Kepesertaan Perusahaan Baru di BPJS-TK Sulut Lebihi Target
A
A
A
MANADO - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Cabang Sulawesi Utara, Asri Basir mengatakan realisasi capaian kepesertaan perusahaan baru di Sulut cukup menggembirakan. Ini dapat dilihat dari target sebanyak 2.688 perusahaan, dimana realisasinya mencapai 3.143 perusahaan atau 116,93%.
"Kami tetap optimistis di tahun mendatang akan lebih baik. Apalagi sasaran kami adalah semua pekerja di Sulut tercover oleh BPJS-TK," ujar Asri, Jumat (29/12/2017).
Capaian melebihi target, kata dia, terkait dengan penambahan tenaga kerja baru peserta upah. Sebelumnya, ditargetkan sebanyak 51.564 orang, realisasinya mencapai 67.947 atau 131,77%.
Sementara penambahan tenaga kerja baru bukan pekerja upah (BPU) atau informal realisasinya mencapai 27.6624 orang atau 126,57% dari yang ditargetkan sebanyak 21.825 peserta.
"Melihat pengalaman tahun 2017 maka tahun depan target kami akan naik di kisaran 20 persen sampai 30 persen. Ini menjadi tantangan baru dan perlu inovasi baru," jelasnya.
Asri menegaskan, tantangan 2018 sudah pasti lebih menantang lagi. Pihaknya akan terus melakukan inovasi-inovasi baru dengan minta masukan tim terkait apa yang akan dilakukan di tahun depan untuk Sulawesi Utara.
"Dalam memenuhi tantangan yang besar tersebut pihaknya telah menyiapkan SDM yang andal dan itu sudah program pusat dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin," ujarnya.
Sementara untuk perusahaan masuk kategori bandel maka akan diproses sampai ke tingkat pengadilan. "Itu sudah menjadi target saya, kalau tidak salah masih ada sekitar dua perusahaan. Ini dilakukan untuk membuat efek jera kepada perusahaan yang tidak patuh," tegasnya.
Bahkan rencana 2018 kalau disetujui, pihaknya akan melakukan stikerisasi yang akan ditempel di perusahaan-perusahaan yang belum menjadi peserta. Ini nantinya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota maupun kabupaten serta provinsi. Ini akan diberlakukan kepada perusahaan yang belum menjadi peserta padahal sudah dilakukan pembinaan dan lain-lain.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sulut, Adisafah Curmacosasih menambahkan tahun depan diharapkan daerah-daerah lain mengikuti jejak Kota Tomohon, dengan program diakonia yang mencapai 2.000 tenaga kerja yang ikut BPJS-TK.
"GN Lingkaran yang telah dilakukan di Kota Tomohon itu akan kami lakukan lagi di kabupaten dan kota di Sulawesi Utara agar mengikuti jejak Kota Tomohon sehingga program diakonia dirasakan juga oleh para pekerja di daerah lain," pungkasnya.
"Kami tetap optimistis di tahun mendatang akan lebih baik. Apalagi sasaran kami adalah semua pekerja di Sulut tercover oleh BPJS-TK," ujar Asri, Jumat (29/12/2017).
Capaian melebihi target, kata dia, terkait dengan penambahan tenaga kerja baru peserta upah. Sebelumnya, ditargetkan sebanyak 51.564 orang, realisasinya mencapai 67.947 atau 131,77%.
Sementara penambahan tenaga kerja baru bukan pekerja upah (BPU) atau informal realisasinya mencapai 27.6624 orang atau 126,57% dari yang ditargetkan sebanyak 21.825 peserta.
"Melihat pengalaman tahun 2017 maka tahun depan target kami akan naik di kisaran 20 persen sampai 30 persen. Ini menjadi tantangan baru dan perlu inovasi baru," jelasnya.
Asri menegaskan, tantangan 2018 sudah pasti lebih menantang lagi. Pihaknya akan terus melakukan inovasi-inovasi baru dengan minta masukan tim terkait apa yang akan dilakukan di tahun depan untuk Sulawesi Utara.
"Dalam memenuhi tantangan yang besar tersebut pihaknya telah menyiapkan SDM yang andal dan itu sudah program pusat dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin," ujarnya.
Sementara untuk perusahaan masuk kategori bandel maka akan diproses sampai ke tingkat pengadilan. "Itu sudah menjadi target saya, kalau tidak salah masih ada sekitar dua perusahaan. Ini dilakukan untuk membuat efek jera kepada perusahaan yang tidak patuh," tegasnya.
Bahkan rencana 2018 kalau disetujui, pihaknya akan melakukan stikerisasi yang akan ditempel di perusahaan-perusahaan yang belum menjadi peserta. Ini nantinya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota maupun kabupaten serta provinsi. Ini akan diberlakukan kepada perusahaan yang belum menjadi peserta padahal sudah dilakukan pembinaan dan lain-lain.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sulut, Adisafah Curmacosasih menambahkan tahun depan diharapkan daerah-daerah lain mengikuti jejak Kota Tomohon, dengan program diakonia yang mencapai 2.000 tenaga kerja yang ikut BPJS-TK.
"GN Lingkaran yang telah dilakukan di Kota Tomohon itu akan kami lakukan lagi di kabupaten dan kota di Sulawesi Utara agar mengikuti jejak Kota Tomohon sehingga program diakonia dirasakan juga oleh para pekerja di daerah lain," pungkasnya.
(ven)