Triwulan III/2017, Pendapatan Usaha PLN Tumbuh 14,9%
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) selama periode sembilan bulan tahun ini berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp187,88 triliun. Pendapatan usaha perusahaan listrik pelat merah itu tumbuh 14,9% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp163,40 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi interim (unaudited) yang dikutip SINDOnews dari laman resmi PLN, kenaikan pendapatan tersebut terutama disumbangkan oleh penjualan tenaga listrik yang pada triwulan III/2017 mencapai Rp181,81 triliun. Sementara, di triwulan III tahun sebelumnya, penjualan tenaga listrik PLN tercatat sebesar Rp157,39 triliun.
Sementara, pendapatan dari penyambungan pelanggan pada triwulan III/2017 tercatat sebesar Rp4,99 triliun, tidak jauh berbeda dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,92 triliun. PLN juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp1,071 triliun, sedikit turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,097 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, beban usaha PLN pada triwulan III/2017 tercatat naik menjadi Rp200,312 triliun dari Rp179,251 triliun di periode yang sama tahun 2016. Beban usaha terbesar berasal dari biaya bahan bakar dan pelumas yang mencapai Rp85,28 triliun, serta pembelian tenaga listrik sebesar Rp53,54 triliun. Sementara di triwulan III tahun sebelumnya, kedua komponen tersebut masing-masing sebesar Rp78,24 triliun dan Rp42,136 triliun.
PLN juga melaporkan, setelah memperhitungkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp36,19 triliun, untuk sembilan bulan di tahun 2017, perusahaan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp3,062 triliun.
Sementara, di triwulan III tahun lalu, PLN tercatat memperoleh subsidi sebesar Rp39,809 triliun dan mencetak laba periode berjalan sebesar Rp10,98 triliun.
Dalam laporan keuangan tersebut juga dijabarkan, aset PLN per 30 September 2017 mencapai Rp1.311,89 triliun. Sementara, di akhir tahun 2016 aset BUMN kelistrikan itu tercatat sebesar Rp1.274,57 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi interim (unaudited) yang dikutip SINDOnews dari laman resmi PLN, kenaikan pendapatan tersebut terutama disumbangkan oleh penjualan tenaga listrik yang pada triwulan III/2017 mencapai Rp181,81 triliun. Sementara, di triwulan III tahun sebelumnya, penjualan tenaga listrik PLN tercatat sebesar Rp157,39 triliun.
Sementara, pendapatan dari penyambungan pelanggan pada triwulan III/2017 tercatat sebesar Rp4,99 triliun, tidak jauh berbeda dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,92 triliun. PLN juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp1,071 triliun, sedikit turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,097 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, beban usaha PLN pada triwulan III/2017 tercatat naik menjadi Rp200,312 triliun dari Rp179,251 triliun di periode yang sama tahun 2016. Beban usaha terbesar berasal dari biaya bahan bakar dan pelumas yang mencapai Rp85,28 triliun, serta pembelian tenaga listrik sebesar Rp53,54 triliun. Sementara di triwulan III tahun sebelumnya, kedua komponen tersebut masing-masing sebesar Rp78,24 triliun dan Rp42,136 triliun.
PLN juga melaporkan, setelah memperhitungkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp36,19 triliun, untuk sembilan bulan di tahun 2017, perusahaan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp3,062 triliun.
Sementara, di triwulan III tahun lalu, PLN tercatat memperoleh subsidi sebesar Rp39,809 triliun dan mencetak laba periode berjalan sebesar Rp10,98 triliun.
Dalam laporan keuangan tersebut juga dijabarkan, aset PLN per 30 September 2017 mencapai Rp1.311,89 triliun. Sementara, di akhir tahun 2016 aset BUMN kelistrikan itu tercatat sebesar Rp1.274,57 triliun.
(fjo)