Pertamina-Sonatrach Perkuat Kerja Sama, Buka Peluang Baru di Aljazair
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach menandatangani amendemen memorandum of understanding (MoU) pengelolaan blok migas di Aljazair. Melalui kesepakatan baru ini, Sonatrach membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi bisnis migas baru di Aljazair.
Penandatanganan ini menandai peningkatan hubungan baik dan penguatan kerja sama antarkedua perusahaan migas milik negara tersebut. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik dan CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour, di Algiers, Aljazair, Kamis (21/12/2017).
Amendemen ini merevisi MoU sebelumnya yang ditandatangi pada September 2016. Sonatrach kini membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Aljazair, di mana potensi ini mencakup pengembangan aset yang telah ada serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20.000-30.000 barel per hari (bph) dengan total cadangan mencapai lebih dari 100 juta barel minyak (MMBO).
Segera setelah MoU ini ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya mengajukan rencana pengembangan (plan of development/PoD) kepada otoritas migas Aljazair.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menyatakan MoU ini juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru baik di hulu, maupun hilir termasuk menggarap potensi gas alam cair (LNG) serta elpiji.
“MoU ini menjadi bukti kepercayaan mitra kami, Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya tiga lapangan di Algeria. Upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional,” jelas Massa melalui keterangan pers.
Hal senada juga disampaikan oleh CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour, yang mengatakan ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini. Menurutnya Pertamina adalah perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Aljazair.
Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, di mana di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya Pertamina International EP (PIEP) menjadi operator dengan hak kelola 65% di Lapangan MLN. Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9% dan di lapangan OHD 3,73%.
Penandatanganan ini menandai peningkatan hubungan baik dan penguatan kerja sama antarkedua perusahaan migas milik negara tersebut. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik dan CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour, di Algiers, Aljazair, Kamis (21/12/2017).
Amendemen ini merevisi MoU sebelumnya yang ditandatangi pada September 2016. Sonatrach kini membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Aljazair, di mana potensi ini mencakup pengembangan aset yang telah ada serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20.000-30.000 barel per hari (bph) dengan total cadangan mencapai lebih dari 100 juta barel minyak (MMBO).
Segera setelah MoU ini ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya mengajukan rencana pengembangan (plan of development/PoD) kepada otoritas migas Aljazair.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menyatakan MoU ini juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru baik di hulu, maupun hilir termasuk menggarap potensi gas alam cair (LNG) serta elpiji.
“MoU ini menjadi bukti kepercayaan mitra kami, Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya tiga lapangan di Algeria. Upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional,” jelas Massa melalui keterangan pers.
Hal senada juga disampaikan oleh CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddour, yang mengatakan ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini. Menurutnya Pertamina adalah perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Aljazair.
Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, di mana di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya Pertamina International EP (PIEP) menjadi operator dengan hak kelola 65% di Lapangan MLN. Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9% dan di lapangan OHD 3,73%.
(ven)