Menpar Arief Libatkan Penggiat Medsos Dorong Industri Pariwisata
A
A
A
JAKARTA - Era digital membuat generasi milenial masa kini tak pernah lepas dari gadget dalam aktivitas kesehariannya, termasuk dalam hal menyebarkan berita dan informasi yang dengan mudah dapat menjadi viral. Generasi yang disebut generasi zaman now, mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk melalui digital. Untuk itu, industri pariwisata berubah ke arah destinasi digital.
Perkembangan teknologi dan digital saat ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi yang kreatif dan informatif. Melihat potensi besar tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin memperkuat platform digital melalui media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata.
Kemenpar akan menghadirkan para penggiat media sosial ternama dengan ribuan bahkan ratusan ribu follower, dalam acara Gathering Komunitas Wonderful Noon, yang akan dilaksanakan di Pirate Dinner, Sea Safari 9 Cruise Tanjung Benoa, Bali, Rabu, 28 Maret 2018.
Kegiatan yang menjadi ajang berkumpulnya para blogger, vlogger, youtuber, selebgram, dan penggiat media sosial ini bertujuan mempublikasikan dan mempromosikan pengelolaan informasi kebijakan dan program pembangunan Kemenpar melalui media sosial.
Mengambil tema Sail The Nation, diharapkan komunitas blogger dan stakeholder pariwisata dapat berpartisipasi dalam mempromosikan Pesona Indonesia maupun Wonderful Indonesia melalui platform digital kepada masyarakat.
"Tidak bisa dipungkiri medsos adalah cara paling efektif dalam mempromosikan industri pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah penyampai pesan yang makin efektif dan punya dampak signifikan," ujar Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dalam rilis, Senin (26/3/2018).
Ukus menjelaskan, ada tiga program prioritas Kemenpar tahun lalu yang telah berhasil, yaitu Go Digital, Homestay Desa Wisata, dan Air Connectivity. Karena itulah, tiga program prioritas ini terus dikuatkan. Untuk Go Digital, komunitas media sosial diajak bergabung. Tujuannya untuk terus mengamplifikasi promosi Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia melalui medsos.
"Kalau zaman dulu, ada pepatah, mulutmu harimaumu! Sekarang jemarimu pesonamu!" kata Ukus Kuswara.
Acara Wonderful Noon ini turut melibatkan co-branding yaitu Martha Tilaar Group, Sababay Winery, dan Krisna Bali, juga didukung oleh stakeholder pariwisata yaitu Tauzia Hotels Group, Plataran Menjangan, Pophariini.com, dan Hard Rock FM Bali.
Kepala Biro Komunikasi Publik, Guntur Sakti menambahkan, kegiatan gathering bersama penggiat media sosial menjadi penanda bahwa perkembangan pariwisata menjadi perhatian dan terus didukung oleh banyak pihak. Tidak hanya pemerintah tapi juga stakeholder pariwisata.
Menurutnya, dengan keterlibatan seluruh stakeholder pariwisata, maka pariwisata Indonesia dapat mendukung pemerataan pembangunan dan perekonomian nasional.
Strategi promosi Kementerian Pariwisata selama ini, lanjut Guntur, menggunakan POSE (Paid Media, Owned Media, Social Media, dan Endorser). Strategi ini salah satunya diimplementasikan melalui media sosial. Para social media enthusiast sekaligus merupakan endorser yang dapat mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
"Untuk itulah kita harus rangkul mereka. Jika semua stakeholder bergerak, target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 dapat tercapai," ujar Guntur.
Kemeriahan Gathering Wonderful Noon akan berlangsung di atas kapal Sea Safari 9, Bali dengan berbagai pertunjukan menarik yaitu, Bali Neam Percussion Light Water Drum, Fire Dance, Live Music, Dinner, dan permainan seru.
Wonderful Noon akan disiarkan langsung di media sosial Kemenpar melalui akun Instagram (@kemenpar) dan akan tayang di akun Facebook (Kementerian Pariwisata), juga akan update melalui akun Twitter Kemenpar (@kemenpar_RI) dan Youtube (Kementerian Pariwisata).
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengapresiasi program Wonderful Noon yang diharapkan dapat mempererat hubungan baik dengan para aktivis digital. Selama ini, penggiat medsos sudah banyak aktif membantu Kemenpar sebagai endorser dalam memperkenalkan destinasi unggulan dan ikut dalam kegiatan Famtrip Kemenpar.
Sinergi ini, kata Menpar, harus terus dibangun untuk memajukan pariwisata Indonesia. Tujuan akhirnya menjadikan pariwisata sebagai core ekonomi bangsa.
