Ini Tiga Tantangan Industri Kelistrikan Tahun Depan
Kamis, 21 Desember 2017 - 20:30 WIB
Ini Tiga Tantangan Industri Kelistrikan Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - Institute for Essential Services Reform (IESR) memaparkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi sektor kelistrikan tahun depan.
Menurut lembaga tersebut, paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan para pelaku usaha yakni terkait harga energi primer, insentif energi bagi daerah, dan pengembangan energi baru terbarukan yang belum signifikan.
“Pertama soal harga energi primer dalam hal ini minyak dan batu bara. Tahun depan diperkirakan komoditas harganya naik sehingga akan memberikan tekanan pada biaya produksi listrik,” ujar Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Kedua, terkait insentif dari daerah. Pemerintah harus memberikan stimulus kepada daerah yang pasokan listrik kurang. Sebaliknya untuk yang pasokan listriknya berlebih bisa diberi harga normal.
Terakhir, kata dia, terkait pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang harus lebih dipacu lagi karena realisasinya yang masih minim. Berdasarkan catatan IESR, dari target rencana jangka panjang dan menengah 2015-2019 EBT sebesar 16%, hanya tercapai 6,9% pada 2016.
Menurut lembaga tersebut, paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan para pelaku usaha yakni terkait harga energi primer, insentif energi bagi daerah, dan pengembangan energi baru terbarukan yang belum signifikan.
“Pertama soal harga energi primer dalam hal ini minyak dan batu bara. Tahun depan diperkirakan komoditas harganya naik sehingga akan memberikan tekanan pada biaya produksi listrik,” ujar Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Kedua, terkait insentif dari daerah. Pemerintah harus memberikan stimulus kepada daerah yang pasokan listrik kurang. Sebaliknya untuk yang pasokan listriknya berlebih bisa diberi harga normal.
Terakhir, kata dia, terkait pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang harus lebih dipacu lagi karena realisasinya yang masih minim. Berdasarkan catatan IESR, dari target rencana jangka panjang dan menengah 2015-2019 EBT sebesar 16%, hanya tercapai 6,9% pada 2016.
(fjo)
