Tingkatkan Cadangan Pangan, Pemerintah Genjot Serap Gabah Petani
A
A
A
PALEMBANG - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, pemerintah turun tangan membeli gabah petani agar para petani mendapat keuntungan dari usaha tani. Selain membantu dan mensejahterakan petani, terang dia menyerapan gabah petani juga bertujuan meningkatkan cadangan pangan pemerintah, yang dilakukan melalui penugasan kepada Bulog.
"Karena itu, Bulog harus segera melakukan penyerapan gabah petani, sehingga diharapkan sampai Juni 2018 nanti target sebesar 2,2 juta ton bisa tercapai sebagaimana hasil rakortas Kemenko Perekonomian 15 Januari 2018," jelas Agung saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Serap gabah petani (sergab) di Sumatera Selatan, Senin (12/2/2018).
Upaya pemerintah melakukan kegiatan sergab (serap gabah) dengan menggandeng TNI dan BRI, menurut Agung sangat penting dilakukan, karena memasuki awal masa panen raya ini di sebagian besar wilayah ada kecenderungan harga gabah anjlok. Sehingga ungkap dia apbila tidak segera dilakukan penyerapan oleh Bulog dapat dipastikan akan merugikan petani.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Taufik Gunawan mengatakan bahwa adanya sergab akan sangat membantu petani. "Kegiatan sergab ini sangat penting, apalagi di beberapa daerah harga gabah di tingkat petani mulai mengalami penurunan, bahkan ada yang sudah mencapai Rp.4.200,-/kg gkp," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Aster Kasad, Brigjen Dudung Abdurachman menegaskan kepada jajarannya, agar apa yang ditugaskan harus segera dilaksanakan, apalagi menjelang panen raya pada Februari hingga April mendatang. "Saat ini Dandim harus mengetahui dan dapat memetakan daerah-daerah mana saja petani yang akan panen dan berapa jumlahnya. Semua harus siap," tegas Dudung.
Target harian Sergab di Sumatera Selatan mencapai 7.500 ton per hari yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Rakor Sergab se-Sumatera Selatan ini selain di hadiri oleh Kementerian Pertanian, juga dari TNI AD, BRI dan Divre Bulog yang semuanya bersepakat meningkatkan sergap. Apalagi Sumatera Selatan surplus beras sangat tinggi, sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dari hasil panen Februari ini.
"Karena itu, Bulog harus segera melakukan penyerapan gabah petani, sehingga diharapkan sampai Juni 2018 nanti target sebesar 2,2 juta ton bisa tercapai sebagaimana hasil rakortas Kemenko Perekonomian 15 Januari 2018," jelas Agung saat memberikan pengarahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Serap gabah petani (sergab) di Sumatera Selatan, Senin (12/2/2018).
Upaya pemerintah melakukan kegiatan sergab (serap gabah) dengan menggandeng TNI dan BRI, menurut Agung sangat penting dilakukan, karena memasuki awal masa panen raya ini di sebagian besar wilayah ada kecenderungan harga gabah anjlok. Sehingga ungkap dia apbila tidak segera dilakukan penyerapan oleh Bulog dapat dipastikan akan merugikan petani.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Taufik Gunawan mengatakan bahwa adanya sergab akan sangat membantu petani. "Kegiatan sergab ini sangat penting, apalagi di beberapa daerah harga gabah di tingkat petani mulai mengalami penurunan, bahkan ada yang sudah mencapai Rp.4.200,-/kg gkp," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Aster Kasad, Brigjen Dudung Abdurachman menegaskan kepada jajarannya, agar apa yang ditugaskan harus segera dilaksanakan, apalagi menjelang panen raya pada Februari hingga April mendatang. "Saat ini Dandim harus mengetahui dan dapat memetakan daerah-daerah mana saja petani yang akan panen dan berapa jumlahnya. Semua harus siap," tegas Dudung.
Target harian Sergab di Sumatera Selatan mencapai 7.500 ton per hari yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Rakor Sergab se-Sumatera Selatan ini selain di hadiri oleh Kementerian Pertanian, juga dari TNI AD, BRI dan Divre Bulog yang semuanya bersepakat meningkatkan sergap. Apalagi Sumatera Selatan surplus beras sangat tinggi, sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dari hasil panen Februari ini.
(akr)