Cuaca Buruk, Karimunjawa Krisis BBM
A
A
A
SEMARANG - Warga di kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM). Ketersediaan BBM untuk kendaraan darat saat ini sudah habis, sementara BBM untuk kapal sudah menipis.
Pjs Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Semarang, Muslim Dharmawan mengatakan, Pertamina memasokan BBM jenis pertalite dan solar terakhir diterima pada 13 Desember 2017 dan hingga saat ini belum bisa melakukan pengiriman lagi.
Hal tersebut dikarenakan kapal pengangkut BBM milik Pertamina tidak dapat mengirim BBM lantaran terkendala cuaca buruk disertai gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter.
"Sebenarnya kapal Pertamina pengangkut BBM ke Karimunjawa sudah siap dari beberpa waktu lalu untuk mengirimkan BBM jenis pertalite, bio solar dan dexlite. Namun, kapal dengan muatan BBM masing-masing 25 kiloliter (KL) belum mendapatkan izin dari otoritas pelabuhan," katanya, Selasa (30/1/2018).
Dia menjelaskan, keterlambatan pengiriman BBM ke Karimunjawa murni karena faktor cuaca dan bukan karena masalah stok BBM atau karena Pertamina tidak siap memasok BBM. Dia menyebutkan, berdasarkan surat dari BMKG kondisi cuaca buruk dengan gelombang tinggi masih akan terjadi sampai 31 Januari.
"Kami masih menunggu kondisi cuaca, jika izin berlayar dikeluarkan maka kami akan langsung melakukan pengiriman," imbuh Muslim.
Menurutnya, Pertamina tetap memegang komitmen terkait kebijakan pemerintah mengenai BBM satu harga. Sehingga, sudah menjadi kewajiban Pertamina memenuhi kebutuhan energi masyarakat, dalam hal ini BBM.
Pihaknya berharap warga masyarakat Karimunjawa bersabar dan dapat memaklumi kondisi seperti ini, yang diakibatkan cuaca buruk. "Kami berjanji begitu kondisi cuaca membaik ada izin dari otoritas pelabuhan maka BBM akan langsung dikirimkan," ujar dia.
Pjs Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Semarang, Muslim Dharmawan mengatakan, Pertamina memasokan BBM jenis pertalite dan solar terakhir diterima pada 13 Desember 2017 dan hingga saat ini belum bisa melakukan pengiriman lagi.
Hal tersebut dikarenakan kapal pengangkut BBM milik Pertamina tidak dapat mengirim BBM lantaran terkendala cuaca buruk disertai gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter.
"Sebenarnya kapal Pertamina pengangkut BBM ke Karimunjawa sudah siap dari beberpa waktu lalu untuk mengirimkan BBM jenis pertalite, bio solar dan dexlite. Namun, kapal dengan muatan BBM masing-masing 25 kiloliter (KL) belum mendapatkan izin dari otoritas pelabuhan," katanya, Selasa (30/1/2018).
Dia menjelaskan, keterlambatan pengiriman BBM ke Karimunjawa murni karena faktor cuaca dan bukan karena masalah stok BBM atau karena Pertamina tidak siap memasok BBM. Dia menyebutkan, berdasarkan surat dari BMKG kondisi cuaca buruk dengan gelombang tinggi masih akan terjadi sampai 31 Januari.
"Kami masih menunggu kondisi cuaca, jika izin berlayar dikeluarkan maka kami akan langsung melakukan pengiriman," imbuh Muslim.
Menurutnya, Pertamina tetap memegang komitmen terkait kebijakan pemerintah mengenai BBM satu harga. Sehingga, sudah menjadi kewajiban Pertamina memenuhi kebutuhan energi masyarakat, dalam hal ini BBM.
Pihaknya berharap warga masyarakat Karimunjawa bersabar dan dapat memaklumi kondisi seperti ini, yang diakibatkan cuaca buruk. "Kami berjanji begitu kondisi cuaca membaik ada izin dari otoritas pelabuhan maka BBM akan langsung dikirimkan," ujar dia.
(izz)