BNI Bagi Dividen Rp4,77 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membagikan dividen Rp4,77 triliun kepada pemegang saham. Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilakukan hari ini.
Jumlah dividen yang dibagikan ini setara penggunaan laba bersih tahun buku 2017 sebesar Rp13,62 triliun, dengan rincian sebesar 25% atau Rp3,40 triliun dan ditambah dividen spesial sebesar 10% atau Rp1,36 triliun.
Sehingga, total dividen sebesar 35% atau Rp4,77 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham.
"Khusus dividen bagian pemerintah 60% akan disetorkan ke rekening kas umum negara di Bank Indonesia dalam mata uang rupiah," ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Adapun, direksi perseroan akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2017 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebesar 65% dari laba atau Rp8,85 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Rapat juga menyetujui laporan tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Selain itu, pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, serta penerimaan laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan I BNI tahap I tahun 2017 sebesar Rp3 triliun.
Jumlah dividen yang dibagikan ini setara penggunaan laba bersih tahun buku 2017 sebesar Rp13,62 triliun, dengan rincian sebesar 25% atau Rp3,40 triliun dan ditambah dividen spesial sebesar 10% atau Rp1,36 triliun.
Sehingga, total dividen sebesar 35% atau Rp4,77 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada para pemegang saham.
"Khusus dividen bagian pemerintah 60% akan disetorkan ke rekening kas umum negara di Bank Indonesia dalam mata uang rupiah," ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Adapun, direksi perseroan akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2017 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebesar 65% dari laba atau Rp8,85 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Rapat juga menyetujui laporan tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Selain itu, pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, serta penerimaan laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan I BNI tahap I tahun 2017 sebesar Rp3 triliun.
(ven)