Bursa Asia Mixed, IHSG Ditutup Menguat Tajam
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat cukup tajam sebesar 44,25 poin setara 0,68% ke level 6.598,93. Kondisi ini di tengah bursa saham Asia yang berakhir mixed (variatif).
Pada perdagangan sesi siang tadi, IHSG bertahan di zona hijau dengan menguat 11,54 poin setara 0,18% ke level 6.666,21 setelah tadi pagi dibuka naik 20,00 poin setara 0,31% ke level 6.574,67. Sebelumnya, IHSG kemarin ditutup melemah cukup parah hingga 65,13 poin setara 0,98% ke level 6.554,67.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas menguat dengan sektor industri dasar menguat 1,57% dan sektor yang melemah terdalam yaitu perkebunan turun 1,23%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp12,31 triliun dengan 24,49 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp306,69 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,08 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,39 triliun. Tercatat 180 saham menguat, 195 saham melemah dan 150 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp675 menjadi Rp79.750, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) menguat Rp250 menjadi Rp4.150, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp100 menjadi Rp8.200.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) melemah Rp60 menjadi Rp240, PT BISI International Tbk (BISI) turun Rp50 menjadi Rp1.800, dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun Rp50 menjadi Rp3.550.
Dilansir CNBC, bursa saham Asia ditutup mixed (variatif) dengan beberapa indeks menyerah pada kenaikan awal karena bursa saham daratan China berakhir di wilayah negatif. Indeks acuan Shanghai turun 1,14% menjadi 3.291,53 sementara Shenzhen Composite turun 0,34%.
Di tempat lain, Indeks Hang Seng Hong Kong memberi keuntungan karena pasar daratan China masuk ke wilayah negatif. Sektor keuangan mengupas sedikit keuntungan yang terlihat sebelumnya untuk diperdagangkan di bawah garis datar saham China Construction Bank turun 1,06% dan HSBC kehilangan 1,07% per jam sebelum pasar ditutup.
Meski mengalami penurunan yang lebih luas, perusahaan asuransi AIA Group naik 3,88% menjelang penutupan pasar setelah mengumumkan bahwa nilai bisnis baru untuk periode yang berakhir 30 November naik 28% menjadi USD3,51 miliar.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 236,23 poin atau 1,07% ditutup pada level 22.389,86, memperpanjang kenaikan 1,19% yang terlihat pada sesi perdagangan terakhir. Sektor teknologi, keuangan dan manufaktur berakhir di wilayah positif.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi membalikkan kenaikan awal hingga ditutup 0,06% pada level 2.456,14. Saham Samsung Electronics, yang telah meningkat lebih dari 1% menyusul kemunculan kuat dari saham teknologi di Amerika Serikat pada sesi terakhir, mengakhiri sesi dengan mendatar, saham Chipmaker SK Hynix ditutup menguat 1,55%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,24% ditutup ke level 6.056,9, dengan sektor keuangan dan material berkontribusi terhadap kenaikan pada indeks yang lebih luas.
Pada perdagangan sesi siang tadi, IHSG bertahan di zona hijau dengan menguat 11,54 poin setara 0,18% ke level 6.666,21 setelah tadi pagi dibuka naik 20,00 poin setara 0,31% ke level 6.574,67. Sebelumnya, IHSG kemarin ditutup melemah cukup parah hingga 65,13 poin setara 0,98% ke level 6.554,67.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas menguat dengan sektor industri dasar menguat 1,57% dan sektor yang melemah terdalam yaitu perkebunan turun 1,23%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp12,31 triliun dengan 24,49 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp306,69 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,08 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,39 triliun. Tercatat 180 saham menguat, 195 saham melemah dan 150 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp675 menjadi Rp79.750, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) menguat Rp250 menjadi Rp4.150, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp100 menjadi Rp8.200.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) melemah Rp60 menjadi Rp240, PT BISI International Tbk (BISI) turun Rp50 menjadi Rp1.800, dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun Rp50 menjadi Rp3.550.
Dilansir CNBC, bursa saham Asia ditutup mixed (variatif) dengan beberapa indeks menyerah pada kenaikan awal karena bursa saham daratan China berakhir di wilayah negatif. Indeks acuan Shanghai turun 1,14% menjadi 3.291,53 sementara Shenzhen Composite turun 0,34%.
Di tempat lain, Indeks Hang Seng Hong Kong memberi keuntungan karena pasar daratan China masuk ke wilayah negatif. Sektor keuangan mengupas sedikit keuntungan yang terlihat sebelumnya untuk diperdagangkan di bawah garis datar saham China Construction Bank turun 1,06% dan HSBC kehilangan 1,07% per jam sebelum pasar ditutup.
Meski mengalami penurunan yang lebih luas, perusahaan asuransi AIA Group naik 3,88% menjelang penutupan pasar setelah mengumumkan bahwa nilai bisnis baru untuk periode yang berakhir 30 November naik 28% menjadi USD3,51 miliar.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 236,23 poin atau 1,07% ditutup pada level 22.389,86, memperpanjang kenaikan 1,19% yang terlihat pada sesi perdagangan terakhir. Sektor teknologi, keuangan dan manufaktur berakhir di wilayah positif.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi membalikkan kenaikan awal hingga ditutup 0,06% pada level 2.456,14. Saham Samsung Electronics, yang telah meningkat lebih dari 1% menyusul kemunculan kuat dari saham teknologi di Amerika Serikat pada sesi terakhir, mengakhiri sesi dengan mendatar, saham Chipmaker SK Hynix ditutup menguat 1,55%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,24% ditutup ke level 6.056,9, dengan sektor keuangan dan material berkontribusi terhadap kenaikan pada indeks yang lebih luas.
(izz)