Pengusaha Properti Dukung Program Padat Karya Jokowi
Pengusaha Properti Dukung Program Padat Karya Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha properti Suryadi Wongso atau Ng Eng Kuang mendukung program Padat Karya Tunai yang baru saja dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain memberdayakan sumber daya manusia (SDM) di daerah, program ini diyakini bisa menggairahkan perekonomian dalam negeri. Karena, honor pekerja dibayar secara tunai sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Sebagai pengusaha di bidang properti, saya sangat mengapresiasi dan mendukung program padat karya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di seluruh daerah. Karena, rakyat yang terlibat langsung sebagai pekerja di berbagai proyek infrastruktur pemerintah," kata Suryadi kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, program padat karya ini sangat mencerminkan ekonomi kerakyatan karena, pemanfaatan sumber dayanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Saat infrastruktur dibangun, rakyat ikut membangun dan bahkan setelah infrastruktur selesai, rakyat juga yang merasakan manfaatnya.
"Jadi sangat fair, win win solution karena semua ambil bagian. Saya pun di beberapa proyek properti melibatkan SDM dari daerah sekitar," ujar dia.
Selain itu, lanjut Suryadi, program ini bisa menekan angka pengangguran karena, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) memprediksi bahwa program padat karya akan menyerap 263.646 tenaga kerja pada 2018 dengan anggaran yang dialokasikan KemenPUPR sebesar Rp11,2 triliun.
Sebanyak 20,5 juta hari orang kerja (HOK) dengan upah yang dibayarkan secara harian mencapai Rp2,4 triliun dari total alokasi. "Saya berharap program padat karya ini bisa berjalan sebagaimana tujuannya, dan ke depannya pemerintah terus berinovasi dalam program sejenis padat karya ini," katanya.
Selain memberdayakan sumber daya manusia (SDM) di daerah, program ini diyakini bisa menggairahkan perekonomian dalam negeri. Karena, honor pekerja dibayar secara tunai sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Sebagai pengusaha di bidang properti, saya sangat mengapresiasi dan mendukung program padat karya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di seluruh daerah. Karena, rakyat yang terlibat langsung sebagai pekerja di berbagai proyek infrastruktur pemerintah," kata Suryadi kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, program padat karya ini sangat mencerminkan ekonomi kerakyatan karena, pemanfaatan sumber dayanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Saat infrastruktur dibangun, rakyat ikut membangun dan bahkan setelah infrastruktur selesai, rakyat juga yang merasakan manfaatnya.
"Jadi sangat fair, win win solution karena semua ambil bagian. Saya pun di beberapa proyek properti melibatkan SDM dari daerah sekitar," ujar dia.
Selain itu, lanjut Suryadi, program ini bisa menekan angka pengangguran karena, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) memprediksi bahwa program padat karya akan menyerap 263.646 tenaga kerja pada 2018 dengan anggaran yang dialokasikan KemenPUPR sebesar Rp11,2 triliun.
Sebanyak 20,5 juta hari orang kerja (HOK) dengan upah yang dibayarkan secara harian mencapai Rp2,4 triliun dari total alokasi. "Saya berharap program padat karya ini bisa berjalan sebagaimana tujuannya, dan ke depannya pemerintah terus berinovasi dalam program sejenis padat karya ini," katanya.
(izz)
Explore More