Bangun Irak, Kuwait Siap Kucurkan Dana USD2 Miliar
A
A
A
KUWAIT - Kejatuhan kelompok militan ISIS di Irak, membuat Negeri 1001 Malam mulai menyusun kembali negaranya dari porak poranda. Beberapa negara donor dan investor kini berkumpul di Kuwait untuk membahas upaya pembangunan ekonomi dan infrastruktur di Irak.
Melansir Reuters, Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah mengatakan siap meminjamkan dana USD1 miliar dan berinvestasi USD1 miliar ke Irak. Total dana USD2 miliar ini akan dikucurkan pada pekan ini guna meningkatkan pemulihan di negara tersebut. Bila dikonversi ke rupiah, dana itu setara Rp27,26 triliun dengan kurs Rp13.633 per USD.
"Kuwait akan mengalokasikan pinjaman USD1 miliar dan investasi USD1 miliar ke Irak," kata Emir Kuwait dalam konferensi internasional untuk Irak di Kuwait, Rabu (14/2/2018).
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan Uni Eropa akan menginvestasikan dana 400 juta euro atau setara Rp6,73 triliun. Estimasi kurs Rp16.843 EUR. Amerika Serikat mengatakan pihaknya akan memberi pinjaman USD3 miliar dan LSM Internasional menjanjikan bantuan kemanusiaan USD330 juta.
Sementara itu, pejabat Irak mengatakan untuk membangun kembali negara tersebut setelah tiga tahun perang dengan ISIS, diperlukan dana lebih dari USD88 miliar atau setara Rp1.199 triliun. Pembangunan prioritas adalah perumahan.
Pada Rabu ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meluncurkan Program Pemulihan dan Ketahanan Irak yang dirancang untuk membantu Pemerintah Irak mempercepat rekonstruksi negaranya. Program ini akan berjalan selama dua tahun.
"Ini untuk merevitalisasi dareah yang paling mengalami kekerasan dan pengembangan ekonomi inklusif. Program ini untuk membantu mereka yang paling menderita," ujar Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan kepada Reuters, negaranya berkomitmen mendukung rekonstruksi di Irak dan akan fokus pada proyek-proyek infrastruktur.
Melansir Reuters, Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah mengatakan siap meminjamkan dana USD1 miliar dan berinvestasi USD1 miliar ke Irak. Total dana USD2 miliar ini akan dikucurkan pada pekan ini guna meningkatkan pemulihan di negara tersebut. Bila dikonversi ke rupiah, dana itu setara Rp27,26 triliun dengan kurs Rp13.633 per USD.
"Kuwait akan mengalokasikan pinjaman USD1 miliar dan investasi USD1 miliar ke Irak," kata Emir Kuwait dalam konferensi internasional untuk Irak di Kuwait, Rabu (14/2/2018).
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan Uni Eropa akan menginvestasikan dana 400 juta euro atau setara Rp6,73 triliun. Estimasi kurs Rp16.843 EUR. Amerika Serikat mengatakan pihaknya akan memberi pinjaman USD3 miliar dan LSM Internasional menjanjikan bantuan kemanusiaan USD330 juta.
Sementara itu, pejabat Irak mengatakan untuk membangun kembali negara tersebut setelah tiga tahun perang dengan ISIS, diperlukan dana lebih dari USD88 miliar atau setara Rp1.199 triliun. Pembangunan prioritas adalah perumahan.
Pada Rabu ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meluncurkan Program Pemulihan dan Ketahanan Irak yang dirancang untuk membantu Pemerintah Irak mempercepat rekonstruksi negaranya. Program ini akan berjalan selama dua tahun.
"Ini untuk merevitalisasi dareah yang paling mengalami kekerasan dan pengembangan ekonomi inklusif. Program ini untuk membantu mereka yang paling menderita," ujar Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan kepada Reuters, negaranya berkomitmen mendukung rekonstruksi di Irak dan akan fokus pada proyek-proyek infrastruktur.
(ven)