Paradise Papers: Rahasia Pajak Orang Super Kaya Seret Banyak Nama

Senin, 06 November 2017 - 11:48 WIB
Paradise Papers: Rahasia Pajak Orang Super Kaya Seret Banyak Nama
Paradise Papers: Rahasia Pajak Orang Super Kaya Seret Banyak Nama
A A A
LONDON - Kebocoran dokumen keuangan berskala Internasional telah mengungkapkan bagaimana orang-orang super kaya secara diam-diam menginvestasikan uang mereka dalam jumlah besar di luar negeri, yakni di tempat surga pajak. Beberapa nama yang terseret dalam dokumen yang disebut Paradise Papers (Dokumen Surga), mulai dari Ratu Elizabeth di Inggris, Menteri Perdagangan Donald Trump serta tidak ketinggalan beberapa tokoh tenar Indonesia.

Seperti dilansir BBC, Menteri perdagangan pemerintahan Donald Trump disebut memiliki saham di perusahaan yang melakukan transaksi dengan Rusia yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat. Paradise Papers sendiri disebut berisikan 13,4 juta dokumen yang sebagian besar berasal dari satu perusahaan keuangan luar negeri. Program televisi BBC Panorama termasuk satu dari hampir 100 kelompok media yang bersama-sama menyelidiki dokumen ini.

Mirip dengan kebocoran Panama Papers tahun lalu, dokumen ini diperoleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang kemudian meminta International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) atau Konsorsium Jurnalis Investigatif untuk melakukan penyelidikan. The Guardian juga disebutkan sebagai salah satu di antara organisasi-organisasi yang menyelidiki dokumen tersebut.

Laporan yang dikeluarkan Minggu (5/11) ini baru sebagian kecil dari laporan yang akan dikeluarkan dalam satu minggu ke depan untuk mengungkap skandal pajak dan keuangan sebagian dari ratusan orang dan perusahaan yang namanya disebut dalam data. Banyak artikel terpusat pada bagaimana para politikus, perusahaan multinasional, selebriti dan orang kaya secara individu menggunakan kerumitan struktur yayasan dan perusahaan tertutup untuk melindungi uang mereka dari otoritas pajak.

Bahkan mereka berupaya menyembunyikan transaksi mereka, meskipun sebagian besar transaksi ini disebutkan tidak melanggar hukum. Laporan kecil yang dirilis pada akhir pekan kemarin di antaranya Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang telah dikaitkan pernah bertransaksi jutaan dolar dalam pajak dengan perusahaan surga pajak.

Lalu ada juga nama yang disebut yaitu Lord Michael Ashcroft, pebisnis sekaligus anggota British House of Lords. Ditambah ada pertanyaan mengenai pendanaan utama tim sepak bola asal Inggris Everton FC serta munculnya nama miliader asal Rusia Kharis Usmanov.

Bagaimana Ratu Elizabeth Terlibat

Dalam dokumen Paradise Papers disebutkan sekitar 10 juta pounds yang merupakan uang pribadi Ratu ditanamkan di luar negeri atau di negeri surga pajak. Dana itu disimpan di Cayman Islands dan Bermuda oleh Duchy of Lancaster, yang mengeluarkan pendapatan untuk Ratu dan menangani investasi kekayaan pribadinya sebesar 500 juta pounds.

Tidak ada yang ilegal dalam investasi ini dan tidak ada petunjuk bahwa Ratu mengemplang pajak, namun banyak yang mungkin bertanya mengapa kerajaan menanamkan modal di luar negeri. Ada juga investasi kecil yang dilakukan ritel BrightHouse.

Hubungan Ross dan Trump

Menteri Perdagangan Wilbur Ross pernah membantu Donald Trump mencegah kebangkrutan pada 1990an dan kemudian diangkat sebagai menteri di bawah pemerintahan Trump. Dokumen itu mengungkap Ross memiliki minat dalam perusahaan perkapalan dengan pendapatan jutaan dolar per tahun dengan bisnis transportasi minyak dan gas untuk perusahaan energi Rusia, dengan pemilik saham termasuk menantu Vladimir Putin dan dua orang yang dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat.

Dokumen ini tentu akan menimbulkan kembali pertanyaan seputar hubungan Rusia tim Donald Trump. Seperti diketahui Trump terpilih menjadi presiden November 2016 di tengah tuduhan bahwa Rusia berkolusi untuk mencoba mempengaruhi pemilu AS. Namun pengusaha eksentrik tersebut menyebut tuduhan itu "berita palsu."

Darimana Datangnya Kebocoran?

Sebagian data yang berasal dari sebuah perusahaan bernama Appleby, perusahaan hukum di Belanda yang membantu para nasabah di luar negeri untuk membayar pajak rendah atau tanpa pajak sama sekali. Dokumen-dokumen perusahaan itu berasal dari perusahaan yang memiliki yurisdiksi di Karibia dan didapat oleh Süddeutsche Zeitung. Sumbernya tidak disebutkan.

Mitra media mengatakan penyelidikan itu demi kepentingan umum karena kebocoran data dari negera surga pajak telah berulang kali selalu mengungkap adanya pelanggaran. Dalam menanggapi kebocoran, Appleby mengatakan mereka "puas bahwa tidak terdapat bukti dari kesalahan apapun, baik oleh kami sendiri atau klien kami". Mereka juga menambahkan: "Kita tidak mentolerir perilaku ilegal."
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5001 seconds (0.1#10.140)