Ciptakan Investasi Rp47 Triliun, 200 MoU Prukades Tatap Rekor Muri

Kamis, 08 Maret 2018 - 21:56 WIB
Ciptakan Investasi Rp47...
Ciptakan Investasi Rp47 Triliun, 200 MoU Prukades Tatap Rekor Muri
A A A
JAKARTA - Program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di 102 Kabupaten yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menghasilkan 200 kerja sama yang akan memecahkan rekor MURI dengan total investasi sekitar Rp47 Triliun. Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, 102 kepala daerah tingkat kabupaten menandatangani nota kesepahaman dengan 68 dunia usaha

Kesepahaman ini akan menciptakan 200 kerja sama Prukades dengan total investasi sekitar Rp47 Triliun. Dia mengungkapkan, kerja sama yang fantastis ini pun mendatangkan Rekor Muri karena menjadi satu-satunya kerja sama paling banyak yang tercipta di Indonesia.

''Diperkirakan total investasi dari kerjasama iniRp47 Triliun. Per projectnya ada yang investasinya sampai Rp4 Triliun. Kami optimis kerjasama ini akan menyerap lapangan kerja baru untuk 10 juta jiwa,'' ujarnya saat menyaksikan penandatanganan kerjasama di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Mendes menjelaskan, bukti nyata keberhasilan Prukades ialah di Pandeglang, Banten. Adanya bantuan hingga Rp60 miliar meliputi bantuan bibit, traktor hingga paska panen untuk Prukades di Pandeglang telah menurunkan jumlah desa tertinggal dari 174 desa tertinggal menjadi 54 desa saja.

Dia menambahkan, manfaat Prukades ialah untuk menyatukan skala ekonomi di wilayah yang perekonomiannya rendah. Misalnya di kawasan Melolo, Waingapu, Sumba Timur yang daerahnya sangat ekstrim itu akan dibangun perkebunan gula.

Diperkirakan pada 2019 nanti, katanya, akan bisa diproduksi 200.000 ton gula. ''Manfaat dari kerjasama ini ialah memberikan income kepada desa. Adanya investasi yang masuk juga akan membuka lapangan kerja,'' jelasnya.

Lebih lanjut Menteri Eko menerangkan, tujuan utama dari kerja sama ini lebih kepada peningkatan ekonomi desa. Dampak keberlanjutannya ialah dengan ekonomi yang kuat maka menciptakan ketahanan pangan, meningkatkan pariwisata dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

Pemerintah tentunya akan memberikan insentif bagi dunia usaha yang tertarik bekerjasama. Sementara bagi pemerintah Kabupaten yang serius mengikuti program Prukades akan diberikan insentif berupa bibit, pupuk, jembatan, traktor, dan kebutuhan lain kepada masyarakat desa setempat.

"Dengan model Prukades ini pemerintah nantinya akan memberi intensif berupa bibit, pupuk, traktor, infrastruktur agar mereka mau fokus satu komoditi tertentu agar memiliki skala ekonomi yang besar. Sehingga, dengan skala ekonomi yang besar itu, desa sudah tidak kesulitan lagi dengan sarana pasca panennya dan program inilah yang nantinya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi di desa," paparnya.

Sambung Eko mengungkapkan, bahwa tujuan pengembangan Prukades yakni meningkatkan pemasaran produk unggulan desa, meningkatkan produktivitas Bumdes, meningkatkan produktivitas komoditas pertanian, meningkatkan produktivitas lahan perdesaan.

"Manfaat yang diharapkan dari model Prukades ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa, meningkatan pendapatan asli desa, meningkatkan PDRB Kabupaten dan meningkatkan pendapatan perusahaan mitra," terang Mendes.

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes Anwar Sanusi menambahkan, 102 kabupaten ini datang dari 27 provinsi. Dari total triliunan kerja sama ini akan menciptakan pendapatan warga sekitar Rp29 Triliun. Sementara itu pendapatan rumah tangga di desa akan meningkat dari Rp2,8 juta menjadi Rp7 juta dengan catatan rumah tangga pedesaan berisi rata-rata 4,1 orang.

Anwar menyampaikan, komoditas unggulan di Prukades ini ialah produk hortikultura seperti alpukat, jambu mete, jeruk, strawberry, vanilla, lada, rumput laut, cengkeh, kakao dan juga bidang peternakan. ''Jika berbicara pangan mau tidak mau melihat sektor pertanian dan ini relevan sekali dengan (tugas) Kemendes karena desa kita 82,77 % (basisnya) pertanian. Ini akan memperkuat ketahanan pangan kita,'' katanya.

Diterangkan olehnya, 102 kabupaten ini dipilih karena sudah ada political will yang kuat untuk membangun desanya. Dia mengatakan, jika bupatinya sudah kuat komitmen maka dinas terkait akan mudah mengimplementasikan kerjasama dengan dunia usaha.

Selain dari komitmen politik, jelasnya, para bupati juga akan diminta untuk menentukan tiga bidang produk unggulan desanya. Daerah yang paling inisiatif, katanya, akan langsung difasilitasi antara data dan informasi yang mereka siapkan dan dikoneksikan dengan swasta. Kata dia, data ini merupakan faktor penunjang prospektif usahanya dan juga insentif daerah yang diberikan kepada pengusaha.

Ditambahkan Anwar bahwa mentindaklanjuti dari nota kesepahaman ini akan diturunkan dalam perjanjian kerja bersama yang lebih konkret dan juga dibentuk tim pengawas. ''Kementerian akan mengawal dalam bentuk melibatkan tak hanya personil kementerian teta[i juga dari perguruan tinggi dan tenaga umum yang akan didik menjadi tenaga sociopreneur,'' jelasnya.

Lalu sejauh mana Prukades akan bisa menciptakan ketahanan pangan, Anwar menjawab, salah satu problematika pengembangan produk unggulan desa adalah ketidakfokusan memilih unggulannya itu. Masalah ini menimbulkan daya saing yang rendah. Oleh karena itu, jelasnya, dengan klusterisasi maka bisa dikelompokkan areal pengembangan desa yang sesuai dengan komoditas unggulannya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)