Percepat Infrastruktur, Gubernur Sulut Kirim Tim ke Beijing
A
A
A
MANADO - Dalam rangka mempercepat realisasi sejumlah mega proyek di Indonesia yang ditawarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Great Hall of the People Beijing pada Mei 2017, Sulawesi Utara (Sulut) mengirimkan tim untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut.
Apalagi, Sulut menjadi salah satu lokasi mega proyek yang ditawarkan Jokowi kepada China yang dikenal dengan Belt Road Initiative.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemprov Sulut, Roy RL Saroinsong mengatakan, keseriusan China untuk berinvestasi di Indonesia dibuktikan dengan kedatangan delegasi Indonesia ke Beijing, kemarin untuk memenuhi undangan China Development Bank (CDB), Bank Pembangunan China untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi antar kedua negara.
"Tim Indonesia juga melibatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Gubernur Olly Dondokambey menugaskan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Royke Roring, Karo Ekonomi dan SDA Franky Manumpil dan Direktur PDPS Vonny Paat untuk mengikuti pertemuan di Beijing," katanya di Mando, Selasa (21/11/2017).
Tim yang ditugaskan Olly, selain untuk mengikuti pembahasan tingkat tinggi China-RI di Beijing juga menindaklanjuti usulan proyek prioritas Belt Road Initiative yang sebelumnya telah dibahas bersama kementerian terkait beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sejumlah proyek yang diusulkan pada pertemuan itu di antaranya Lembeh Internasional Airport yang terintegrasi dengan Lembeh Bridge dan KEK Bitung serta Proyek Pengembangan Pariwisata Kawasan Likupang.
Sejumlah hal penting lainnya yang dibahas pada pertemuan tersebut di antaranya tentang percepatan implementasi pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui program Global Maritime Fulcrum (GMF) dan Belt Road Initiative (BRI).
Selain itu, kata Roy, Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga ingin memastikan beberapa agenda lainnya yang ikut dibahas yakni mengenai prospek kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan, pembangunan infrastruktur serta bidang keuangan termasuk pertemuan kerja sama investasi.
"Semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar," ujarnya.
Jika sudah dilaksanakan, pembangunan infrastruktur tersebut diyakini Olly mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Gubernur Olly juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak. Sehingga, investasi di Sulut semakin terlihat progresnya. "Sulut memang strategis karena terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut China Selatan," katanya.
Apalagi, Sulut menjadi salah satu lokasi mega proyek yang ditawarkan Jokowi kepada China yang dikenal dengan Belt Road Initiative.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemprov Sulut, Roy RL Saroinsong mengatakan, keseriusan China untuk berinvestasi di Indonesia dibuktikan dengan kedatangan delegasi Indonesia ke Beijing, kemarin untuk memenuhi undangan China Development Bank (CDB), Bank Pembangunan China untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi antar kedua negara.
"Tim Indonesia juga melibatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Gubernur Olly Dondokambey menugaskan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Royke Roring, Karo Ekonomi dan SDA Franky Manumpil dan Direktur PDPS Vonny Paat untuk mengikuti pertemuan di Beijing," katanya di Mando, Selasa (21/11/2017).
Tim yang ditugaskan Olly, selain untuk mengikuti pembahasan tingkat tinggi China-RI di Beijing juga menindaklanjuti usulan proyek prioritas Belt Road Initiative yang sebelumnya telah dibahas bersama kementerian terkait beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sejumlah proyek yang diusulkan pada pertemuan itu di antaranya Lembeh Internasional Airport yang terintegrasi dengan Lembeh Bridge dan KEK Bitung serta Proyek Pengembangan Pariwisata Kawasan Likupang.
Sejumlah hal penting lainnya yang dibahas pada pertemuan tersebut di antaranya tentang percepatan implementasi pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui program Global Maritime Fulcrum (GMF) dan Belt Road Initiative (BRI).
Selain itu, kata Roy, Gubernur Sulut Olly Dondokambey juga ingin memastikan beberapa agenda lainnya yang ikut dibahas yakni mengenai prospek kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan, pembangunan infrastruktur serta bidang keuangan termasuk pertemuan kerja sama investasi.
"Semua proyek yang ditaksir bernilai triliunan rupiah itu terus disiapkan dokumen pelengkapnya oleh Pemprov Sulut agar pada pengerjaannya dapat berjalan lancar," ujarnya.
Jika sudah dilaksanakan, pembangunan infrastruktur tersebut diyakini Olly mampu menciptakan momentum pembangunan Sulut yang lebih baik sekaligus mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi.
Gubernur Olly juga mengapresiasi dukungan dari semua pihak. Sehingga, investasi di Sulut semakin terlihat progresnya. "Sulut memang strategis karena terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut China Selatan," katanya.
(izz)