Layanan IndiHome Dorong Pendapatan Telkom

Jum'at, 16 Maret 2018 - 15:17 WIB
Layanan IndiHome Dorong...
Layanan IndiHome Dorong Pendapatan Telkom
A A A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimistis layanan Triple Play IndiHome akan menjadi katalis pendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan.

"Pertumbuhan bisnis Indihome diharapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan Telkom di masa mendatang," ungkap Direktur Utama TelkomGrup Alex J Sinaga melalui pers rilis, Jumat (16/3/2018).

Dia mengungkapkan, pada akhir tahun 2017 pelanggan Indihome mencapai hampir 3 juta pelanggan, tumbuh sebesar 82,6% dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2017 ada tambahan 1,3 juta pelanggan IndiHome baru diraih Telkom. Sekitar 66% merupakan dari total pelanggan IndiHome pelanggan Triple Play yakni berlangganan telepon, internet, dan TV berbayar. Sedangkan pelanggan IndiHome Dual Play berkontribusi sekitar 70% dari pelanggan baru IndiHome di 2017.

Dari sisi pendapatan, sepanjang tahun 2017 IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,2 triliun, tumbuh 48,1% dibanding tahun 2016 sebesar Rp5,537 triliun. Average Revenue Per User (ARPU) di kuartal IV/2017 tercatat sekitar Rp285.000.

Menurut Alex, Telkom akan terus menggeber layanan berbasis Fiber Optic To The Home (FTTH) ini dengan melakukan modernisasi jaringan. Pada 2017, sebanyak 472 dari total 1.250 switching center berbasis kabel tembaga telah digantikan berbasis internet Protocol (IP based). Diperkirakan proyek modernisasi selesai pada 2020 untuk memiliki 14 IP-based switching center.

Secara terpisah, EVP Telkom Regional 2 Teuku Muda Nanta mengatakan, salah satu area yang berpotensi memasarkan layanan IndiHome adalah Jakarta dan sekitarnya.

"Tahun lalu ada 30% dari total pelanggan IndiHome itu dari Regional 2 alias Jakarta dan sekitarnya. Sudah ada modernisasi jaringan ke serat optik dengan kapasitas yang dibangun 200.000 port dan migrasi ke FO sebanyak 175.000 pelanggan. Tahun ini kita bidik khusus Jakarta dan sekitarnya ada tambahan sekitar 700.000 pelangan baru untuk IndiHome," ungkapnya.

Sementara itu, analis dari Mirae Asset Sekuritas Giovanni Dustin mengatakan, walau ada risiko kompetisi yang meningkat di sektor telekomunikasi, saham Telkom tetap menjadi top pick, karena lansekap persaingan akan menguntungkan perseroan sebagai incumbent di semester II/2018.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0769 seconds (0.1#10.140)