Pemkot Salatiga Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah 296.226 Tabung

Sabtu, 03 Februari 2018 - 00:20 WIB
Pemkot Salatiga Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah 296.226 Tabung
Pemkot Salatiga Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah 296.226 Tabung
A A A
SALATIGA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah mengajukan usulan kuota gas LPG 3 kg tahun 2018 sebanyak 2.961.487 tabung kepada PT Pertamina (Persero). Usulan kuota 2018 tersebut meningkat 296.226 tabung dari kuota 2017 sebanyak 2.692.261 tabung.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Muthoin, mengatakan, usulan kuota gas LPG 3 kg tersebut didasarkan pada kebutuhan masyarakat dan perkiraan peningkatan permintaan konsumen pada momen tertentu, seperti Ramadan, Idul Fitri, Natal, dan lainnya.

"Berdasarkan data 2017, dalam kondisi normal konsumsi gas LPG 3 kg di Salatiga per bulan rata-rata hanya 192.657 tabung. Namun pada momen tertentu permintaan meningkat. Untuk itu, pada 2018 ini, kami berharap kuota gas LPG 3 kg bisa ditambah," katanya, Jumat (2/2/2018).

Muthoin mengungkapkan, meski usulan kuota gas LPG 3 kg 2018 meningkat dari kuota 2017, namun Dinas Perdagangan akan memperketat distribusi gas LPG bersubsidi tersebut ke masyarakat. Ini dilakukan agar distribusi tepat sasaran, sebab gas LPG tabung melon ini peruntukannya hanya untuk warga miskin.

Menurut dia, Pemkot Salatiga telah membuat terobosan untuk membenahi distribusi agar penyaluran gas LPG 3 kg tepat sasaran. Antara lain, mengimbau kepada semua aparatur sipil negera (ASN) Pemkot Salatiga dan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas untuk menggunakan gas LPG non subsidi.

Selain itu, Dinas Perdagangan juga telah membuat surat edaran kepada agen agar menjual gas LPG 3 kg kepada yang berhak membeli saja, yakni warga miskin dan pelaku usaha mikro kecil. "Jadi masyarakat mampu dan usaha menengah ke atas, kami minta untuk tidak menggunakan gas LPG 3 kg dan beralih ke bright gas 5,5 kg atau gas LPG 12 kg. Sebab gas LPG 3 kg peruntukannya hanya untuk masyarakat miskin," tukasnya.

Dia menyatakan, tujuan program LPG 3 kg untuk membantu keluarga miskin dan usaha mikro. Namun tujuan program tersebut tampaknya belum tercapai lantaran sebagian besar masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas serta usaha menengah ke atas juga menggunakan gas LPG bersubsidi tersebut.

"Guna mengoptimalkan alokasi gas LPG 3 kg sebagai bahan bakar bersubsidi di Salatiga, kami mengajak ASN untuk ikut mensukseskan program subsidi gas LPG untuk masyarakat pra sejahtera. ASN Pemkot Salatiga harus menjadi panutan dan inspirasi masyarakat dalam bijak menggunakan energi," pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah warga Salatiga meminta kepada Pemkot Salatiga untuk memperketat pengawasan dan memperbarui sistem penjualan gas LPG 3 kg. Sebab selama ini, penjualan gas LPG melenceng dari ketentuan.

"Selama ini, gas LPG 3 kg dijual bebas. Siapa saja bisa membelinya. Bahkan pemilik usaha menengah ke atas juga bisa membeli dalam jumlah yang banyak. Ini yang menyebabkan penyaluran gas LPG 3 kg tepat sasaran," tutur Aji Santoso (35) warga Blotongan, Sidorejo.

Menurut dia, semestinya pemerintah bisa membuat sistem yang tepat dalam penjualan gas LPG 3 kg, mulai agen hingga tingkat pengecer agar LPG tersebut hanya bisa dibeli oleh masyarakat pra sejahtera. "Itu harapan kami agar ketersedian stok gas LPG 3 kg di pasaran bisa terjaga dan masyarakat miskin bisa mudah mendapatkan bahan bakar rumah tangga tersebut," ucapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6106 seconds (0.1#10.140)