3 Cara BRICS Lengserkan Dolar AS, Salah Satunya Galang Kekuatan Anti-Barat

Selasa, 08 Oktober 2024 - 11:30 WIB
loading...
3 Cara BRICS Lengserkan...
Para pemimpin BRICS bertemu di Xiamen International Conference and Exhibition Center, China. FOTO/China Today
A A A
JAKARTA - BRICS telah melakukan sejumlah upaya untuk melemahkan sekaligus menggeser dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Strategi ini dilakukan demi menghilangkan dominasi AS.

Dolar AS telah menjadi mata uang cadangan utama dunia sejak berakhirnya Perang Dunia II. Berdasarkan perjanjian Bretton Woods tahun 1944, negara-negara anggota awalnya menetapkan mata uang mereka ke dolar, yang nilainya dikaitkan dengan emas.

Hal tersebut membuat dolar AS terus berfungsi sebagai mata uang cadangan utama dunia, mendominasi perdagangan dan perbankan internasional. Karena itulah beberapa negara berkeinginan untuk menghilangkan dominasi dolar AS demi kepentingan bersama, dan stabilitas ekonomi.

BRICS sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru memiliki ambisi dan kapasitas besar untuk mewujudkan dedolarisasi dunia. Namun perlu strategi matang untuk merombak tatanan yang sudah ada, dan tidak mudah pula langkah yang harus diambil.

3 Strategi BRICS untuk Geser Dolar AS

1. Mengumpulkan Negara Anti Barat

Mungkin langkah ini seakan tidak ada kaitannya dengan aspek ekonomi. Namun banyaknya negara anti Barat ini membuat strategi BRICS untuk menggeser dolar AS semakin mudah.

Saat ini di BRICS sudah ada tiga negara sekutu yang sangat menentang Barat, yakni China, rusia dan Iran. Meskipun di organisasi tersebut masih ada India dan Brazil yang sangat Pro Barat, mereka tetap berupaya keras untuk melakukan upaya dedolarisasi dengan tujuan stabilitas ekonomi di negara-negara mereka.



Belum lagi belakangan ini isu Korea Utara bergabung dengan BRICS semakin gencar dikabarkan. Jika negara komunis itu berhasil bergabung, bukan tidak mungkin akan terjadi koalisi anti-Barat yang sangat kuat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)