BUMN Kembangkan Ekonomi Desa

Senin, 26 Februari 2018 - 09:42 WIB
BUMN Kembangkan Ekonomi...
BUMN Kembangkan Ekonomi Desa
A A A
MAGELANG - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya mendorong pengembangan ekonomi perdesaan. Salah satunya dengan membuat balai ekonomi desa (balkondes) di sejumlah desa di sekitar Candi Borobudur.

Menurut Menteri BUMN Rini M Soemarno, balkondes ibarat etalase desa. Keberadaan balkondes diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat sehingga mereka tak lagi menjadi penonton atas jutaan wisman yang berkunjung ke wilayahnya.

Rini berharap, desa-desa ini bisa lebih produktif karena rakyatnya bisa mengembangkan potensinya melalui balkondes. Warga desa dipacu untuk bangkit dengan mengembangkan potensi ekonomi di desanya masing-masing.

"Karena itulah seluruh BUMN ikut membantu membina desa-desa di daerah sekitar Borobudur ini agar rakyatnya bisa lebih maju," ujar Rini saat mengunjungi balkondes di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (24/2/2018).

Rini mengatakan, Candi Borobudur merupakan objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Candi ini dapat dimanfaatkan oleh BUMN melalui pembangunan balkondes.

Keberadaan balkondes ini merupakan aksi nyata BUMN turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dan mendorong perbaikan ekonomi masyarakat desa sekitar kawasan Candi Borobudur. "Balkondes merupakan etalase perekonomian di daerah, ruang untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi yang ada," katanya.

Rini menjelaskan, desa-desa di Jepang sangat aktif dalam mendatangkan para wisatawan sehingga dapat mendorong perekonomian desa tersebut. Rini berharap dengan pembangunan balkondes dapat membantu wisata di desa-desa sekitar Magelang dan pengemba ngan masyarakat desa sekitar.

"Selain itu kehadirannya sebagai wujud komitmen kepedulian BUMN dalam mengembangkan masyarakat sekitar kawasan wisata," katanya.

Dengan adanya Candi Borobudur sebagai situs cagar budaya yang menjadi ikon pariwisata, nantinya melalui balkondes masyarakat dapat menunjukkan kemampuannya. Sebagai contoh Balkondes Jasa Marga di mana wisatawan yang hadir dapat belajar membuat keris.

"Begitu juga dengan Balkondes Bank BRI, wisatawan bisa belajar membuat tahu dan Balkondes Bank BTN serta Balkondes Bank Mandiri," kata dia.

Dalam kesempatan berbeda, Rini juga mengatakan bahwa BUMN ingin masyarakat sekitar Borobudur bisa memaksimalkan potensi daerah mereka. Salah satunya dengan mengembangkan homestay dan tanaman bahan baku jamu. "Nantinya wisata bahan baku jamu akan jadi ciri khas daerah sini. Kami minta BNI yang mengelola untuk bangun 20 homestay. Banyak kemajuan yang bisa dilihat di Desa Wanurejo ini," ujar Rini dalam kunjungannya ke Balkondes Wanurejo.

Menteri Rini juga mengatakan, balkondes adalah hasil sinergi antar-BUMN yang dapat digunakan masyarakat untuk mengembangkan potensi desa. Saat ini sudah ada 20 desa dengan balkondes dan beberapa sudah dilengkapi homestay. Lalu dibuat program dan jadwal sehingga turis bisa mengetahui apa saja kegiatan tiap balkondes.

Pembuatan homestay dan balkondes menumbuhkan peluang usaha pariwisata dan bertujuan untuk memperpanjang length of stay wisatawan dengan adanya atraksi baru pada setiap desa. Pendapatan ekonomi masyarakat bisa lebih meningkat.

"Tak bisa dimungkiri, Candi Borobudur memberi kehidupan untuk masyarakat di sekitarnya. Mulai dari penjual oleh oleh sampai pemandu wisata, semuanya merupakan masyarakat sekitar," tambah Rini.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistiowati mengatakan pihaknya siap membantu masyarakat Desa Wanurejo dalam bidang pertanian dan pariwisata. BNI akan dukung pembiayaan untuk kegiatan menanam hingga memasarkan produknya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, kinerja BNI di Yogyakarta akan semakin mantap apabila perekonomian masyarakat desa dapat diberdayakan. Alasan itulah yang membuat BNI mendukung program Kementerian BUMN untuk mendirikan balkondes.

"Infrastruktur yang kami bangun ini nantinya sudah berdampak pada sektor pariwisata di pedesaan. Balkondes Wanurejo saat ini sudah banyak kegiatan sehingga menggerakkan kegiatan produktif masyarakat," ujar Baiquni.

Balkondes yang dibangun di Wanurejo mengusung tema desa kriya dan budaya. Kemudian BNI berperan memfasilitasi pembiayaan para pengrajin seni. Di antaranya seni kriya daur ulang sampah, abu vulkanik, lukisan, batik, dan masih banyak lagi.

Wisman Tertarik Kearifan Lokal

Balkondes berawal dari sebuah ide sederhana untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ma syarakat desa, tercetuslah rencana membangun balkondes. Keberadaannya di tengah masyarakat desa menjadi sarana penunjang kegiatan ekonomi desa yang selaras dengan konsep community based tourism (CBT).

Konsep CBT menciptakan masyarakat yang mandiri (entrepreneurship) serta preservasi budaya dan lingkungan. "Karena kearifan lokal adalah nilai yang dikedepankan dalam membangun dan mengembangkan balkondes," kata Rini.

Menurutnya, suasana kearifan lokal di suatu tempat tujuan wisata sangat menarik bagi wisatawan mancanegara. "Jika dikemas dengan kearifan lokal, saya rasa banyak masyarakat internasional yang lebih tertarik karena mungkin banyak dari mereka biasa tinggal di hotel bintang empat atau lima jika bepergian," ujarnya.

Kecamatan Borobudur merupakan sebuah model CBT yang dapat diduplikasi di desadesa lain di Indonesia. Fasilitas yang ada didukung dengan konektivitas internet di area balkondes bagi wisatawan.

Konsepnya adalah kemandirian desa yang dibina BUMN pendamping yang aktif terlibat memberikan pelatihan dan sistem untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Homestay dengan fasilitas memadai menjadi keunggulan tersendiri wisata balkondes.

Dalam pengelolaannya, pelatihan dan pendampingnya yang diberikan oleh BUMN pendamping ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan daya serap tenaga kerja di desa.

Wisata balkondes terdiri atas wisata alam (sunrise, sun set, air terjun), tur perdesaan (sepeda, andong, off road), tur cagar budaya (Candi Borobudur, Candi Mendut, museum), ekowisata (Kampung Bambu Klatakan, perkebunan, arung jeram, outbond ), wisata seni dan budaya (musik bambu, tari topeng ireng, panahan tradisional), wisata kuliner (kopi, menu tradisional di resto tiap balkondes).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)