Kaya Raya dengan Profesi Ganda
A
A
A
JAKARTA - Setia dengan profesi bisa menjadikan seseorang sangat berkecukupan materi. Namun di tengah tantangan hidup yang kian kompleks dan dinamis saat ini, bekerja dengan beragam profesi justru jadi tren tersendiri. Bahkan di antara mereka berhasil menjadi kaya raya.
Banyak figur publik telah membuktikan bahwa dengan menggeluti lintas profesi, mereka akhirnya berubah menjadi para pebisnis baru yang kreatif dan ulung. Ketertarikan mereka terjun dalam bidang bisnis (entrepreneurship) tinggi, apalagi dengan dukungan perkembangan era digital saat ini.
Hidup kaya dengan profesi ganda pun tak lagi didominasi kalangan artis. Di antara mereka yang akhirnya menjadi miliarder lantaran bekerja dengan profesi ganda adalah pengacara Hotman Paris Hutapea, dai Ustaz Yusuf Mansyur, pemain sepakbola Bambang Pamungkas dan atlet bulu tangkis Sonny Dwi Kuncoro.
Hotman adalah sosok pengacara yang energik dan sangat dikenal masyarakat luas. Popularitasnya terus melonjak karena dia kerap menangani kasus yang melibatkan tokoh-tokoh penting. Bayaran selangit dari klien akhirnya membuat pundi-pundi kekayaannya semakin melimpah.
Di luar urusan pekerjaan dalam bidang advokasi, pengacara kelahiran Laguboti, Sumatera Utara, 59 tahun slam ini mengaku saat ini tengah mengembangkan bisnis properti. Deretan rumah toko (ruko) dan vila miliknya kini tersebar di Jakarta dan Bali. Di Jakarta, di antara rukonya ada di kawasan Kelapa Gading, Sunter, Sudirman Park, dan Central Park. Teranyar, Hotman membeli gedung 18 lantai di kawasan pusat bisnis Sudirman Jakarta.
"Nggak ada yang melarang kan setiap orang atau pengacara untuk berinvestasi karena harga tanah dan properti makin naik setiap tahunnya. Di Kelapa Gading ruko dari ujung ke ujung itu punya saya semua itu sebagai bagian dari investasi masa depan,” ujar Hotman saat ditemui KORAN SINDO di sebuah kedai kopi kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Di Bali, dia menyebut bisnis vilanya ada di kawasan Seminyak dan Gunung Pandawa. Dia berambisi bisa menguasai vila-vila mahal di Gunung Pandawa dan di Seminyak. “Target saya dalam tahun ini saya harus punya 50 vila dan hotel. Sekarang baru 12," ujar advokat berjuluk Raja Niaga itu.
Hotman memang sangat berambisi menjadi pengusaha properti. Tahun ini dia menargetkan memiliki 50 hotel dan vila mewah. Saat ini baru 12, tapi tahun ini dia ingin memiliki 50 hotel dan vlla mewah. “Kalau penghasilan dari bisnis properti sama pekerjaan itu rahasia tapi sama sama baik lah," kata Hotman merahasiakan pendapatan sebagai pengacara dan bisnis propertinya.
Tak hanya memilki sejumlah properti mewah, Dia pun juga mengoleksi sejumlah mobil premium, seperti Ferrari, Lamborghini, Bentley, dan Audi. Dia menjelaskan mobil yang dimilki untuk meningkatkan rasa percaya dirinya di depan umum.
Tak hanya itu, kini kesibukan Hotman bertambah setelah didaulat menjadi pembawa acara Hotman Paris Show yang disiarkan di stasiun iNews setiap pekan dan mendapat sambutan yang cukup baik dari publik karena acap kali menggelitik rasa ingin tahu. “Menikmati hidup yang penting harus sehat jasmani rohani, karena banyak duit tapi banyak pikiran buat apa?” ujarnya.
Tak jauh beda dengan langkah Hotman yang mengambil langkah bisnis untuk mengembangkan kehidupan dan sebagai investasi masa depan, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) kini juga lebih sering muncul di depan umum dan media, bukan sebagai penceramah melainkan sebagai pebisnis. Bisnisnya pun kini merambah ke beberapa sektor keuangan, mulai dari koperasi hingga manajer investasi.
