TIAA, Konsistensi Menjaga Etika dan Integritas
A
A
A
SELAMA seabad Teachers Insurance and Annuity Association (TIAA) menekankan pentingnya investasi keuangan sebagai antisipasi masa pensiun. Kemampuan menjaga etika dan integritas menjadikan TIAA terus dipercaya.
Di tengah dunia keuangan terus bergejolak, banyak investor menghadapi petuah yang bias, biaya terselubung, dan banyak hal pelik lainnya. Namun, hal ini tidak berlaku pada TIAA yang justru kian digdaya. Menyebut diri sebagai "organisasi berbasis misi" dengan "warisan nirlaba", TIAA dikenal dengan reputasi selalu menjaga kepercayaan klien selama hampir satu abad. TIAA kini terus berkembang menjadi lembaga keuntungan yang memberikan jaminan pelayanan super dan selalu menjaga integritas.
"Ada nilai yang membuat kami berbeda dengan organisasi pelayanan keuangan lainnya. Nilai itu adalah integritas," kata Presiden dan CEO TIAA Roger W. Ferguson Jr.
Klien TIAA adalah guru, pendidik, peneliti, pegawai negeri, dan banyak orang lain menginginkan pelayanan dari lembaga terpercaya. Kini citra TIAA menjadi penyedia investasi yang terus berkembang. "Saya bangga bekerja setiap hari dengan kolega yang mendedikasikan diri untuk membantu klien kami di bidang pendidikan, kesehatan, dan profesi-profesi yang tidak mengejar keuntungan," kata Ferguson.
TIAA kini menjadi manajer keuangan terbesar di dunia yang mengelola aset senilai USD1 triliun. Sekitar lima juta orang mempercayakan uang mereka kepada TIAA yang sebelumnya bernama TIAA-CREF (Teachers Insurance and Annuity Association-College Retirement Equities Fund).
TIAA selalu menekankan para pelanggannya untuk menginvestasikan uangnya. TIAA tidak sealiran dengan kebanyakan lembaga Wall Street yang selalu mengejar keuntungan. Ketika banyak perusahaan lain di Wall Street, seperti JPMorgan dan Morghan Stanley sering agresif dalam melakukan penjualan, TIAA melakukan hal berbeda.
"Perusahaan senantiasa fokus untuk selalu bertemu dengan klien guna memenuhi kebutuhan jangka panjang finansial mereka. Kami menjalankan operasional dengan transparan dan memperhatikan etika," ujar juru bicara TIAA Chad Peterson dilansir The New York Times.
Dia mengungkapkan klien TIAA selalu mendapatkan keuntungan dari investasinya. "Kami telah membayar USD394 miliar keuntungan bagi pensiunan sejak 1918. Sejak berdiri, para pensiunan tidak pernah tidak mendapatkan kiriman dari kami, meskipun depresi, perang, dan bencana alam," ujarnya.
Sejak 1997, Kongres sudah mencabut status nirlaba pada TIAA sebagai bagian dari reformasi pajak. Status pencabutan itu memberikan keuntungan bagi mereka. TIAA memiliki kesempatan untuk mengembangkan kesempatan investasi. TIAA juga dikenal semakin agresif dalam menjual produk.
Dana Pensiun Masih Jadi Mimpi
Separuh penduduk Amerika Serikat (AS) masih menganggap menabung untuk dana pensiun masih menjadi mimpi, bukan realitas. Itu diungkap dalam kajian dari GoBankingRates yang mendapati bahwa 42% rakyat AS akan pensiun dengan dana kurang dari USD10.000. Menurut Roger W. Ferguson Jr kepada FOX Business, peningkatan usia harapan hidup orang AS memberikan tantangan mengenai tabungan pensiun.
"Usia yang semakin panjang menunjukkan risiko jangka panjang yang berisiko bagi kita semua. Umur rata-rata orang kita adalah 65 tahun dan bisa hidup hingga 80 atau 85 tahun. Itu akan meningkatkan risiko dengan apa yang mereka akan hadapi," ujarnya.
Menurut Ferguson, mayoritas orang AS tidak memiliki rencana pensiun. Mereka juga tidak menabung untuk uang mereka. "Orang harus banyak menabung karena usia harapan hidup yang meningkat," ujarnya.
Fokus Investasi pada Pertanian
TIAA merupakan lembaga keuangan yang telah masuk dalam 100 organisasi keuangan versi majalah Fortune. TIAA membantu orang, instruktur, dan penasihat keuangan untuk memilih hidup yang lebih baik. Perusahaan ini mengelola aset lebih dari USD1 triliun dan menginvestasikan di lebih dari 50 negara.
Di AS, TIAA berkantor pusat di New York City dan juga memiliki beberapa kantor besar di sejumlah kota, seperti di Denver, Charlotte, dan Dallas. TIAA merupakan investor global terbesar di bidang pertanian, investor kedua terbesar untuk kebun anggur, dan investor ketiga terbesar di sektor real estate di seluruh dunia. Berdasarkan survei terbaru terhadap 18 lembaga keuangan, TIAA merupakan lembaga keuangan dengan nilai aset paling stabil.
TIAA juga merupakan lembaga penyedia jasa pensiun. Pada 2016, TIAA telah membayar USD4,8 miliar uang pensiun, termasuk 31.000 orang yang berusia 90 tahun. TIAA juga disebut sebagai salah satu dari empat perusahaan asuransi terbaik di AS menurut survei A.M Best, Fitch, Moody's Investors Service, dan Standard & Poor's.
Pada Februari lalu, TIAA mendapatkan penghargaan sebagai Worldís Most Ethical Companies 2018 oleh Ethisphere Institute. TIAA dianggap sebagai perusahaan yang menerapkan praktik etika bisnis berkelas tinggi. Penilaian itu berdasarkan lima kategori, yakni etika, tanggung jawab, budaya etika, tata kelola, dan kepemimpinan.
"Ini merupakan suatu penghargaan yang kami terima untuk keempat kalinya," kata Chief Compliance and Ethics Officer TIAA Rohan Kohli. Dia mengungkapkan, penghargaan itu dipersembahkan bagi 16.000 pegawai TIAA yang hidup dan bekerja dengan nilai-nilai yang ada di perusahaan dan mencapai misi untuk mengutamakan klien dan kebutuhan mereka.
Di tengah dunia keuangan terus bergejolak, banyak investor menghadapi petuah yang bias, biaya terselubung, dan banyak hal pelik lainnya. Namun, hal ini tidak berlaku pada TIAA yang justru kian digdaya. Menyebut diri sebagai "organisasi berbasis misi" dengan "warisan nirlaba", TIAA dikenal dengan reputasi selalu menjaga kepercayaan klien selama hampir satu abad. TIAA kini terus berkembang menjadi lembaga keuntungan yang memberikan jaminan pelayanan super dan selalu menjaga integritas.
"Ada nilai yang membuat kami berbeda dengan organisasi pelayanan keuangan lainnya. Nilai itu adalah integritas," kata Presiden dan CEO TIAA Roger W. Ferguson Jr.
Klien TIAA adalah guru, pendidik, peneliti, pegawai negeri, dan banyak orang lain menginginkan pelayanan dari lembaga terpercaya. Kini citra TIAA menjadi penyedia investasi yang terus berkembang. "Saya bangga bekerja setiap hari dengan kolega yang mendedikasikan diri untuk membantu klien kami di bidang pendidikan, kesehatan, dan profesi-profesi yang tidak mengejar keuntungan," kata Ferguson.
TIAA kini menjadi manajer keuangan terbesar di dunia yang mengelola aset senilai USD1 triliun. Sekitar lima juta orang mempercayakan uang mereka kepada TIAA yang sebelumnya bernama TIAA-CREF (Teachers Insurance and Annuity Association-College Retirement Equities Fund).
TIAA selalu menekankan para pelanggannya untuk menginvestasikan uangnya. TIAA tidak sealiran dengan kebanyakan lembaga Wall Street yang selalu mengejar keuntungan. Ketika banyak perusahaan lain di Wall Street, seperti JPMorgan dan Morghan Stanley sering agresif dalam melakukan penjualan, TIAA melakukan hal berbeda.
