IHSG Dibuka Terkapar Saat Bursa Asia Tergelincir
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (15/3/2018) dibuka masih terkapar di zona merah untuk meneruskan tren negatif sejak awal pekan kemarin. Bursa saham Tanah Air pagi ini melemah 20,99 poin atau 0,33% ke level 6.361,63.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup kehilangan 30,22 poin atau 0,47% menjadi 5.766,14. Di sisi lain pada hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya mengalami tekanan dipimpin kejatuhan terdalam sektor infrastruktur sebesar 1,20% dan perkebunan menjadi satu-satunya yang menguat 0,06%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,28 miliar dengan 4,57 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp240,84 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,34 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,10 triliun. Tercatat 59 saham naik, 98 saham turun dan 286 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp775 menjadi Rp73.275, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp375 ke posisi Rp11.575 serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) meningkat Rp50 menjadi Rp7.375.
Saham lainnya yang melemah yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) turun Rp300 menjadi Rp11.225, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyusut Rp200 ke level Rp7.500 dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) jatuh Rp110 menjadi Rp3.480.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia turun tipis pada awal perdagangan dengan beberapa indeks saham regional mencatat sedikit kerugian mengiringi penurunan Wall Street, di tengah kekhawatiran meningkatnya tekanan akan munculnya perang perdagangan.
Nikkei Jepang menyusut 0,82% terimbas penguatan Yen untuk membuat eksportir utama, termasuk produsen mobil serta teknologi diperdagangkan lebih rendah. Topix yang lebih luas turun 0,75% dengan 31 dari 33 sektor berada dalam teritori negatif.
Indeks Kospi di seberang selat korea juga tergelincir 0,3%. Samsung Electronics, yang sebelumnya diperdagangkan lebih tinggi, turun 0,5% diikuti beberapa perusahaan teknologi lainnya yang turut mencatat penurunan. Tak berbeda jauh indek Hang Seng di Hong Kong juga turun 0,74% untuk memperpanjang kerugian pada sesi terakhir.
Saham-saham finansial menjadi beban terbesar saat sektor ini diperdagangkan turun 0,76% pada sesi pagi, saat saham perusahaan besar di antaranya HSBC dan AIA masing-masing kehilangan 0,46% dan 1,14%.
Pasar daratan China merayap sedikit lebih tinggi, melawan tren penurunan secara keseluruhan. Komposit Shanghai naik tipis sebesar 0,11% dan komposit Shenzhen melayang di sekitar garis datar. Bursa saham Sydney berbeda yang justru lebih rendah 0,38% karena kerugian subindex finansial.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup kehilangan 30,22 poin atau 0,47% menjadi 5.766,14. Di sisi lain pada hari ini, sektor saham dalam negeri hampir semuanya mengalami tekanan dipimpin kejatuhan terdalam sektor infrastruktur sebesar 1,20% dan perkebunan menjadi satu-satunya yang menguat 0,06%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,28 miliar dengan 4,57 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp240,84 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,34 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,10 triliun. Tercatat 59 saham naik, 98 saham turun dan 286 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp775 menjadi Rp73.275, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp375 ke posisi Rp11.575 serta PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) meningkat Rp50 menjadi Rp7.375.
Saham lainnya yang melemah yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) turun Rp300 menjadi Rp11.225, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyusut Rp200 ke level Rp7.500 dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) jatuh Rp110 menjadi Rp3.480.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia turun tipis pada awal perdagangan dengan beberapa indeks saham regional mencatat sedikit kerugian mengiringi penurunan Wall Street, di tengah kekhawatiran meningkatnya tekanan akan munculnya perang perdagangan.
Nikkei Jepang menyusut 0,82% terimbas penguatan Yen untuk membuat eksportir utama, termasuk produsen mobil serta teknologi diperdagangkan lebih rendah. Topix yang lebih luas turun 0,75% dengan 31 dari 33 sektor berada dalam teritori negatif.
Indeks Kospi di seberang selat korea juga tergelincir 0,3%. Samsung Electronics, yang sebelumnya diperdagangkan lebih tinggi, turun 0,5% diikuti beberapa perusahaan teknologi lainnya yang turut mencatat penurunan. Tak berbeda jauh indek Hang Seng di Hong Kong juga turun 0,74% untuk memperpanjang kerugian pada sesi terakhir.
Saham-saham finansial menjadi beban terbesar saat sektor ini diperdagangkan turun 0,76% pada sesi pagi, saat saham perusahaan besar di antaranya HSBC dan AIA masing-masing kehilangan 0,46% dan 1,14%.
Pasar daratan China merayap sedikit lebih tinggi, melawan tren penurunan secara keseluruhan. Komposit Shanghai naik tipis sebesar 0,11% dan komposit Shenzhen melayang di sekitar garis datar. Bursa saham Sydney berbeda yang justru lebih rendah 0,38% karena kerugian subindex finansial.
(akr)