Pertamina Siapkan Capex USD5,59 Miliar di 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak USD5,59 miliar pada 2018. Capex tahun ini naik dari realisasi capex tahun 2017 yang sebesar USD3,6 miliar.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengungkapkan, anggaran belanja modal tahun ini akan diprioritaskan untuk investasi perseroan di sektor hulu. Adapun porsi investasi sektor hulu di anggaran belanja modal tahun ini adalah sebesar 59%.
"Untuk penganggaran capex di 2018 direncanakan USD5,59 miliar. Dialokasikan untuk hulu 59%, pemasaran 15%, megaproyek 15%, gas 5%, pengolahan 3%, dan riset pendukung lainnya 3%," terangnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Menurut Gigih, pada tahun ini Pertamina memiliki beberapa rencana pengembangan investasi di sektor hulu, di antaranya pengembangan Lapangan Jimbaran Tiung Biru, proses alihkelola Blok Mahakam, dan pengembangan geothermal. Sementara di sektor petrokimia dan pengolahan adalah proyek RDMP kilang, new grass root kilang, dan peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang, serta pengembangan produk turunan lainnya.
"Untuk di sektor pemasaran rencana investasi untuk penguatan infrastruktur pasokan distribusi untuk terminal BBM dan pipa, serta untuk peremajaan kilang," tandasnya.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengungkapkan, anggaran belanja modal tahun ini akan diprioritaskan untuk investasi perseroan di sektor hulu. Adapun porsi investasi sektor hulu di anggaran belanja modal tahun ini adalah sebesar 59%.
"Untuk penganggaran capex di 2018 direncanakan USD5,59 miliar. Dialokasikan untuk hulu 59%, pemasaran 15%, megaproyek 15%, gas 5%, pengolahan 3%, dan riset pendukung lainnya 3%," terangnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Menurut Gigih, pada tahun ini Pertamina memiliki beberapa rencana pengembangan investasi di sektor hulu, di antaranya pengembangan Lapangan Jimbaran Tiung Biru, proses alihkelola Blok Mahakam, dan pengembangan geothermal. Sementara di sektor petrokimia dan pengolahan adalah proyek RDMP kilang, new grass root kilang, dan peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang, serta pengembangan produk turunan lainnya.
"Untuk di sektor pemasaran rencana investasi untuk penguatan infrastruktur pasokan distribusi untuk terminal BBM dan pipa, serta untuk peremajaan kilang," tandasnya.
(akr)