Provinsi Primadona Investasi

Sabtu, 18 November 2017 - 16:30 WIB
Provinsi Primadona Investasi
Provinsi Primadona Investasi
A A A
SEMBARI tersenyum, Gubernur Banten, Wahidin Halim, memukul gong di ICE BSD City yang disambut tepuk tangan ratusan orang. Suara gong itu menandai dibukanya Banten Expo 2017, ajang pameran dalam rangka ulang tahun ke-17 Provinsi Banten.

Bukan sekadar memeriahkan, pameran ini dihelat tidak lain untuk mempromosikan seluruh potensi ekonomi Banten, terutama di sektor perdagangan, pariwisata, industri, dan investasi. Ada 107 organisasi perangkat daerah, 12 kabupaten/kota dan 24 swasta dilibatkan untuk memperkenalkan potensi Banten.

"Potensi ekonomi di Banten luar biasa. Sekarang ini untuk menempuh perjalanan ke bandara sudah lebih mudah begitu juga kereta komuter yang hanya butuh 1,5 jam ke Jakarta," katanya seusai membuka Banten Expo 2017, pekan lalu.

Menurut Wahidin, kini Banten bukan lagi provinsi tertinggal, apalagi terbelakang. Provinsi paling barat di Jawa itu punya banyak kawasan industri. Selain itu, Banten juga memiliki 80.000 tujuan wisata, serta ratusan ribu hektare areal pertanian. "Saya yakin dalam 10 tahun ke depan kami bisa menyaingi Jakarta,” ujarnya optimistis.

Begitulah, usianya boleh saja masih belia. Tapi untuk urusan investasi, Banten nyatanya tidak kalah dengan provinsi lain yang lebih dulu ada. Provinsi termuda di Pulau Jawa itu telah membuktikan diri sebagai salah satu lokasi buruan investor. Banten kini sejajar dengan empat provinsi lain di Jawa, sebagai lokasi investasi terbesar di Indonesia.

Lalu bagaimana investasi di daerah luar Jawa? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 38/VI/2017 yang terbit Senin (20/11/2017).
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0782 seconds (0.1#10.140)