariwisata Danau Toba.
"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang proximity, kedekatan budaya dan jarak," ujar Arief.
(izz)