Harga Minyak WTI Turun Enam Hari Berturut-turut
A
A
A
TOKYO - Harga minyak Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari keenam secara berturut-turut, setelah Iran mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi dan produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi, menambah kekhawatiran tentang kenaikan tajam pasokan global.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/2/2018), penurunan terjadi di tengah pelemahan di pasar saham global, karena kekhawatiran inflasi mencengkeram investor.
Harga minyak mentah AS, WTI turun 63 sen atau 1% ke level USD60,52 per barel pada pukul 00.15 GMT. Harga minyak AS kemrin ditutup turun 64 sen atau 1% untuk menetap di level USD61,15 per barel, penutupan terendah sejak 2 Januari.
Sementara, kontrak berjangka brent pagi ini masih belum diperdagangkan. Harga minyak brent kemarin turun 70 sen atau 1,1% ke level USD64,81 per barel, penutupan terendah sejak 20 Desember.
Anggota OPEC, Iran kemarin mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi dalam empat tahun ke depan setidaknya 700.000 barel per hari.
Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS pekan ini mengatakan bahwa produksi minyak mentah pekan lalu naik ke rekor tertinggi 10,25 juta barel per hari (bpd).
Pada tingkat itu, produksi minyak AS akan menyalip produksi saat ini di Arab Saudi, produsen terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
OPEC dan produsen lainnya, termasuk Rusia, telah mengurangi produksi sejak Januari 2017 untuk menekan persediaan global. Namun, pemotongan tersebut telah diimbangi oleh meningkatnya produksi minyak AS.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/2/2018), penurunan terjadi di tengah pelemahan di pasar saham global, karena kekhawatiran inflasi mencengkeram investor.
Harga minyak mentah AS, WTI turun 63 sen atau 1% ke level USD60,52 per barel pada pukul 00.15 GMT. Harga minyak AS kemrin ditutup turun 64 sen atau 1% untuk menetap di level USD61,15 per barel, penutupan terendah sejak 2 Januari.
Sementara, kontrak berjangka brent pagi ini masih belum diperdagangkan. Harga minyak brent kemarin turun 70 sen atau 1,1% ke level USD64,81 per barel, penutupan terendah sejak 20 Desember.
Anggota OPEC, Iran kemarin mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi dalam empat tahun ke depan setidaknya 700.000 barel per hari.
Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS pekan ini mengatakan bahwa produksi minyak mentah pekan lalu naik ke rekor tertinggi 10,25 juta barel per hari (bpd).
Pada tingkat itu, produksi minyak AS akan menyalip produksi saat ini di Arab Saudi, produsen terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
OPEC dan produsen lainnya, termasuk Rusia, telah mengurangi produksi sejak Januari 2017 untuk menekan persediaan global. Namun, pemotongan tersebut telah diimbangi oleh meningkatnya produksi minyak AS.
(izz)