"More digital more global, more digital more personal, more digital more professional. Mari kita bergandeng tangan untuk membangun pariwisata Indonesia melalui media sosial," kata Arief.
Perkembangan teknologi dan digital saat ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi yang kreatif dan informatif. Melihat potensi besar tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) semakin memperkuat platform digital melalui media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata.
Kemenpar akan menghadirkan para penggiat media sosial ternama dengan ribuan bahkan ratusan ribu follower, dalam acara Gathering Komunitas Wonderful Noon, yang akan dilaksanakan di Pirate Dinner, Sea Safari 9 Cruise Tanjung Benoa, Bali, Rabu, 28 Maret 2018.
Kegiatan yang menjadi ajang berkumpulnya para blogger, vlogger, youtuber, selebgram, dan penggiat media sosial ini bertujuan mempublikasikan dan mempromosikan pengelolaan informasi kebijakan dan program pembangunan Kemenpar melalui media sosial.
Mengambil tema Sail The Nation, diharapkan komunitas blogger dan stakeholder pariwisata dapat berpartisipasi dalam mempromosikan Pesona Indonesia maupun Wonderful Indonesia melalui platform digital kepada masyarakat.
"Tidak bisa dipungkiri medsos adalah cara paling efektif dalam mempromosikan industri pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah penyampai pesan yang makin efektif dan punya dampak signifikan," ujar Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dalam rilis, Senin (26/3/2018).
Ukus menjelaskan, ada tiga program prioritas Kemenpar tahun lalu yang telah berhasil, yaitu Go Digital, Homestay Desa Wisata, dan Air Connectivity. Karena itulah, tiga program prioritas ini terus dikuatkan. Untuk Go Digital, komunitas media sosial diajak bergabung. Tujuannya untuk terus mengamplifikasi promosi Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia melalui medsos.
"Kalau zaman dulu, ada pepatah, mulutmu harimaumu! Sekarang jemarimu pesonamu!" kata Ukus Kuswara.
Acara Wonderful Noon ini turut melibatkan co-branding yaitu Martha Tilaar Group, Sababay Winery, dan Krisna Bali, juga didukung oleh stakeholder pariwisata yaitu Tauzia Hotels Group, Plataran Menjangan, Pophariini.com, dan Hard Rock FM Bali.
Kepala Biro Komunikasi Publik, Guntur Sakti menambahkan, kegiatan gathering bersama penggiat media sosial menjadi penanda bahwa perkembangan pariwisata menjadi perhatian dan terus didukung oleh banyak pihak. Tidak hanya pemerintah tapi juga stakeholder pariwisata.
Menurutnya, dengan keterlibatan seluruh stakeholder pariwisata, maka pariwisata Indonesia dapat mendukung pemerataan pembangunan dan perekonomian nasional.
Strategi promosi Kementerian Pariwisata selama ini, lanjut Guntur, menggunakan POSE (Paid Media, Owned Media, Social Media, dan Endorser). Strategi ini salah satunya diimplementasikan melalui media sosial. Para social media enthusiast sekaligus merupakan endorser yang dapat mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
"Untuk itulah kita harus rangkul mereka. Jika semua stakeholder bergerak, target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 dapat tercapai," ujar Guntur.
Kemeriahan Gathering Wonderful Noon akan berlangsung di atas kapal Sea Safari 9, Bali dengan berbagai pertunjukan menarik yaitu, Bali Neam Percussion Light Water Drum, Fire Dance, Live Music, Dinner, dan permainan seru.
Wonderful Noon akan disiarkan langsung di media sosial Kemenpar melalui akun Instagram (@kemenpar) dan akan tayang di akun Facebook (Kementerian Pariwisata), juga akan update melalui akun Twitter Kemenpar (@kemenpar_RI) dan Youtube (Kementerian Pariwisata).
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengapresiasi program Wonderful Noon yang diharapkan dapat mempererat hubungan baik dengan para aktivis digital. Selama ini, penggiat medsos sudah banyak aktif membantu Kemenpar sebagai endorser dalam memperkenalkan destinasi unggulan dan ikut dalam kegiatan Famtrip Kemenpar.
Sinergi ini, kata Menpar, harus terus dibangun untuk memajukan pariwisata Indonesia. Tujuan akhirnya menjadikan pariwisata sebagai core ekonomi bangsa.
"More digital more global, more digital more personal, more digital more professional. Mari kita bergandeng tangan untuk membangun pariwisata Indonesia melalui media sosial," kata Arief.
(ven)