Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Terimbas Cuaca Ekstrem
A
A
A
PROBOLINGGO - Harga sembako di daerah-daerah mulai merangkak naik seiring cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Salah satunya terjadi di Probolinggo, ketika harga kebutuhan pokok dan sayur mayur di sejumlah pasar tradisional meningkat saat kebutuhan bertambah menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.
Terpantu kenaikan sembako terjadi di Pasar Baru Kota Probolinggo dengan rata-rata harga sembako seperti beras, telur terigu, daging ayam hingga daging sapi mengalami kenaikan antara Rp200 hingga Rp1.000 perkilogramnya. Kenaikan drastis dialami komoditas sayuran seperti tomat, cabe sejak sepekan terakhir.
Kenaikan tertinggi terjadi pada tomat yang sebelumnya seharga Rp2.000, kini melonjak hingga Rp10.000 perkilogramnya. Sedangkan kol, cabe, sawi, wortel juga lebih mahal dengan rata-rata lompatan berkisar Rp200 sampai dengan Rp500 perkilogramnya.
Para pedagang menilai kenaikan harga kebutuhan pokok dan sayuran ini, diduga akibat cuaca buruk yang melanda di daerah-daerah, sehingga membuat gagal panen untuk menimbulkan efek ke harga jual. Salah seorang distributor beras yakni Andriyani mengatakan perubahan harga juga terjadi pada beras yang menurutnya kemungkinan karena cuaca.
"Naik tapi tidak banyak. Cuaca buruk ini berdampak kepada proses pengeringan yang biasanya membutuhkan waktu satu hari hingga dua hari, kini lima hari. Akibatnya bayar kuli bertambah," ungkapnya, Senin (11/12/2017).
Ia menambahkan akibat memerlukan waktu lama dalam proses pengeringan, maka akan berdampak pada biaya produksi. Menurutnya fenomena ini biasanya akan terjadi lagi, karena sebentar lagi akan memasuki hari natal dan tahun baru. Andri berharap peran serta dari dinas terkait untuk menertibkan kenaikan sembako ini agar tidak meresahkan masyarakat.
Terpantu kenaikan sembako terjadi di Pasar Baru Kota Probolinggo dengan rata-rata harga sembako seperti beras, telur terigu, daging ayam hingga daging sapi mengalami kenaikan antara Rp200 hingga Rp1.000 perkilogramnya. Kenaikan drastis dialami komoditas sayuran seperti tomat, cabe sejak sepekan terakhir.
Kenaikan tertinggi terjadi pada tomat yang sebelumnya seharga Rp2.000, kini melonjak hingga Rp10.000 perkilogramnya. Sedangkan kol, cabe, sawi, wortel juga lebih mahal dengan rata-rata lompatan berkisar Rp200 sampai dengan Rp500 perkilogramnya.
Para pedagang menilai kenaikan harga kebutuhan pokok dan sayuran ini, diduga akibat cuaca buruk yang melanda di daerah-daerah, sehingga membuat gagal panen untuk menimbulkan efek ke harga jual. Salah seorang distributor beras yakni Andriyani mengatakan perubahan harga juga terjadi pada beras yang menurutnya kemungkinan karena cuaca.
"Naik tapi tidak banyak. Cuaca buruk ini berdampak kepada proses pengeringan yang biasanya membutuhkan waktu satu hari hingga dua hari, kini lima hari. Akibatnya bayar kuli bertambah," ungkapnya, Senin (11/12/2017).
Ia menambahkan akibat memerlukan waktu lama dalam proses pengeringan, maka akan berdampak pada biaya produksi. Menurutnya fenomena ini biasanya akan terjadi lagi, karena sebentar lagi akan memasuki hari natal dan tahun baru. Andri berharap peran serta dari dinas terkait untuk menertibkan kenaikan sembako ini agar tidak meresahkan masyarakat.
(akr)