Kiprah UYM sebagai pebisnis sebenarnya sudah lebih dulu dilakoni jauh sebelum menjadi dai. Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun bisnisnya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama dua bulan. Dia juga pernah menjajal bisnis kecil-kecilan berjualan es di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Bisnis penghimpunan dana investasi bernama Kondotel Moya Vidi juga pernah dia rintis. UYM menjual sertifikat investasi untuk sebuah hotel di Cengkareng. Namun bisnisnya itu tidak berjalan mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan Yusuf sempat diadukan oleh investornya dengan tuduhan penipuan investasi.
Tidak kapok, Yusuf justru semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya. Dia membangun bisnis network yang bernama Veretra Sentosa Internasional alias PayTren. Bisnis melayani fasilitas pembayaran uang elektronik itu kini resmi beroperasi setelah sempat dihentikan oleh Bank Indonesia (BI) lantaran belum mendapatkan izin.
UYM kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan perusahaan manajer investasi yang bernama PT PayTren Aset Manajemen (PAM). Perusahaan itu sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 24 Oktober 2017 yang lalu. PayTren adalah usaha uang elektronik berbasis syariah yang kini sudah berkembang pesat. “Saya kalau nggak bisnis malah menjadi bodoh karena nggak bisa mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki,”ucapnya.
Suami dari Siti Maemunah ini pun mengungkapkan akan berusaha adil membagi waktu antara tugas utamanya sebagai penceramah pengajar dan sebagai pebisnis. ”Saya nggak merasa DNA sebagai pengusaha sampai sekarang karena saya tetap masih ada jadwal ceramah, dan ngajar khutbah,” ujar UYM.
Dengan fenomena artis dan public figure yang sukses menjalankan profesi ganda ini justru akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, utamanya pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi kreatif. “Yang tidak boleh itu kaya sendirian. Jadi kalau ajak atau berdayakan orang lain jadi kaya itu bagus,”paparnya.
Bahkan UYM kini merambah terjun ke bidang olaharga. Dia berkolaborasi dengan mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri masuk dalam jajaran pengurus klub Liga 2, Persika Karawang dan menjadi investor klub Persikota Tangerang.
Kerja sama keduanya akan berlanjut di klub Liga 3, yakni Malang United. Mereka sama-sama punya jabatan strategis. Di Malang United, Indra akan bertugas sebagai direktur akademi, sementara UYM menduduki posisi presiden kehormatan. Tapi, kerja sama Indra dan UYM tidak akan berhenti sampai di situ saja.
Artis Banyak Sampingan
Di sisi lain artis yang merintis dunia bisnis terus bertambah. Mereka sadar karier di dunia entertainment tak bisa bertahan selamanya. Salah satu artis yang sudah lama merintis bisnis adalah pedangdut Inul Daratista. Inul mengembangkan berbagai lini bisnis mulai dari karaoke yang diberi nama Inulvista hingga bisnis kuliner dan kecantikan.
Lini bisnisnya yang dilakukannya ini bahkan sudah merambah di banyak kota di Indonesia mengukuhkan dirinya sebagai salah satu artis dangdut terkaya di Indonesia. Bahkan tak cuma di Indonesia, Inul juga telah merintis bisnis barunya di luar negeri.
Inul merupakan artis pelopor usaha karaoke. Setelah ia mendirikan Inul Vizta Family KTV, banyak sekali artis yang ikut mendirikan bisnis karaoke di berbagai kota besar. Dua belas tahun berbisnis karaoke, kini omzet karaoke tak bisa dipandang sebelah mata. Lewat bisnis karaoke, ia telah membangun lebih dari 100 cabang dan mempekerjaakan lebih dari 10.000 pegawai.
Sukses dengan bisnis karaoke, pemilik nama asli Ainur Rokhimah ini membangun bisnis kecantikan sejak 2016. Lewat brand Inul Beauty dari perusahaan yang ia bangun bernama PT Ratu Pesona Semesta, ia menjual berbagai jenis kosmetik untuk perempuan. Hingga saat ini, bisnis kosmetiknya pun masih berjalan lancar.
Pada 2017, ia mengembangkan bisnis di bidang kuliner. Dia memilih merintis usaha keripik singkong yang diberi nama Inul Food. Makanan ringan ini disebut aman untuk anak-anak karena tak mengandung MSG. Snack Inul Food ini pun bisa didapatkan dengan mudah di semua cabang Inul Vizta. Inul kin tengah menekuni bisnis fashion.
