Geliat Investasi di Kota Tangerang Didominasi Industri Berat
A
A
A
TANGERANG - Geliat investasi di Kota Tangerang, Banten, masih didominasi sektor industri berat sebesar 50%, perdagangan dan jasa sebesar 15%, makanan mencapai 10%, dan sisanya sektor industri lainnya.
Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PBMTSP) Kota Tangerang Mahdiar mengatakan, geliat investasi di Kota Tangerang menunjukkan hal positif.
"Sejak tahun 1982 sampai saat ini, ada perkembangan yang sangat pesat terkait investasi di Kota Tangerang," kata dia saat coffee morning dengan KORAN SINDO di Tangerang, kemarin.
Menurutnya, meski didominasi sektor industri berat, peluang investasi di sektor ini memiliki banyak keterbatasan lahan. Apalagi, lahan di Kota Tangerang dipakai untuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Untuk itu, kita coba berpikir bagaimana dari sektor industri dialaihkan kepada sektor jasa dan barang. Pertama, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan tidak butuh lahan yang cukup luas," jelasnya.
Dia menjelaskan, hingga 2018, pihaknya memiliki target investasi sebesar Rp27,8 triliun. Sementara hingga hingga saat ini, pihaknya baru bisa mencapai target sebesar Rp24,7 triliun, kurang Rp2 triliun lagi.
"Kita punya target untuk 2018 sebesar Rp27,8 triliun, pencapaian sekarang Rp24,7 triliun. Kita masih punya pekerjaan rumah Rp2 triliun lagi. Komposisinya, industri, perdagangan jasa, seperti perhotelan dan mal," tutur Mahdiar.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan berbagai upaya, seperti mengubah sistem pelayanan dari manual menjadi digital. Melalui layanan digital ini, diharap akan memudahkan pelayanan.
"Tahun ini, sektor investasi 50% di industri logam dan elektronik, 15% di perdagangan dan jasa, dan 10% industri makanan. Untuk perdagangan dan jasa masih punya peluang besar," bebernya.
Lebih jauh, pihaknya mengaku optimistis dengan pencapaian target investasi di Kota Tangerang. Apalagi, didukung dengan keberadaan Bandara Soetta yang ada di Kota Tangerang, peluang itu jadi besar.
"Kaitan dengan keberadaan bandara, ini merupakan satu keunggulan yang kita punya, terutama soal investasi. Sehingga mobilitas yang masuk ke Kota Tangerang menjadi sangat tinggi," tutur dia.
Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PBMTSP) Kota Tangerang Mahdiar mengatakan, geliat investasi di Kota Tangerang menunjukkan hal positif.
"Sejak tahun 1982 sampai saat ini, ada perkembangan yang sangat pesat terkait investasi di Kota Tangerang," kata dia saat coffee morning dengan KORAN SINDO di Tangerang, kemarin.
Menurutnya, meski didominasi sektor industri berat, peluang investasi di sektor ini memiliki banyak keterbatasan lahan. Apalagi, lahan di Kota Tangerang dipakai untuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Untuk itu, kita coba berpikir bagaimana dari sektor industri dialaihkan kepada sektor jasa dan barang. Pertama, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan tidak butuh lahan yang cukup luas," jelasnya.
Dia menjelaskan, hingga 2018, pihaknya memiliki target investasi sebesar Rp27,8 triliun. Sementara hingga hingga saat ini, pihaknya baru bisa mencapai target sebesar Rp24,7 triliun, kurang Rp2 triliun lagi.
"Kita punya target untuk 2018 sebesar Rp27,8 triliun, pencapaian sekarang Rp24,7 triliun. Kita masih punya pekerjaan rumah Rp2 triliun lagi. Komposisinya, industri, perdagangan jasa, seperti perhotelan dan mal," tutur Mahdiar.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan berbagai upaya, seperti mengubah sistem pelayanan dari manual menjadi digital. Melalui layanan digital ini, diharap akan memudahkan pelayanan.
"Tahun ini, sektor investasi 50% di industri logam dan elektronik, 15% di perdagangan dan jasa, dan 10% industri makanan. Untuk perdagangan dan jasa masih punya peluang besar," bebernya.
Lebih jauh, pihaknya mengaku optimistis dengan pencapaian target investasi di Kota Tangerang. Apalagi, didukung dengan keberadaan Bandara Soetta yang ada di Kota Tangerang, peluang itu jadi besar.
"Kaitan dengan keberadaan bandara, ini merupakan satu keunggulan yang kita punya, terutama soal investasi. Sehingga mobilitas yang masuk ke Kota Tangerang menjadi sangat tinggi," tutur dia.
(izz)