PLN Tergerak Bina Kampung Narkoba

Sabtu, 24 Maret 2018 - 02:01 WIB
PLN Tergerak Bina Kampung...
PLN Tergerak Bina Kampung Narkoba
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui program corporate sosial responsibility (CSR), melakukan pembinaan terhadap wilayah yang rentan peredaran narkoba di Jakarta. Program tersebut salah satunya dilakukan di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Jakarta Pusat.

"Kami kerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) memberikan penyuluhan Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Sebelumnya, kami telah melakukan survei bersama kelurahan setempat, program apa yang diperlukan agar CSR ini tepat sasaran. Pak lurah bilang ya ini, masalah narkoba. Ini harus ditangani secara serius," ujar Manajer Enggineering EBT PLN Pusenlis, Ferry Syauki melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/3/2018).

Dalam kesempatan ini, PLN melakukan penyuluhan bahaya napza kepada ratusan warga Kota Bambu Selatan, seperti anak-anak usia sekolah dan masyarakat lainnya. Pihaknya menggelontorkan dana CSR Rp39 juta agar peredaran narkoba di Kota Bambu Selatan bisa diberantas.

Diketahui, Kampung Boncos yang berada di RW 03 Kelurahan Kota Bambu Selatan merupakan daerah rawan peredaran narkoba. Di kampung ini telah berkali-kali dilakukan penggrebekan narkoba. Bahkan, peredaran narkoba di wilayah ini melibatkan anak-anak remaja usia sekolah.

"Kebetulan unit kami, PLN Pusenlis ada di area Kota Bambu Selatan. Makanya kita sinergikan apa kebutuhan di sini. Dengan adanya penyuluhan bahaya napza ini, diharapkan wilayah Jakarta bebas narkoba," katanya.

Kasubdit Masyarakat Perkotaan BNN, Tri Setiyadi mengapresiasi langkah PLN yang peduli terhadap bahaya narkoba. Dia berharap, pemberian edukasi itu bisa mencerahkan warga yang tinggal di Kampung Boncos, peduli terhadap generasi penerusnya.

"Dengan PLN peduli ini, mudah-mudahan bisa membangkitkan yang tadinya mindset mereka berkegiatan dengan jualan narkoba atau kegiatan ilegal menjadi kegiatan positif atau legal," katanya.

Di Jakarta, ungkap Tri, ada lima kawasan yang menjadi konsentrasi pembinaan BNN agar terbebas dari narkoba. Kelima wilayah dibina dengan pendekatan peningkatan life skill agar warga yang biasa mengedarkan narkoba beralih profesi.

"Lima kawasan ada di sini Kampung Boncos, Johar, Kampung Ambon Komplek Permata Jakbar, Menteng Tenggulun Jakpus, dan Kampung Pertanian Klender Jaktim. Mereka dibina dengan kegiatan peningkatan keterampilan, seperti servis elektronik, bengkel, tata boga, keterampilan kain perca, kesenian musik dan lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Kota Bambu Selatan Muhadi mengakui, Kampung Boncos sering dijadikan sarang dan tempat transaksi narkoba. Namun, katanya, peredaran narkoba itu dilakukan oleh warga pendatang yang mengontrak rumah di wilayahnya.

"Di sana terbukti ada peredaran, pengguna, ada yang menjual. Tapi selama ini tidak semua warga kota Bambu Selatan yang terlibat narkoba, tapi pendatang dari luar. Lokasi transaksinya ada di RW 03 itu. Namun, dengan kerja keras kepolisian, BNN, sudah berkurang jauh. Sekarang pengedar, pemakai, penjual narkoba, mungkin masih ada di sini. Tapi bukan warga setempat," katanya.

Dengan adanya penyuluhan napza oleh PLN, lanjut Muhadi, pihaknya berharap peredaran narkoba di tempatnya bisa diberantas. Menurutnya, pencegahan peredaran narkoba itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab semua, salah satunya adalah peran CSR.

"Kebetulan, PLN ini ada di wilayah RW 02 Kelurahan Kota Bambu Selatan. PLN ini peduli terhadap lingkungan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih sejahtera dan tidak lagi menjadi sasaran untuk peredaran narkoba di kelurahan ini," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0908 seconds (0.1#10.140)