Lebaran, Tol Jakarta-Surabaya Tersambung
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan lalu lintas yang parah tak lagi menghantui saat mudik Lebaran tahun ini. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjanjikan semua ruas tol antara Jakarta hingga Surabaya akan tersambung. Sebagian ruas yang belum jadi akan difungsikan sementara.
Kondisi ruas tol yang masuk kategori fungsional tersebut akan relatif lebih lebih baik ketimbang musim Lebaran 2017. Selain sebagian besar sudah beraspal atau berlapis beton, jalan tol tersebut rencananya akan dibuka dengan dua lajur. Beberaoa ruas bahkan kondisinya mulus karena persiapan untuk diresmikan penggunaanya.
Hal ini sangat kontras dibandingkan tahun lalu. Tol fungsional yang menghubungkan Brebes Timur-Batang saat itu mayoritas masih berupa lapisan tanah kasar dan jalan masih satu lajur. Pemudik juga dipaksa melewati tikungan dan turunan tajam. Sebagian besar jembatan juga belum jadi sehingga pemudik harus ekstra hati-hati saat melintas di atas sungai atau jembatan sementara yang menjadi penghubung antardesa.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dengan terkoneksinya jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya, maka akan ada perubahan yang signifikan dalam penyelenggaraan lalu lintas Lebaran. "Pasti ekspetasi masyarakat akan banyak di sana," ujar dia di Jakarta, kemarin.
Untuk mencegah kemacetan di sejumlah titik pada saat musim mudik Lebaran nanti, pemerintah siap bekerja sama dengan berbagai pihak. Bulan ini pemerintah akan mulai berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Polri dan juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempersiapkan kelancaran pada musim mudik.
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said, dengan pengoperasian ruas tol Jakarta-Surabaya, membuat masyarakat akan mendapat banyak pilihan moda transportasi saat mudik. Meski demikian, menurut Muhidin, seluruh pemangku kepentingan seperti Kemenhub, Kementerian PUPR dan juga Kepolisan harus bisa berkoordinasi untuk mengantisiaspi melonjaknya jumlah pengendara di ruas tol Jakarta-Surabaya pada musim mudik.
"Jangan sampai tol ini bukannya membantu kelancaran tapi menambah kecelakaan, petugas di lapangan harus bisa mengatur rekayasa lalu lintas, selain itu menyiapkan rambu-rambu dan rest area yang layak," tegasnya.
Kepala Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisapitra Zuna mengatakan meski dibuka darurat, kondisi jalan yang akan dilalui masyarakat jauh lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Berdasarkan data BPJT, panjang ruas Tol Trans Jawa yang dibuka fungsional mencapai 178 kilometer (km).
Herry mengatakan, pemerintah terus berupaya agar kedua jalur tol yang dibuka, dapat dimanfaatkan. Bila tidak, maka hanya satu jalur yang akan dibuka namun dengan kualitas terbaik.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan jalan tol dari Merak-Surabaya sepanjang 929,7 km dapat beroperasi pada akhir tahun 2018. Tol tersebut merupakan bagian dari tol Trans Jawa sepanjang 1.167 km yang akan menghubungkan dari Merak hingga Banyuwangi.
Meski menjanjikan bisa berfungsi sementara, sejumlah kalangan berharap pemerintah bisa menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Pengamat Transportasi Universitas Katholik Soegijapranata (Unika) Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, dengan tersambungnya jalan tol Trans Jawa tentu akan memperlancar arus mudik.
Tetapi pemerintah tetap harus mewaspadi beberapa titik khususnya ruas jalan tol yang tidak selesai tepat waktu. Di Semarang, contohnya ada satu titik yang besar kemungkinan tidak selesai tepat waktu yakni di exit Mangkang.
Hal ini perlu diwaspadi karena nanti pasti akan ada penumpukan kendaraan di exit Mangkang, yang bisa menyebabkan kemacetan. Namun demikian, Djoko meyakini kemacetan tidak akan separah seperti yang terjadi di exit tol Brebes dua tahun lalu. Hal itu lantaran, kendaraan sudah terurai di beberapa exit tol lain.
Malang Siap Jadi Alternatif
PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang. Saat ini, progres pembangunan konstruksi gabungan seluruh seksi mencapai 45,84%. Jalan tol ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya volume kendaraan dari kota Surabaya dan Kota Malang, terlebih ketika arus mudik Lebaran 2018. “Jalan Tol Pandaan-Malang diproyeksikan beroperasi penuh pada penghujung 2018,” ujar Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo.
Jalan Tol Pandaan-Malang akan terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Nantinya, dengan beroperasinya jalan tol ini akan mampu mengurai simpul kemacetan yang ada di jalan arteri, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Malang menuju Pandaan atau sebaliknya. Diharapkan dengan rampungnya Jalan Tol Pandaan-Malang itu, dapat mempercepat arus distribusi barang dan jasa serta meningkatkan perekonomian di Pulau Jawa, khususnya Jatim.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim non aktif, Wahid Wahyudi optimis jalan tol Surabaya-Pandaan bisa dioperasikan mulai bulan September 2018.
