IHSG Dibuka Bersinar meski Bursa Saham Asia Memerah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini berhasil menguat setelah kemarin ditutup berada di zona hijau. IHSG sesi pagi tercatat menguat 3,34 poin atau setara 0,05% ke posisi 6.385,53 saat bursa saham Asia dibuka melemah.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 12,13 poin setara 0,19% ke level 6.382,19. Meski kemarin terjadi insiden robohya balkon Gedung Bursa Efek (BEI) di Tower 2.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp18 miliar dengan 5 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp68,75 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp12,14 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp12,07 miliar. Tercatat 22 saham naik, 6 saham turun dan 17 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp775 menjadi Rp82.775, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp75 menjadi Rp10.875, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp70 menjadi Rp3.250.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp50 menjadi Rp8.150, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp25 menjadi Rp22.450, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah Rp20 menjadi Rp3.530.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, bursa saham Asia berhenti sejenak pada hari ini karena USD menelan kerugian dalam semalam. Indeks Nikkei 225 turun 0,01% di pagi hari ini.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun tipis 0,07% meski indeks kelas terbebani Samsung Electronics naik 0,95%. Pembuat chip Rival SK Hynix juga mencatat kenaikan, naik 0,83% pada awal perdagangan.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 tergelincir 0,54% karena sektor energi, utilitas dan telekomunikasi menyebabkan kerugian pada indeks yang lebih luas. Sektor keuangan turun 0,46%.
Indeks saham MSCI di Asia Pasifik tidak termasuk Jepang turun 0,21% setelah mencatat rekor tertinggi baru pada sesi terakhir.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 12,13 poin setara 0,19% ke level 6.382,19. Meski kemarin terjadi insiden robohya balkon Gedung Bursa Efek (BEI) di Tower 2.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp18 miliar dengan 5 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp68,75 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp12,14 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp12,07 miliar. Tercatat 22 saham naik, 6 saham turun dan 17 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp775 menjadi Rp82.775, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp75 menjadi Rp10.875, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp70 menjadi Rp3.250.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp50 menjadi Rp8.150, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp25 menjadi Rp22.450, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah Rp20 menjadi Rp3.530.
Seperti dikutip dari CNBC hari ini, bursa saham Asia berhenti sejenak pada hari ini karena USD menelan kerugian dalam semalam. Indeks Nikkei 225 turun 0,01% di pagi hari ini.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun tipis 0,07% meski indeks kelas terbebani Samsung Electronics naik 0,95%. Pembuat chip Rival SK Hynix juga mencatat kenaikan, naik 0,83% pada awal perdagangan.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 tergelincir 0,54% karena sektor energi, utilitas dan telekomunikasi menyebabkan kerugian pada indeks yang lebih luas. Sektor keuangan turun 0,46%.
Indeks saham MSCI di Asia Pasifik tidak termasuk Jepang turun 0,21% setelah mencatat rekor tertinggi baru pada sesi terakhir.
(izz)