Demi Ketahanan Energi, Mega Proyek Pengembangan Kilang Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus melanjutkan mega proyek pengembangan kilang, dalam upaya mendorong ketahanan energi nasional. Meski dengan tetap memperhatian prinsip kehati-hatian dan berpegang pada tata waktu pelaksanaan proyek yang realistis.
(Baca Juga: Harga BBM Premium Seharusnya Rp7.100 per Liter
Di sektor hulu, Pertamina telah merealiasasikan salah satu proyek prioritas pemerintah yakni unitisasi Lapangan Jambaran Tiung Biru, yang sudah groundberaking pada September 2017. Lapangan yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34%, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan produksi gas jual 172 MMSCFD.
Jambaran Tiung Biru dapat mengatasi defisit pasokan gas dan menghidupkan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan cadangan gas sebesar 2.5 triliun kaki kubik (TCF). Dalam proyek ini, Pertamina telah menginvestasikan dana sebesar USD1,547 miliar. Saat ini Pertamina juga fokus untuk mempersiapkan alih kelola Blok Mahakam yang akan dimulai pada Januari 2018.
“Kami ingin memastikan alih kelola ladang gas di Kutai, Kalimantan Timur itu berlangsung sebaik-baiknya. Di tahun ini kami akan mengebor 15 sumur yang diproyeksikan berporduksi pada 1 Januari 2018 saat Pertamina menjadi operator,” terang Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik.
Pertamina juga akan meningkatkan standar produk BBM proyek-proyek RDMP (Refinery Development Masterplan Program) dimana seluruh produk BBM yang dihasilkan akan berstandar EURO V.
(Baca Juga: Harga BBM Premium Seharusnya Rp7.100 per Liter
Di sektor hulu, Pertamina telah merealiasasikan salah satu proyek prioritas pemerintah yakni unitisasi Lapangan Jambaran Tiung Biru, yang sudah groundberaking pada September 2017. Lapangan yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34%, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan produksi gas jual 172 MMSCFD.
Jambaran Tiung Biru dapat mengatasi defisit pasokan gas dan menghidupkan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan cadangan gas sebesar 2.5 triliun kaki kubik (TCF). Dalam proyek ini, Pertamina telah menginvestasikan dana sebesar USD1,547 miliar. Saat ini Pertamina juga fokus untuk mempersiapkan alih kelola Blok Mahakam yang akan dimulai pada Januari 2018.
“Kami ingin memastikan alih kelola ladang gas di Kutai, Kalimantan Timur itu berlangsung sebaik-baiknya. Di tahun ini kami akan mengebor 15 sumur yang diproyeksikan berporduksi pada 1 Januari 2018 saat Pertamina menjadi operator,” terang Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik.
Pertamina juga akan meningkatkan standar produk BBM proyek-proyek RDMP (Refinery Development Masterplan Program) dimana seluruh produk BBM yang dihasilkan akan berstandar EURO V.
(akr)