Membuntuti kesuksesan yang diraih Inul, salah satu diva musik Tanah Air, Rossa merupakan contoh selebritas yang menjalani dunia bisnis di tengah kariernya yang masih moncer. Bisnisnya mulai rumah karaoke bernama Diva, kemudian lini busana, peranti kecantikan, kue kekinian Minang Monde dan yang paling anyar dia juga bisnis properti. "Siapa bilang bisnis jadi gampang gara-gara status artis? Nggak juga karena awalnya banyak orang yang underestimate cuma gara-gara saya artis," ucapnya.
Jessica Iskandar juga merupakan seorang artis yang sukses dalam berbisnis di tengah kepopulerannya sebagai artis atau pembawa acara diberbagai stasiun televisi swasta. Dia juga merupakan orang tua yang tangguh. Dia melakukan segala macam usaha demi masa depan putra tercintanya, El Barrack. Sejak ditelantarkan oleh suami bulenya, Jedar membesarkan El Barack seorang diri. Betapa tidak? Jedar sapaan akrabnya ini pun memiliki dua rumah pribadi, dua mobil pribadi, dan sebuah vila mewah yang ada di Bali.
Menurut psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, pada dasarnya entrepreunership itu bukan profesi, tapi lebih pada orientasi. "Jadi ada individu yang berorientasi menjadi pegawai, ada yang sejak awal punya punya jiwa entrepreuner yang besar," katanya.
Orientasi ini dianggap tidak menyalahgunakan profesi sepanjang tetap dalam etika profesi. "Jika pakemnya dipahami maka tidak ada yang salah sebenarnya," terangnya.
Hotman misalnya, kata Shinta, menjadi pengacara dengan penghasilan besar. Untuk memanfaatkan penghasilannya dia perlu investasi sehingga uangnya bertumbuh sesuai dengan inflasi atau bahkan lebih karena investasi di properti hampir tidak pernah rugi. Jika ketenaran para public figure membuat lebih mudah menjadi entrepreunuer, hal itu adalah sebuah keuntungan. Jika ini menjadi teladan maka seharusnya disambut baik. Karena jumlah enterpreuneur di Indonesia masih di bawah 5%. "Semakin banyak entrepreuneur seharusnya semakin berkontribusi pada kemajuan negara," terang dia. (Thomasmanggalla/R Ratna Purnama)
Banyak figur publik telah membuktikan bahwa dengan menggeluti lintas profesi, mereka akhirnya berubah menjadi para pebisnis baru yang kreatif dan ulung. Ketertarikan mereka terjun dalam bidang bisnis (entrepreneurship) tinggi, apalagi dengan dukungan perkembangan era digital saat ini.
Hidup kaya dengan profesi ganda pun tak lagi didominasi kalangan artis. Di antara mereka yang akhirnya menjadi miliarder lantaran bekerja dengan profesi ganda adalah pengacara Hotman Paris Hutapea, dai Ustaz Yusuf Mansyur, pemain sepakbola Bambang Pamungkas dan atlet bulu tangkis Sonny Dwi Kuncoro.
Hotman adalah sosok pengacara yang energik dan sangat dikenal masyarakat luas. Popularitasnya terus melonjak karena dia kerap menangani kasus yang melibatkan tokoh-tokoh penting. Bayaran selangit dari klien akhirnya membuat pundi-pundi kekayaannya semakin melimpah.
Di luar urusan pekerjaan dalam bidang advokasi, pengacara kelahiran Laguboti, Sumatera Utara, 59 tahun slam ini mengaku saat ini tengah mengembangkan bisnis properti. Deretan rumah toko (ruko) dan vila miliknya kini tersebar di Jakarta dan Bali. Di Jakarta, di antara rukonya ada di kawasan Kelapa Gading, Sunter, Sudirman Park, dan Central Park. Teranyar, Hotman membeli gedung 18 lantai di kawasan pusat bisnis Sudirman Jakarta.
"Nggak ada yang melarang kan setiap orang atau pengacara untuk berinvestasi karena harga tanah dan properti makin naik setiap tahunnya. Di Kelapa Gading ruko dari ujung ke ujung itu punya saya semua itu sebagai bagian dari investasi masa depan,” ujar Hotman saat ditemui KORAN SINDO di sebuah kedai kopi kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Di Bali, dia menyebut bisnis vilanya ada di kawasan Seminyak dan Gunung Pandawa. Dia berambisi bisa menguasai vila-vila mahal di Gunung Pandawa dan di Seminyak. “Target saya dalam tahun ini saya harus punya 50 vila dan hotel. Sekarang baru 12," ujar advokat berjuluk Raja Niaga itu.
