Ini Profil Bandara Silangit yang Kian Tenar Usai Diresmikan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka terminal Bandar Udara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (24/11/2017).
Bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) itu tercatat telah berstatus sebagai bandara internasional pada 28 Oktober 2017, yang ditandai dengan penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 8510 dari Bandara Changi, Singapura.
Mungkin tak banyak yang menyangka bahwa bandara megah ini awalnya hanya bandara kecil yang memiliki landasan pendek sepanjang 400 meter (m). Bahkan, Bandara Silangit dulu hanya melayani penerbangan perintis bersubsidi.
Bandara Silangit tercatat mulai dibangun kembali pada 1995. Secara bertahap, landasan pacu (runway) bandara ini diperpanjang menjadi 900 m pada 2005, dan terus dikembangkan menjadi 1.400 m hingga kemudian mencapai 2.400 m.
Pengembangan Bandara Silangit semakin gencar setelah bandara ini dijadikan pintu gerbang wisata ke Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia. Panjang landasan pacu bandara ini ditambah menjadi 2.650 m dengan lebar 45 m. Ketebalannya pun ditambah menjadi 52 cm dari 40 cm sehingga bisa dilandasi pesawat A320 dan Boeing 737-800.
Penerbangan komersial pun makin ramai dengan masuknya penerbangan langsung Garuda Indonesia pada 22 Maret 2016 dari Jakarta, yang kemudian disusul oleh Sriwijaya Air pada 26 April 2016. Disiapkan sebagai bandara internasional, kapasitas terminal digenjot menjadi 500.000 penumpang per tahun dengan luas 2.155 m2, dan dilengkapi dengan fasilitas CIQ (Custom, Immigration, Quaratine).
Tak hanya itu, Bandara Silangit juga menjadi pionir bandara nasional yang mengimplementasikan fitur smart airport, dengan teknologi digital, seperti Wi-Fi gratis, display jadwal bus dan penerbangan, e-payment, mesin tiket bus, e-kios, informasi turis, self check-in dan berbagai fitur digital lainnya.
Terminal ini juga dilengkapi delapan check in counter, smart baggage conveyor belt, VIP boarding lounge. Tahun depan, ditargetkan luas terminal bandara ini ditambah lagi menjadi 3.054 m2. Saat ini, maskapai penerbangan yang telah melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit bertambah dengan masuknya Wings Air.
Seiring pengembangan itu, pengelola bandara mencatat, pada semester I/2017 jumlah penumpang di bandara ini mencapai 124.701 penumpang atau naik hingga 300% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 31.054 penumpang. Hingga akhir tahun ini diperkirakan jumlah penumpang melonjak mencapai 250.000 penumpang.
Plt Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi sebelumnya mengatakan, tahun depan pemerintah menargetkan 1 juta wisman datang ke Sumut, khususnya ke Danau Toba. "Berkembangnya industri pariwisata ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian di wilayah Sumatera Utara," ujarnya.
Bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) itu tercatat telah berstatus sebagai bandara internasional pada 28 Oktober 2017, yang ditandai dengan penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 8510 dari Bandara Changi, Singapura.
Mungkin tak banyak yang menyangka bahwa bandara megah ini awalnya hanya bandara kecil yang memiliki landasan pendek sepanjang 400 meter (m). Bahkan, Bandara Silangit dulu hanya melayani penerbangan perintis bersubsidi.
Bandara Silangit tercatat mulai dibangun kembali pada 1995. Secara bertahap, landasan pacu (runway) bandara ini diperpanjang menjadi 900 m pada 2005, dan terus dikembangkan menjadi 1.400 m hingga kemudian mencapai 2.400 m.
Pengembangan Bandara Silangit semakin gencar setelah bandara ini dijadikan pintu gerbang wisata ke Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia. Panjang landasan pacu bandara ini ditambah menjadi 2.650 m dengan lebar 45 m. Ketebalannya pun ditambah menjadi 52 cm dari 40 cm sehingga bisa dilandasi pesawat A320 dan Boeing 737-800.
Penerbangan komersial pun makin ramai dengan masuknya penerbangan langsung Garuda Indonesia pada 22 Maret 2016 dari Jakarta, yang kemudian disusul oleh Sriwijaya Air pada 26 April 2016. Disiapkan sebagai bandara internasional, kapasitas terminal digenjot menjadi 500.000 penumpang per tahun dengan luas 2.155 m2, dan dilengkapi dengan fasilitas CIQ (Custom, Immigration, Quaratine).
Tak hanya itu, Bandara Silangit juga menjadi pionir bandara nasional yang mengimplementasikan fitur smart airport, dengan teknologi digital, seperti Wi-Fi gratis, display jadwal bus dan penerbangan, e-payment, mesin tiket bus, e-kios, informasi turis, self check-in dan berbagai fitur digital lainnya.
Terminal ini juga dilengkapi delapan check in counter, smart baggage conveyor belt, VIP boarding lounge. Tahun depan, ditargetkan luas terminal bandara ini ditambah lagi menjadi 3.054 m2. Saat ini, maskapai penerbangan yang telah melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit bertambah dengan masuknya Wings Air.
Seiring pengembangan itu, pengelola bandara mencatat, pada semester I/2017 jumlah penumpang di bandara ini mencapai 124.701 penumpang atau naik hingga 300% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 31.054 penumpang. Hingga akhir tahun ini diperkirakan jumlah penumpang melonjak mencapai 250.000 penumpang.
Plt Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi sebelumnya mengatakan, tahun depan pemerintah menargetkan 1 juta wisman datang ke Sumut, khususnya ke Danau Toba. "Berkembangnya industri pariwisata ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian di wilayah Sumatera Utara," ujarnya.
(fjo)