Menhub Enggan Sebut Dana LRT Jabodebek Membengkak

Selasa, 21 November 2017 - 17:27 WIB
Menhub Enggan Sebut Dana LRT Jabodebek Membengkak
Menhub Enggan Sebut Dana LRT Jabodebek Membengkak
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut dana pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek tidak membengkak hingga Rp5 triliun, namun hanya disesuaikan dengan kebutuhan.

Budi mengatakan, pemerintah mempunyai pilihan dana tambahan yang akan dikeluarkan, karena ada dua skema pembangunan yakni fixed block dan moving block yang membutuhkan tambahan Rp1,7 triliun.

"Kita tinggal punya pilihan. Kita mau investasi dengan spesifikasi apa. Sebagai contoh moving block, kita bisa menggunakan fixed block tapi penumpang yang bisa diakomodir 300 ribu penumpang. Kita bisa tingkatkan menjadi moving block, memang jadi Rp1,7 triliun tapi kapasitasnya menjadi 430 ribu per hari," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Menurutnya, jika moving block dipilih hanya sekadar pilihan saja, tapi ada kelebihan yang didapat seperti spesifikasi baru dan efisiensi.

"Jadi, ini pilihan saja. Kalau saya melihatnya secara objektif saja bahwa membengkaknya bukan karena apa-apa. Kita ingin ada suatu spek yang baru yang meningkatkan kapasitas dan yang paling penting adalah ini seperti efisiensi," imbuh dia.

Budi menuturkan, dengan tambahan nilai investasi yang lebih besar, skema moving block dapat memberikan efisiensi. Karena, jumlah penumpang banyak, sehingga pendapatan bisa lebih besar.

"Kalau dengan (tambahan) uang Rp1,7 triliun meningkatkan kapasitas 300 ribu menjadi 430 ribu, efisiensi 1,5% tapi biayanya cuma berapa persen. Jadi, melihatnya enggak bisa oh membengkak. Kalau mau dipaksain di balik enggak apa-apa, tapi efisiensinya berkurang," jelasnya.

Sebelumnya, total biaya atau investasi pembangunan proyek LRT Jabodebek direvisi dari sebelumnya Rp26,7 triliun menjadi Rp31 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menyatakan bahwa penambahan yang hampir mencapai Rp5 triliun tersebut karena adanya penambahan sejumlah sarana penunjang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9520 seconds (0.1#10.140)