Hotman memang sangat berambisi menjadi pengusaha properti. Tahun ini dia menargetkan memiliki 50 hotel dan vila mewah. Saat ini baru 12, tapi tahun ini dia ingin memiliki 50 hotel dan vlla mewah. “Kalau penghasilan dari bisnis properti sama pekerjaan itu rahasia tapi sama sama baik lah," kata Hotman merahasiakan pendapatan sebagai pengacara dan bisnis propertinya.
Tak hanya memilki sejumlah properti mewah, Dia pun juga mengoleksi sejumlah mobil premium, seperti Ferrari, Lamborghini, Bentley, dan Audi. Dia menjelaskan mobil yang dimilki untuk meningkatkan rasa percaya dirinya di depan umum.
Tak hanya itu, kini kesibukan Hotman bertambah setelah didaulat menjadi pembawa acara Hotman Paris Show yang disiarkan di stasiun iNews setiap pekan dan mendapat sambutan yang cukup baik dari publik karena acap kali menggelitik rasa ingin tahu. “Menikmati hidup yang penting harus sehat jasmani rohani, karena banyak duit tapi banyak pikiran buat apa?” ujarnya.
Tak jauh beda dengan langkah Hotman yang mengambil langkah bisnis untuk mengembangkan kehidupan dan sebagai investasi masa depan, Ustaz Yusuf Mansur (UYM) kini juga lebih sering muncul di depan umum dan media, bukan sebagai penceramah melainkan sebagai pebisnis. Bisnisnya pun kini merambah ke beberapa sektor keuangan, mulai dari koperasi hingga manajer investasi.
Kiprah UYM sebagai pebisnis sebenarnya sudah lebih dulu dilakoni jauh sebelum menjadi dai. Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika. Namun bisnisnya gagal dan membuatnya terlilit utang hingga masuk penjara selama dua bulan. Dia juga pernah menjajal bisnis kecil-kecilan berjualan es di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Bisnis penghimpunan dana investasi bernama Kondotel Moya Vidi juga pernah dia rintis. UYM menjual sertifikat investasi untuk sebuah hotel di Cengkareng. Namun bisnisnya itu tidak berjalan mulus karena tersandung masalah perizinan. Bahkan Yusuf sempat diadukan oleh investornya dengan tuduhan penipuan investasi.
Tidak kapok, Yusuf justru semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya. Dia membangun bisnis network yang bernama Veretra Sentosa Internasional alias PayTren. Bisnis melayani fasilitas pembayaran uang elektronik itu kini resmi beroperasi setelah sempat dihentikan oleh Bank Indonesia (BI) lantaran belum mendapatkan izin.
UYM kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan perusahaan manajer investasi yang bernama PT PayTren Aset Manajemen (PAM). Perusahaan itu sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 24 Oktober 2017 yang lalu. PayTren adalah usaha uang elektronik berbasis syariah yang kini sudah berkembang pesat. “Saya kalau nggak bisnis malah menjadi bodoh karena nggak bisa mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki,”ucapnya.
Suami dari Siti Maemunah ini pun mengungkapkan akan berusaha adil membagi waktu antara tugas utamanya sebagai penceramah pengajar dan sebagai pebisnis. ”Saya nggak merasa DNA sebagai pengusaha sampai sekarang karena saya tetap masih ada jadwal ceramah, dan ngajar khutbah,” ujar UYM.
Dengan fenomena artis dan public figure yang sukses menjalankan profesi ganda ini justru akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, utamanya pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi kreatif. “Yang tidak boleh itu kaya sendirian. Jadi kalau ajak atau berdayakan orang lain jadi kaya itu bagus,”paparnya.
Bahkan UYM kini merambah terjun ke bidang olaharga. Dia berkolaborasi dengan mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri masuk dalam jajaran pengurus klub Liga 2, Persika Karawang dan menjadi investor klub Persikota Tangerang.
Kerja sama keduanya akan berlanjut di klub Liga 3, yakni Malang United. Mereka sama-sama punya jabatan strategis. Di Malang United, Indra akan bertugas sebagai direktur akademi, sementara UYM menduduki posisi presiden kehormatan. Tapi, kerja sama Indra dan UYM tidak akan berhenti sampai di situ saja.
