PLN Percepat Pembangunan Tower Emergency di Pacitan

Rabu, 31 Januari 2018 - 19:02 WIB
PLN Percepat Pembangunan Tower Emergency di Pacitan
PLN Percepat Pembangunan Tower Emergency di Pacitan
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) berupaya mempercepat pengerjaan pembangunan menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat longsor di Dusun Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Sabtu (20/1/2018) lalu.

"Hingga Minggu (28/1/2018) PLN telah berhasil mendirikan empat buah tower emergency di tengah medan yang sulit, kondisi alam dan cuaca tidak baik," ungkap Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi (KHA) PLN Distribusi Jawa Timur Wisnu Yulianto melalui siaran pers, Rabu (31/1/2018).

Negosiasi penggunaan tanah warga untuk pendirian tiang yang berjalan cukup alot, struktur tanah yang lembek, medan yang berbukit, pembersihan jalur transmisi dan cuaca yang selalu diguyur hujan, menjadi beberapa kendala dan tantangan dilapangan yang dihadapi tim teknis selama berlangsungnya proses pendirian tiang darurat.

Namun, semua kendala itu menurutnya telah teratasi. Selanjutnya, jelas dia, akan dilakukan penarikan jaringan pada menara darurat yang sudah berdiri tersebut.

Upaya pernormalan jaringan SUTT 150 kV beserta pembangunan menara darurat sementara ini dilaksanakan oleh tim teknis dari PLN Unit Transmisi Jawa Timur dan Bali (JTB).

"Begitu mengetahui ada tower 150 kV yang roboh akibat longsor, tim teknis dari Unit Transmisi JTB langsung turun ke lapangan. Langkah-langkah teknis untuk secepatnya bisa menormalkan tower yang roboh segera ditempuh dan dilaksanakan di lapangan untuk segera bisa mendirikan tower emergency," jelas Wisnu.

Sementara itu sambil menunggu selesainya pembangunan menara darurat, kebutuhan pasokan listrik untuk Kota Pacitan dan sekitarnya disuplai dari sistim tegangan menengah 20 kV.

"Sesaat setelah terjadinya gangguan listrik padam akibat robohnya tower 150 kV yang diterjang longsor tempo hari, PLN Area Ponorogo segera melakukan langkah-langkah pemulihan pasokan listrik melalui jaringan 20 kV dan malam itu juga pasokan listrik sudah kembali normal," ujar Wisnu.

Diharapkan proses pekerjaan penarikan jaringan yang akan segera dilakukan dapat berjalan lancar sehingga nantinya setelah dilakukan commisioning test (uji coba), menara darurat tersebut dapat segera dioperasikan.

Diperkirakan, pada awal Februari menara darurat sudah dapat dioperasikan, sembari menunggu pembangunan menara SUTT 150 kV yang baru untuk menggantikan menara yang patah dan rusak.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5524 seconds (0.1#10.140)