Sementara terintegrasinya ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) dengan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) membuat jarak tempuh dari Surabaya ke Jombang lebih singkat. (Heru Febrianto/Lukman Hakim/Andik Sismanto)
Kondisi ruas tol yang masuk kategori fungsional tersebut akan relatif lebih lebih baik ketimbang musim Lebaran 2017. Selain sebagian besar sudah beraspal atau berlapis beton, jalan tol tersebut rencananya akan dibuka dengan dua lajur. Beberaoa ruas bahkan kondisinya mulus karena persiapan untuk diresmikan penggunaanya.
Hal ini sangat kontras dibandingkan tahun lalu. Tol fungsional yang menghubungkan Brebes Timur-Batang saat itu mayoritas masih berupa lapisan tanah kasar dan jalan masih satu lajur. Pemudik juga dipaksa melewati tikungan dan turunan tajam. Sebagian besar jembatan juga belum jadi sehingga pemudik harus ekstra hati-hati saat melintas di atas sungai atau jembatan sementara yang menjadi penghubung antardesa.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dengan terkoneksinya jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya, maka akan ada perubahan yang signifikan dalam penyelenggaraan lalu lintas Lebaran. "Pasti ekspetasi masyarakat akan banyak di sana," ujar dia di Jakarta, kemarin.
Untuk mencegah kemacetan di sejumlah titik pada saat musim mudik Lebaran nanti, pemerintah siap bekerja sama dengan berbagai pihak. Bulan ini pemerintah akan mulai berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Polri dan juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempersiapkan kelancaran pada musim mudik.
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said, dengan pengoperasian ruas tol Jakarta-Surabaya, membuat masyarakat akan mendapat banyak pilihan moda transportasi saat mudik. Meski demikian, menurut Muhidin, seluruh pemangku kepentingan seperti Kemenhub, Kementerian PUPR dan juga Kepolisan harus bisa berkoordinasi untuk mengantisiaspi melonjaknya jumlah pengendara di ruas tol Jakarta-Surabaya pada musim mudik.
"Jangan sampai tol ini bukannya membantu kelancaran tapi menambah kecelakaan, petugas di lapangan harus bisa mengatur rekayasa lalu lintas, selain itu menyiapkan rambu-rambu dan rest area yang layak," tegasnya.
Kepala Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisapitra Zuna mengatakan meski dibuka darurat, kondisi jalan yang akan dilalui masyarakat jauh lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Berdasarkan data BPJT, panjang ruas Tol Trans Jawa yang dibuka fungsional mencapai 178 kilometer (km).
Herry mengatakan, pemerintah terus berupaya agar kedua jalur tol yang dibuka, dapat dimanfaatkan. Bila tidak, maka hanya satu jalur yang akan dibuka namun dengan kualitas terbaik.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan jalan tol dari Merak-Surabaya sepanjang 929,7 km dapat beroperasi pada akhir tahun 2018. Tol tersebut merupakan bagian dari tol Trans Jawa sepanjang 1.167 km yang akan menghubungkan dari Merak hingga Banyuwangi.
Meski menjanjikan bisa berfungsi sementara, sejumlah kalangan berharap pemerintah bisa menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Pengamat Transportasi Universitas Katholik Soegijapranata (Unika) Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, dengan tersambungnya jalan tol Trans Jawa tentu akan memperlancar arus mudik.
Tetapi pemerintah tetap harus mewaspadi beberapa titik khususnya ruas jalan tol yang tidak selesai tepat waktu. Di Semarang, contohnya ada satu titik yang besar kemungkinan tidak selesai tepat waktu yakni di exit Mangkang.
Hal ini perlu diwaspadi karena nanti pasti akan ada penumpukan kendaraan di exit Mangkang, yang bisa menyebabkan kemacetan. Namun demikian, Djoko meyakini kemacetan tidak akan separah seperti yang terjadi di exit tol Brebes dua tahun lalu. Hal itu lantaran, kendaraan sudah terurai di beberapa exit tol lain.
Malang Siap Jadi Alternatif
PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang. Saat ini, progres pembangunan konstruksi gabungan seluruh seksi mencapai 45,84%. Jalan tol ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya volume kendaraan dari kota Surabaya dan Kota Malang, terlebih ketika arus mudik Lebaran 2018. “Jalan Tol Pandaan-Malang diproyeksikan beroperasi penuh pada penghujung 2018,” ujar Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo.
Jalan Tol Pandaan-Malang akan terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Nantinya, dengan beroperasinya jalan tol ini akan mampu mengurai simpul kemacetan yang ada di jalan arteri, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Malang menuju Pandaan atau sebaliknya. Diharapkan dengan rampungnya Jalan Tol Pandaan-Malang itu, dapat mempercepat arus distribusi barang dan jasa serta meningkatkan perekonomian di Pulau Jawa, khususnya Jatim.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim non aktif, Wahid Wahyudi optimis jalan tol Surabaya-Pandaan bisa dioperasikan mulai bulan September 2018.
Sementara terintegrasinya ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) dengan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) membuat jarak tempuh dari Surabaya ke Jombang lebih singkat. (Heru Febrianto/Lukman Hakim/Andik Sismanto)
(nfl)