BTN Incar 500.000 Penabung Baru dari Program Super Untung Jaman Now
A
A
A
JAKARTA - Setelah sukses menggelar program undian berhadiah Serba Untung atau SERBU BTN, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, kembali merilis program berhadiah langsung tanpa diundi yakni “Super Untung Jaman Now”. Program ini merupakan penyempurnaan dari program Super Untung yang pernah diluncurkan Bank BTN pada tahun 2013 silam dengan hadiah yang lebih kekinian.
Untuk menggaet minat nasabah, “Super Untung Jaman Now” menawarkan hadiah yang menarik yang mengadopsi teknologi terkini terkait gaya hidup diantaranya ponsel iPhone, laptop, kamera mirrorless, dan perangkat audio.
“Super Untung Jaman Now menawarkan pilihan hadiah perangkat elektronik untuk mendukung produktivitas,gaya hidup kekinian,” kata Managing Director Bank BTN, Budi Satria kepada SINDOnews di Hard Rock Cafe, Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Untuk program Super Untung tahun ini Bank BTN menggandeng JD.ID, situs belanja online yang menjual beragam perangkat elektronik original. Dengan hadirnya JD.ID, nasabah bisa langsung mendapatkan hadiahnya, ketika mereka sudah menuntaskan administrasi dan prasyarat sebagai nasabah “Super Untung Jaman Now”.
Syaratnya antara lain adalah membuka Tabungan BTN Batara dan melakukan penempatan dana dengan nominal sesuai dengan jenis hadiah yang diinginkan dalam waktu tertentu. Adapun jangka waktu yang ditawarkan adalah 6-60 bulan. Jadi, sebagai ilustrasi, misalnya nasabah menginginkan iPhone X, maka diwajibkan menyetorkan sejumlah dana di rekening tabungan BTN Batara dan dana tersebut tidak dapat diambil selama jangka waktu yang telah disepakati.
"Kami menukar dana dari bunga simpanan per bulan dengan hadiah langsung seperti ini, sehingga nasabah bisa langsung menikmati bunganya di depan dalam bentuk hadiah yang ia pilih sendiri tanpa perlu menunggu bunganya cair tiap bulan, sementara saldo tabungannya aman," kata Budi.
Adapun nilai dari hadiah yang ditawarkan dari program Super Untung Jaman Now melebihi nilai dari bunga rata-rata tabungan yang ada saat ini. Dengan penawaran yang menarik tersebut, Bank BTN menargetkan bisa menggaet sekitar sekitar 500 ribu nasabah selama program “Super Untung Jaman Now” berlangsung mulai Desember 2017 hingga Maret 2018.
Penabung program ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap target penabung baru yakni sebesar 1,3 juta penabung dalam satu tahun ke depan.
"Dari sejumlah riset, sebagian besar konsumen memilih berbelanja kebutuhan elektronik, seperti ponsel, kamera dan laptop sehingga hadiah ini menjadi daya tarik utama nasabah untuk mau menyimpan dananya di bank, hadiah menjadi salah satu strategi selain fasilitas dan layanan perbankan yang mumpuni," kata Budi.
Sebagai informasi, Bank BTN melakukan sejumlah strategi untuk mengerek Dana Pihak Ketiga (DPK) menjelang akhir tahun ini, diantaranya meluncurkan Tabungan BTN SIAP! pada bulan oktober lalu dan berencana merilis Program undian Serbu BTN pada tahun 2018.
"Kami menargetkan tahun depan bisa menggapai pertumbuhan DPK sebesar 23% dibandingkan pencapaian tahun ini yang kami targetkan mencapai sekitar Rp190-an triliun," katanya.
Per Oktober lalu, Bank dengan kode saham BBTN ini telah mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,12% dibandingkan Oktober 2016 menjadi sebesar Rp172 triliun. Adapun porsi CASA mencapai 47,9% dari komposisi DPK.
Untuk menggaet minat nasabah, “Super Untung Jaman Now” menawarkan hadiah yang menarik yang mengadopsi teknologi terkini terkait gaya hidup diantaranya ponsel iPhone, laptop, kamera mirrorless, dan perangkat audio.
“Super Untung Jaman Now menawarkan pilihan hadiah perangkat elektronik untuk mendukung produktivitas,gaya hidup kekinian,” kata Managing Director Bank BTN, Budi Satria kepada SINDOnews di Hard Rock Cafe, Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Untuk program Super Untung tahun ini Bank BTN menggandeng JD.ID, situs belanja online yang menjual beragam perangkat elektronik original. Dengan hadirnya JD.ID, nasabah bisa langsung mendapatkan hadiahnya, ketika mereka sudah menuntaskan administrasi dan prasyarat sebagai nasabah “Super Untung Jaman Now”.
Syaratnya antara lain adalah membuka Tabungan BTN Batara dan melakukan penempatan dana dengan nominal sesuai dengan jenis hadiah yang diinginkan dalam waktu tertentu. Adapun jangka waktu yang ditawarkan adalah 6-60 bulan. Jadi, sebagai ilustrasi, misalnya nasabah menginginkan iPhone X, maka diwajibkan menyetorkan sejumlah dana di rekening tabungan BTN Batara dan dana tersebut tidak dapat diambil selama jangka waktu yang telah disepakati.
"Kami menukar dana dari bunga simpanan per bulan dengan hadiah langsung seperti ini, sehingga nasabah bisa langsung menikmati bunganya di depan dalam bentuk hadiah yang ia pilih sendiri tanpa perlu menunggu bunganya cair tiap bulan, sementara saldo tabungannya aman," kata Budi.
Adapun nilai dari hadiah yang ditawarkan dari program Super Untung Jaman Now melebihi nilai dari bunga rata-rata tabungan yang ada saat ini. Dengan penawaran yang menarik tersebut, Bank BTN menargetkan bisa menggaet sekitar sekitar 500 ribu nasabah selama program “Super Untung Jaman Now” berlangsung mulai Desember 2017 hingga Maret 2018.
Penabung program ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap target penabung baru yakni sebesar 1,3 juta penabung dalam satu tahun ke depan.
"Dari sejumlah riset, sebagian besar konsumen memilih berbelanja kebutuhan elektronik, seperti ponsel, kamera dan laptop sehingga hadiah ini menjadi daya tarik utama nasabah untuk mau menyimpan dananya di bank, hadiah menjadi salah satu strategi selain fasilitas dan layanan perbankan yang mumpuni," kata Budi.
Sebagai informasi, Bank BTN melakukan sejumlah strategi untuk mengerek Dana Pihak Ketiga (DPK) menjelang akhir tahun ini, diantaranya meluncurkan Tabungan BTN SIAP! pada bulan oktober lalu dan berencana merilis Program undian Serbu BTN pada tahun 2018.
"Kami menargetkan tahun depan bisa menggapai pertumbuhan DPK sebesar 23% dibandingkan pencapaian tahun ini yang kami targetkan mencapai sekitar Rp190-an triliun," katanya.
Per Oktober lalu, Bank dengan kode saham BBTN ini telah mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,12% dibandingkan Oktober 2016 menjadi sebesar Rp172 triliun. Adapun porsi CASA mencapai 47,9% dari komposisi DPK.
(fjo)