Artis Banyak Sampingan
Di sisi lain artis yang merintis dunia bisnis terus bertambah. Mereka sadar karier di dunia entertainment tak bisa bertahan selamanya. Salah satu artis yang sudah lama merintis bisnis adalah pedangdut Inul Daratista. Inul mengembangkan berbagai lini bisnis mulai dari karaoke yang diberi nama Inulvista hingga bisnis kuliner dan kecantikan.
Lini bisnisnya yang dilakukannya ini bahkan sudah merambah di banyak kota di Indonesia mengukuhkan dirinya sebagai salah satu artis dangdut terkaya di Indonesia. Bahkan tak cuma di Indonesia, Inul juga telah merintis bisnis barunya di luar negeri.
Inul merupakan artis pelopor usaha karaoke. Setelah ia mendirikan Inul Vizta Family KTV, banyak sekali artis yang ikut mendirikan bisnis karaoke di berbagai kota besar. Dua belas tahun berbisnis karaoke, kini omzet karaoke tak bisa dipandang sebelah mata. Lewat bisnis karaoke, ia telah membangun lebih dari 100 cabang dan mempekerjaakan lebih dari 10.000 pegawai.
Sukses dengan bisnis karaoke, pemilik nama asli Ainur Rokhimah ini membangun bisnis kecantikan sejak 2016. Lewat brand Inul Beauty dari perusahaan yang ia bangun bernama PT Ratu Pesona Semesta, ia menjual berbagai jenis kosmetik untuk perempuan. Hingga saat ini, bisnis kosmetiknya pun masih berjalan lancar.
Pada 2017, ia mengembangkan bisnis di bidang kuliner. Dia memilih merintis usaha keripik singkong yang diberi nama Inul Food. Makanan ringan ini disebut aman untuk anak-anak karena tak mengandung MSG. Snack Inul Food ini pun bisa didapatkan dengan mudah di semua cabang Inul Vizta. Inul kin tengah menekuni bisnis fashion.
Membuntuti kesuksesan yang diraih Inul, salah satu diva musik Tanah Air, Rossa merupakan contoh selebritas yang menjalani dunia bisnis di tengah kariernya yang masih moncer. Bisnisnya mulai rumah karaoke bernama Diva, kemudian lini busana, peranti kecantikan, kue kekinian Minang Monde dan yang paling anyar dia juga bisnis properti. "Siapa bilang bisnis jadi gampang gara-gara status artis? Nggak juga karena awalnya banyak orang yang underestimate cuma gara-gara saya artis," ucapnya.
Jessica Iskandar juga merupakan seorang artis yang sukses dalam berbisnis di tengah kepopulerannya sebagai artis atau pembawa acara diberbagai stasiun televisi swasta. Dia juga merupakan orang tua yang tangguh. Dia melakukan segala macam usaha demi masa depan putra tercintanya, El Barrack. Sejak ditelantarkan oleh suami bulenya, Jedar membesarkan El Barack seorang diri. Betapa tidak? Jedar sapaan akrabnya ini pun memiliki dua rumah pribadi, dua mobil pribadi, dan sebuah vila mewah yang ada di Bali.
Menurut psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, pada dasarnya entrepreunership itu bukan profesi, tapi lebih pada orientasi. "Jadi ada individu yang berorientasi menjadi pegawai, ada yang sejak awal punya punya jiwa entrepreuner yang besar," katanya.
Orientasi ini dianggap tidak menyalahgunakan profesi sepanjang tetap dalam etika profesi. "Jika pakemnya dipahami maka tidak ada yang salah sebenarnya," terangnya.
Hotman misalnya, kata Shinta, menjadi pengacara dengan penghasilan besar. Untuk memanfaatkan penghasilannya dia perlu investasi sehingga uangnya bertumbuh sesuai dengan inflasi atau bahkan lebih karena investasi di properti hampir tidak pernah rugi. Jika ketenaran para public figure membuat lebih mudah menjadi entrepreunuer, hal itu adalah sebuah keuntungan. Jika ini menjadi teladan maka seharusnya disambut baik. Karena jumlah enterpreuneur di Indonesia masih di bawah 5%. "Semakin banyak entrepreuneur seharusnya semakin berkontribusi pada kemajuan negara," terang dia. (Thomasmanggalla/R Ratna Purnama)
(nfl)