Harga Minyak Melambung Akibat Menurunnya Stok Minyak AS
Kamis, 07 Desember 2017 - 12:04 WIB
Harga Minyak Melambung Akibat Menurunnya Stok Minyak AS
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan Kamis (7/12/2017) menguat akibat penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat. Namun kenaikan pasokan bensin dan produksi minyak mentah AS sewaktu-waktu dapat membebani pasar.
Melansir Reuters, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen atau 0,4% menjadi USD56,18 per barel pada pukul 04:24 GMT. Harga minyak mentah Brent, naik 27 sen atau 0,44% menjadi USD61,49 per barel.
Pedagang mengatakan kenaikan harga ini terjadi karena persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,6 juta barel pada pekan pertama Desember 2017, menjadi 448,1 juta barel. Harga yang tinggi ini juga terjadi setelah aksi jual besar di akhir perdagangan Amerika.
"Kendati ada penurunan persediaan minyak mentah mingguan tapi pedagang lebih memperhatikan kenaikan pasokan bensin di AS," kata Kepala Perdagangan Asia Pasifik di bursa berjangka OANDA Singapura, Stephen Innes.
Data dari Administrasi Energi AS (EIA) menyatakan pasokan bensin AS naik 6,8 juta barel menjadi 220,9 juta barel, jauh lebih banyak dari ekspektasi analis dalam jajak yang memperkirakan kenaikan hanya 1,7 juta barel. EIA juga menyebut produksi minyak mentah AS naik 25 ribu barel per hari (bpd) menjadi 9,71 juta barel, merupakan angka tertinggi mendekati level 10 juta barel pada awal tahun 1970-an.
Meningkatnya produksi minyak AS, mengancam upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk menyeimbangkan pasokan minyak setelah bertahun-tahun kelebihan produksi.
Melansir Reuters, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen atau 0,4% menjadi USD56,18 per barel pada pukul 04:24 GMT. Harga minyak mentah Brent, naik 27 sen atau 0,44% menjadi USD61,49 per barel.
Pedagang mengatakan kenaikan harga ini terjadi karena persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,6 juta barel pada pekan pertama Desember 2017, menjadi 448,1 juta barel. Harga yang tinggi ini juga terjadi setelah aksi jual besar di akhir perdagangan Amerika.
"Kendati ada penurunan persediaan minyak mentah mingguan tapi pedagang lebih memperhatikan kenaikan pasokan bensin di AS," kata Kepala Perdagangan Asia Pasifik di bursa berjangka OANDA Singapura, Stephen Innes.
Data dari Administrasi Energi AS (EIA) menyatakan pasokan bensin AS naik 6,8 juta barel menjadi 220,9 juta barel, jauh lebih banyak dari ekspektasi analis dalam jajak yang memperkirakan kenaikan hanya 1,7 juta barel. EIA juga menyebut produksi minyak mentah AS naik 25 ribu barel per hari (bpd) menjadi 9,71 juta barel, merupakan angka tertinggi mendekati level 10 juta barel pada awal tahun 1970-an.
Meningkatnya produksi minyak AS, mengancam upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk menyeimbangkan pasokan minyak setelah bertahun-tahun kelebihan produksi.
(ven)
