Pertumbuhan Ekspor Singapura November Diramal Melambat

SINGAPURA - Pertumbuhan ekspor di Singapura diperkirakan melambat tajam pada November dari dua digit di Oktober, sesuai jajak pendapat Reuters. Hal tersebut terseret efek dasar yang tinggi dari tahun lalu dan penurunan penjualan elektronik.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/12/2017), ekspor domestik nonmigas pada November diperkirakan akan meningkat 5,5% dari tahun sebelumnya, menurut survei media terhadap 10 ekonom, yang mengalami pendinginan sebesar 20,9% pada bulan sebelumnya.

Permintaan eksternal tetap kuat, meski jumlah tajuk utama diperkirakan menunjukkan kenaikan yang kurang dramatis karena basis tahun lalu yang tinggi.

Pada basis bulan ke bulan dan musiman, ekspor domestik nonmigas terlihat naik 0,6%, jajak pendapat tersebut menemukan, dibanding kenaikan 12,5% pada Oktober.

Lonjakan tahunan pada Oktober adalah yang terbesar dalam 2,5 tahun, berkat kekuatan yang meningkat dalam permintaan global. Ledakan ekspor telah menguntungkan Singapura dan negara-negara Asia yang bergantung pada perdagangan lainnya, terutama untuk produk dan komponen elektronik seperti semikonduktor.

Namun, ekspor elektronik tumbuh moderat sebesar 4,5% pada Oktober. Dengan pengecualian "satu kali blip" pada September saat kontrak tersebut direvisi 8,0%, ekspor elektronik tumbuh pada kecepatan dua digit untuk sebagian besar tahun ini.

"Meski secara keseluruhan ekspor elektronik melunak, permintaan untuk sirkuit terpadu, media disk dan PC tetap kuat," kata Moody dalam sebuah catatan penelitian kepada kliennya.

"Meskipun permintaan eksternal cenderung tetap kuat, basis yang tinggi dari tahun sebelumnya cenderung menghambat pertumbuhan ekspor dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya.