BKKBN Dorong Sinergitas Lintas Kementerian Cegah Pernikahan Anak

Sabtu, 10 Maret 2018 - 15:33 WIB
BKKBN Dorong Sinergitas...
BKKBN Dorong Sinergitas Lintas Kementerian Cegah Pernikahan Anak
A A A
JAKARTA - Pernikahan anak memiliki dampak berantai, tidak hanya bagi pelakunya tapi juga bagi masyarakat dan bangsa secara luas. Pernikahan anak pertama-tama mengakibatkan keturunan yang dihasilkannya mengalami stunting (kerdil). Bukan sekadar kerdil tubuhnya, tapi juga kecerdasannya. Generasi dengan kecerdasan yang kerdil tentu akan membuat hidupnya tidak berkualitas.

Menteri Kesehatan, Nila Farid Muluk, menekankan pencegahan pernikahan anak harus menjadi perhatian serius lintas kementerian. "Kalau hanya Kementerian Kesehatan tidak akan efektif. Stunting perlu mendapat perhatian kita semua. Karena generasi stunting itu akan merepotkan dan menjadi beban. Program apa pun akan sulit," kata Menkes usai membuka Rapat Kerja Nasional Koalisi Kependudukan yang diselenggarakan Koalisi Kependudukan yang bermitra dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional di Banjarmasin, Jumat (9/3/2018) malam.

Angka pernikahan anak yang menjadi penyebab lahirnya generasi stunting, sayangnya masih tinggi di Indonesia. Menkes menegaskan akan menjalankan program-progam untuk mencegah pernikahan anak. "Dalam hal ini, pendidikan parenting bagaimana mengasuh dan merawat anak, memberi mereka pendidikan. Semua kementerian harus bersama-sama mengatasi ini," kata Muluk dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Plt. Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo menjelaskan BKKBN terus mendorong sinergitas lintas kementerian untuk mencegah pernikahan anak. BKKBN juga mempunyai Kampung KB dengan berbagai program pembangunan manusia. Kampung KB itu wadah untuk edukasi kesehatan reproduksi, kesehatan remaja, lansia, merawat anak dan sebagainya

Pada 2016 setiap kabupaten ada Kampung KB, tahun 2017 setiap kecamatan ada kampung KB. Tahun 2018 ini targetnya setiap desa ada Kampung Keluarga Berencana.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan kementerian yang lain untuk mencegah lahirnya anak stunting. "Mencegah anak stunting ini program pemerintah yang dikeroyok BKKBN dan semua kementerian," terangnya.

Terkait Rakernas Koalisi Kependudukan yang tahun ini mengusung tema "Pembangunan Infrastruktur Sosial Yang Berkeadilan untuk Percepatan Pembangunan Manusia", Sigit berharap Rakernas akan meningkatkan dukungan komitmen, koordinasi, integrasi, dan sinergitas antara BKKBN, dan Koalisi Kependudukan dalam penerapan kebijakan dan strategi Program KKBPK di seluruh Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang tingkat capaian Program KKBPK-nya belum optimal.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)