BPH Migas Pantau dan Kawal Pendistribusian BBM
A
A
A
ROTE - Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) terus memantau dan mengawal pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan bahwa ketersediaan dengan satu harga sampai ke tangan masyarakat.
Untuk memastikan apakah satu harga benar-benar terealisasikan dan dirasakan oleh masyarakat BPH Migas melakukan monitoring (kunjungan) di beberapa titik yang masuk 3 T (terluar, tertinggal dan terepan), di antaranya pulau Rote,
"Betul satu harga terus kalau sudah satu harga lantas barangnya enggak ada sama saja bohong," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa saat meninjau Agen Premium Minyak Solar (APMS), Jl Pabean, BAA, Rote, Nusa Tengara Timur (NTT), Selasa (26/12/2017).
Fanshurullah meminta pertamina untuk menjamin pasokan ketersediaan BBM di pulau Rote, serta meminta APMS yang masih dalam peroses pembangunan untuk segera diselesaikan, diketahui di pulau Rote terdapat 2 APMS.
Di mana, satu APMS sedang dalam proses pembangunan yang sudah satu tahun belum juga selesai. Untuk melayani masyarakat masih menggunakan alat manual, seperti jerigen dan corong.
Di temui di tempat yang sama, Manager APMS Johan mengatakan, konsumsi BBM untuk jenis premium per hari bisa mencapai 14-15 kl.
Sementara, untuk solar dalam keadaan ramai yaitu tidak musim penghujan bisa mencapai 8 ton. Sedangkan untuk musim seperti Desember, musim penghujan dan Natal justru malah turun hanya bisa jual 2 ton bahkan kadang hanya 200 liter/1 drum.
"Kalau untuk premium bisa mencapai 14-15 ribu kl, solar kalau ramai itu 8 ton dan kalau sepi kaya ini itu dua ton bahkan bisa hanya satu drum 200 liter aja, ini kalau musim hujan seperti ini," ungkap Johan.
BBM satu harga ini merupakan wujud UU No 22 tahun 2001 yang mana amanat yang harus di laksanakan untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran penyaluran BBM guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk memastikan apakah satu harga benar-benar terealisasikan dan dirasakan oleh masyarakat BPH Migas melakukan monitoring (kunjungan) di beberapa titik yang masuk 3 T (terluar, tertinggal dan terepan), di antaranya pulau Rote,
"Betul satu harga terus kalau sudah satu harga lantas barangnya enggak ada sama saja bohong," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa saat meninjau Agen Premium Minyak Solar (APMS), Jl Pabean, BAA, Rote, Nusa Tengara Timur (NTT), Selasa (26/12/2017).
Fanshurullah meminta pertamina untuk menjamin pasokan ketersediaan BBM di pulau Rote, serta meminta APMS yang masih dalam peroses pembangunan untuk segera diselesaikan, diketahui di pulau Rote terdapat 2 APMS.
Di mana, satu APMS sedang dalam proses pembangunan yang sudah satu tahun belum juga selesai. Untuk melayani masyarakat masih menggunakan alat manual, seperti jerigen dan corong.
Di temui di tempat yang sama, Manager APMS Johan mengatakan, konsumsi BBM untuk jenis premium per hari bisa mencapai 14-15 kl.
Sementara, untuk solar dalam keadaan ramai yaitu tidak musim penghujan bisa mencapai 8 ton. Sedangkan untuk musim seperti Desember, musim penghujan dan Natal justru malah turun hanya bisa jual 2 ton bahkan kadang hanya 200 liter/1 drum.
"Kalau untuk premium bisa mencapai 14-15 ribu kl, solar kalau ramai itu 8 ton dan kalau sepi kaya ini itu dua ton bahkan bisa hanya satu drum 200 liter aja, ini kalau musim hujan seperti ini," ungkap Johan.
BBM satu harga ini merupakan wujud UU No 22 tahun 2001 yang mana amanat yang harus di laksanakan untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran penyaluran BBM guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
(izz)