Bitcoin Jatuh, Investor Balik Berburu Emas
A
A
A
Spekulator bitcoin mulai cemas dan mencari perlindungan investasi pada emas di tengah menurunnya crypto currency. Penjualan koin emas melonjak lima kali lipat pekan lalu di CoinInvest yang berbasis di Frankfurt, dengan banyaknya investor menghubungi dan mengirim email karena gugup ingin keluar.
Seperti dikutip dari Standard, Senin (22/1/2018), Direktur CoinInvest Daniel Marburger mengatakan kepada Standard bahwa lonjakan permintaan emas terus berlanjut. "Ini adalah aliran konstan ke emas," katanya.
Marburger mengatakan, meskipun harga jual bitcoin kembali ke level USD11.700 pada Senin pagi setelah terjun ke ke level USD10.000 pada pekan lalu, namun investor masih gugup.
"Bitcoin tidak bisa membuat tren balik yang jelas pekan lalu dan emas akan segera pulih saat ini dengan kenaikan 7% sejak posisi terendahnya pada Desember," ujar dia.
Menurutnya, spekulator mencari keamanan dari "volatilitas gila" atas crypto yang terjadi, yang nilainya telah runtuh 40% pada bulan lalu.
"Emas memiliki track record yang berkelanjutan selama beberapa dekade dan merupakan aset yang benar-benar Anda pegang di tangan Anda. Orang mencari sesuatu untuk disentuh daripada investasi, di mana hanya keyakinan akan nilai itu. Bitcoin telah membuktikan satu kali lebih banyak daripada berdasarkan spekulasi," terangnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa cryptocurrency akan stabil dalam jangka panjang. Benjamin Dives, CEO London Block Exchange, yang berencana untuk meluncurkan pertukaran sterling to bitcoin langsung mengatakan bawha volatile bukan merupakan penyebab kekhawatiran.
"Beberapa investor mungkin tidak merasa nyaman dengan pasar yang bergerak (ke bawah) dan begitu juga 'menguangkan' untuk berinvestasi pada aset tradisional yang stabil, seperti emas," katanya.
"Orang-orang ini kemungkinan baru terpapar crypto atau seperti standar dalam industri investasi, hanya memastikan keuntungan dalam jangka pendek. Hasilnya untuk crypto di pasar, yang alami dan sehat," tutur Dives.
Dia menambahkan bahwa pertukaran tersebut benar-benar membuktikan nilai crypto currrency yang kuat. "Seiring pasar jatuh tempo, kita bisa yakin akan stabilitas di masa depan dan saat itulah investor tersebut akan mencari titik masuk kembali. Sayangnya bagi mereka, transisi mereka menuju emas dapat menyebabkan mereka kehilangan emas," pungkasnya.
Seperti dikutip dari Standard, Senin (22/1/2018), Direktur CoinInvest Daniel Marburger mengatakan kepada Standard bahwa lonjakan permintaan emas terus berlanjut. "Ini adalah aliran konstan ke emas," katanya.
Marburger mengatakan, meskipun harga jual bitcoin kembali ke level USD11.700 pada Senin pagi setelah terjun ke ke level USD10.000 pada pekan lalu, namun investor masih gugup.
"Bitcoin tidak bisa membuat tren balik yang jelas pekan lalu dan emas akan segera pulih saat ini dengan kenaikan 7% sejak posisi terendahnya pada Desember," ujar dia.
Menurutnya, spekulator mencari keamanan dari "volatilitas gila" atas crypto yang terjadi, yang nilainya telah runtuh 40% pada bulan lalu.
"Emas memiliki track record yang berkelanjutan selama beberapa dekade dan merupakan aset yang benar-benar Anda pegang di tangan Anda. Orang mencari sesuatu untuk disentuh daripada investasi, di mana hanya keyakinan akan nilai itu. Bitcoin telah membuktikan satu kali lebih banyak daripada berdasarkan spekulasi," terangnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa cryptocurrency akan stabil dalam jangka panjang. Benjamin Dives, CEO London Block Exchange, yang berencana untuk meluncurkan pertukaran sterling to bitcoin langsung mengatakan bawha volatile bukan merupakan penyebab kekhawatiran.
"Beberapa investor mungkin tidak merasa nyaman dengan pasar yang bergerak (ke bawah) dan begitu juga 'menguangkan' untuk berinvestasi pada aset tradisional yang stabil, seperti emas," katanya.
"Orang-orang ini kemungkinan baru terpapar crypto atau seperti standar dalam industri investasi, hanya memastikan keuntungan dalam jangka pendek. Hasilnya untuk crypto di pasar, yang alami dan sehat," tutur Dives.
Dia menambahkan bahwa pertukaran tersebut benar-benar membuktikan nilai crypto currrency yang kuat. "Seiring pasar jatuh tempo, kita bisa yakin akan stabilitas di masa depan dan saat itulah investor tersebut akan mencari titik masuk kembali. Sayangnya bagi mereka, transisi mereka menuju emas dapat menyebabkan mereka kehilangan emas," pungkasnya.
(izz)