Darmin Klaim Ekonomi RI Tumbuh Berkualitas meski Merangkak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa ekonomi Indonesia tumbuh perlahan di kisaran 5%-5,1%. Meski tumbuh merangkak, namun dia mengklaim bahwa ekonomi Indonesia tumbuh secara berkualitas.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi dikatakan berkualitas jika diiringi beberapa indikator seperti tingkat kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun, hingga tingkat gini rasio yang turun. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir perbaikan dari indikator tersebut terjadi di Tanah Air.
"Kalau kita lihat indikator ekonomi kita dua hingga tiga tahun terakhir, terutama dua tahun terakhir. Sebetulnya walaupun pertumbuhannya tidak tinggi sekali, ya sekarang ini ada pada angka 5%-5,1%, tapi diiringi perbaikan dari indikator lain yang menunjuk pada kualitas pertumbuhan. Jadi bisa dikatakan, pertumbuhan ekonomi kita kualitasnya baik," katanya dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Selain indikator tersebut, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini, ekonomi yang berkualitas juga harus diikuti dengan perubahan struktural dalam perekonomian. Selain itu, indikator lainnya yaitu stabilitas ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan inflasi.
"Kalau dibarengi lagi dengan perubahan struktur ekonomi, maka tidak ada keraguan pertumbuhan ekonomi itu berkualitas," imbuh dia.
Darmin menambahkan, jika dilihat dari segi stabilitas, maka dalam dua tahun terakhir stabilitas eknomi Indonesia menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari tingkat inflasi yang cenderung kecil di kisaran 3%-3,5%.
Menurutnya, hal tersebut tidak pernah dialamai Indonesia secara berturut-turut. Bahkan, pada masa orde baru sat ekonomi tumbuh cukup tinggi, atau lebih tinggi dari saat ini, yakni 7%-8%, namun tingkat inflasinya double digit.
"Namun, sekarang kita berada pada tingkat inflasi rendah, 3%-3,5%. Jadi pertumbuhan cukup baik, tingkat pengangguran turun, tingkat kemiskinan turun, gini rasio turun, inflasi juga turun," terang Darmin.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi dikatakan berkualitas jika diiringi beberapa indikator seperti tingkat kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun, hingga tingkat gini rasio yang turun. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir perbaikan dari indikator tersebut terjadi di Tanah Air.
"Kalau kita lihat indikator ekonomi kita dua hingga tiga tahun terakhir, terutama dua tahun terakhir. Sebetulnya walaupun pertumbuhannya tidak tinggi sekali, ya sekarang ini ada pada angka 5%-5,1%, tapi diiringi perbaikan dari indikator lain yang menunjuk pada kualitas pertumbuhan. Jadi bisa dikatakan, pertumbuhan ekonomi kita kualitasnya baik," katanya dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Selain indikator tersebut, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini, ekonomi yang berkualitas juga harus diikuti dengan perubahan struktural dalam perekonomian. Selain itu, indikator lainnya yaitu stabilitas ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan inflasi.
"Kalau dibarengi lagi dengan perubahan struktur ekonomi, maka tidak ada keraguan pertumbuhan ekonomi itu berkualitas," imbuh dia.
Darmin menambahkan, jika dilihat dari segi stabilitas, maka dalam dua tahun terakhir stabilitas eknomi Indonesia menunjukkan perbaikan. Hal ini terlihat dari tingkat inflasi yang cenderung kecil di kisaran 3%-3,5%.
Menurutnya, hal tersebut tidak pernah dialamai Indonesia secara berturut-turut. Bahkan, pada masa orde baru sat ekonomi tumbuh cukup tinggi, atau lebih tinggi dari saat ini, yakni 7%-8%, namun tingkat inflasinya double digit.
"Namun, sekarang kita berada pada tingkat inflasi rendah, 3%-3,5%. Jadi pertumbuhan cukup baik, tingkat pengangguran turun, tingkat kemiskinan turun, gini rasio turun, inflasi juga turun," terang Darmin.
(izz)