Ayam Biosolution Enzact Dikembangkan Perempuan Tani HKTI
A
A
A
JAKARTA - Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berencana memperluas program pengembangan ayam unggulan berteknologi biosolution enzact (enzym activation). Uji coba program yang dilakukan di wilayah Cianjur tersebut ternyata memperlihatkan hasil positif.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto saat bersama sejumlah pengurus organisasi melakukan kunjungan observasi uji coba program ayam unggulan ini di Kampung Bunipasir, Maleber, Cianjur, Jawa Barat.
Kandang yang menjadi obyek observasi adalah milik Zaenal dengan luas berukuran 20 meter persegi dan terisi 50 ekor ayam dengan kondisi kebersihan yang terjaga baik. Zaenal menjalankan program biosolution enzact untuk peternakan ayam sehat sejak beberapa bulan lalu.
Dian menyebutkan, keunggulan dari program ini, antara lain, kandang ayamnya bersih/tidak kotor dan tidak bau. “Selain itu ayamnya juga sehat dengan daging yang berkualitas,” kata Dian, Senin (26/2).
Untuk jenis ayam petelur, kelebihan dari program ini adalah ayam mampu menghasilkan telur istimewa yaitu bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Dengan program biosolution ini, dari 20 ayam petelur mampu menghasilkan sekitar 14 butir per hari.
Inovasi peternakan ayam rakyat ini merupakan salah satu realisasi dari program kerja Perempuan Tani HKTI yang akan dikembangkan secara nasional. “Program biosolution ini ke depannya akan terus dijalankan sebagai pengembangan kualitas peternakan ayam sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Menurut Dian, pihaknya akan terus bergerak melakukan inovasi serta turun ke pedesaan untuk membina pertanian dan peternakan. “Dengan adanya program biosolution ini kami berharap perempuan-perempuan Indonesia mampu mandiri dengan beternak ayam sehat dan untuk menopang perekonomian keluarga,” terang dia.
Perempuan Tani merupakan sayap organisasi otonom HKTI dan kepengurusannya dilantik oleh Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di kantor DPN HKTI Jakarta Pusat, pada 10 Januari 2018. Sayap HKTI ini menjadi salah bagian dari upaya pemberdayaan wanita dan kaum muda di bidang pertanian.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” kata Dian seusai dilantik menjadi ketua Perempuan Tani 2017-2022.
Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan, perempuan adalah pihak yang ikut berjasa pada proses budidaya pertanian dan peternakan tradisional. Ini ditandai dengan peran aktif perempuan HKTI dalam mengembangkan budidaya peternakan melalui keterampilannya.
"Perempuan turut andil mengembangkan pertanian peternakan. Di samping peran utama perempuan dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Perempuan merupakan kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya anggaran," kata Moeldoko.
Lebih lanjut Ia menegaskan, saat ini sudah saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan pertanian dan peternakan. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor ini.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” tandasnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perempuan Tani HKTI Dian Novita Susanto saat bersama sejumlah pengurus organisasi melakukan kunjungan observasi uji coba program ayam unggulan ini di Kampung Bunipasir, Maleber, Cianjur, Jawa Barat.
Kandang yang menjadi obyek observasi adalah milik Zaenal dengan luas berukuran 20 meter persegi dan terisi 50 ekor ayam dengan kondisi kebersihan yang terjaga baik. Zaenal menjalankan program biosolution enzact untuk peternakan ayam sehat sejak beberapa bulan lalu.
Dian menyebutkan, keunggulan dari program ini, antara lain, kandang ayamnya bersih/tidak kotor dan tidak bau. “Selain itu ayamnya juga sehat dengan daging yang berkualitas,” kata Dian, Senin (26/2).
Untuk jenis ayam petelur, kelebihan dari program ini adalah ayam mampu menghasilkan telur istimewa yaitu bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Dengan program biosolution ini, dari 20 ayam petelur mampu menghasilkan sekitar 14 butir per hari.
Inovasi peternakan ayam rakyat ini merupakan salah satu realisasi dari program kerja Perempuan Tani HKTI yang akan dikembangkan secara nasional. “Program biosolution ini ke depannya akan terus dijalankan sebagai pengembangan kualitas peternakan ayam sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Menurut Dian, pihaknya akan terus bergerak melakukan inovasi serta turun ke pedesaan untuk membina pertanian dan peternakan. “Dengan adanya program biosolution ini kami berharap perempuan-perempuan Indonesia mampu mandiri dengan beternak ayam sehat dan untuk menopang perekonomian keluarga,” terang dia.
Perempuan Tani merupakan sayap organisasi otonom HKTI dan kepengurusannya dilantik oleh Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di kantor DPN HKTI Jakarta Pusat, pada 10 Januari 2018. Sayap HKTI ini menjadi salah bagian dari upaya pemberdayaan wanita dan kaum muda di bidang pertanian.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” kata Dian seusai dilantik menjadi ketua Perempuan Tani 2017-2022.
Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan, perempuan adalah pihak yang ikut berjasa pada proses budidaya pertanian dan peternakan tradisional. Ini ditandai dengan peran aktif perempuan HKTI dalam mengembangkan budidaya peternakan melalui keterampilannya.
"Perempuan turut andil mengembangkan pertanian peternakan. Di samping peran utama perempuan dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Perempuan merupakan kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya anggaran," kata Moeldoko.
Lebih lanjut Ia menegaskan, saat ini sudah saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan pertanian dan peternakan. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor ini.
“Selain mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,” tandasnya.
(akr)