"Perusahaan senantiasa fokus untuk selalu bertemu dengan klien guna memenuhi kebutuhan jangka panjang finansial mereka. Kami menjalankan operasional dengan transparan dan memperhatikan etika," ujar juru bicara TIAA Chad Peterson dilansir The New York Times.
Dia mengungkapkan klien TIAA selalu mendapatkan keuntungan dari investasinya. "Kami telah membayar USD394 miliar keuntungan bagi pensiunan sejak 1918. Sejak berdiri, para pensiunan tidak pernah tidak mendapatkan kiriman dari kami, meskipun depresi, perang, dan bencana alam," ujarnya.
Sejak 1997, Kongres sudah mencabut status nirlaba pada TIAA sebagai bagian dari reformasi pajak. Status pencabutan itu memberikan keuntungan bagi mereka. TIAA memiliki kesempatan untuk mengembangkan kesempatan investasi. TIAA juga dikenal semakin agresif dalam menjual produk.
Dana Pensiun Masih Jadi Mimpi
Separuh penduduk Amerika Serikat (AS) masih menganggap menabung untuk dana pensiun masih menjadi mimpi, bukan realitas. Itu diungkap dalam kajian dari GoBankingRates yang mendapati bahwa 42% rakyat AS akan pensiun dengan dana kurang dari USD10.000. Menurut Roger W. Ferguson Jr kepada FOX Business, peningkatan usia harapan hidup orang AS memberikan tantangan mengenai tabungan pensiun.
"Usia yang semakin panjang menunjukkan risiko jangka panjang yang berisiko bagi kita semua. Umur rata-rata orang kita adalah 65 tahun dan bisa hidup hingga 80 atau 85 tahun. Itu akan meningkatkan risiko dengan apa yang mereka akan hadapi," ujarnya.
Menurut Ferguson, mayoritas orang AS tidak memiliki rencana pensiun. Mereka juga tidak menabung untuk uang mereka. "Orang harus banyak menabung karena usia harapan hidup yang meningkat," ujarnya.
Fokus Investasi pada Pertanian
TIAA merupakan lembaga keuangan yang telah masuk dalam 100 organisasi keuangan versi majalah Fortune. TIAA membantu orang, instruktur, dan penasihat keuangan untuk memilih hidup yang lebih baik. Perusahaan ini mengelola aset lebih dari USD1 triliun dan menginvestasikan di lebih dari 50 negara.
Di AS, TIAA berkantor pusat di New York City dan juga memiliki beberapa kantor besar di sejumlah kota, seperti di Denver, Charlotte, dan Dallas. TIAA merupakan investor global terbesar di bidang pertanian, investor kedua terbesar untuk kebun anggur, dan investor ketiga terbesar di sektor real estate di seluruh dunia. Berdasarkan survei terbaru terhadap 18 lembaga keuangan, TIAA merupakan lembaga keuangan dengan nilai aset paling stabil.
TIAA juga merupakan lembaga penyedia jasa pensiun. Pada 2016, TIAA telah membayar USD4,8 miliar uang pensiun, termasuk 31.000 orang yang berusia 90 tahun. TIAA juga disebut sebagai salah satu dari empat perusahaan asuransi terbaik di AS menurut survei A.M Best, Fitch, Moody's Investors Service, dan Standard & Poor's.
Pada Februari lalu, TIAA mendapatkan penghargaan sebagai Worldís Most Ethical Companies 2018 oleh Ethisphere Institute. TIAA dianggap sebagai perusahaan yang menerapkan praktik etika bisnis berkelas tinggi. Penilaian itu berdasarkan lima kategori, yakni etika, tanggung jawab, budaya etika, tata kelola, dan kepemimpinan.
"Ini merupakan suatu penghargaan yang kami terima untuk keempat kalinya," kata Chief Compliance and Ethics Officer TIAA Rohan Kohli. Dia mengungkapkan, penghargaan itu dipersembahkan bagi 16.000 pegawai TIAA yang hidup dan bekerja dengan nilai-nilai yang ada di perusahaan dan mencapai misi untuk mengutamakan klien dan kebutuhan mereka.
(amm)