HT Merasa Ada Perlambatan di Dunia Usaha
A
A
A
JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) merasakan ada perlambatan di dunia usaha, terutama di bidang media akibat dari turunnya volume iklan.
HT menyampaikan, jika ada penurunan nilai iklan di media bisa diartikan beberapa industri sedang melambat karena daya beli yang melemah, sehingga produksinya dipangkas.
"Saya di dunia usaha merasakan pelambatan di iklan, ini indikasi. Iklan itu mendahului kondisi ekonomi. Kalau ke depan iklan melambat artinya produksi turun karena permintaan turun," ujarnya dalam seminar The Power of Collaboration yang diadakan oleh Koran SINDO dan SINDOnews di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Menurut HT, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas level 5% merupakan capaian baik, namun masih ada celah di daerah berupa banyaknya pengangguran yang menyebabkan daya beli menurun.
"Makro kita lumayan di atas 5%, tapi kalau kita lihat di lapangan banyak hal belum maksimal, khususnya di daerah. Pengangguran banyak, daya beli turun," katanya.
Ketua Umum Partai Perindo ini menambahkan, peran media seperti Koran SINDO dan SINDOnews bisa mendorong pembangunan ekonomi dengan kritik yang konstruktif.
"Seminar ini sangat penting dengan kondisi ekonomi saat ini. Koran SINDO dan SINDOnews bagian MNC Group di bidang media yang banyak bersinggungan dengan berbagai pihak ,seperti poltik dan sosial. Perspektif bahwa Presiden berpesan minggu lalu, kritik itu baik asal konstruktif. Kita sepakat dengan itu semua," pungkasnya.
HT menyampaikan, jika ada penurunan nilai iklan di media bisa diartikan beberapa industri sedang melambat karena daya beli yang melemah, sehingga produksinya dipangkas.
"Saya di dunia usaha merasakan pelambatan di iklan, ini indikasi. Iklan itu mendahului kondisi ekonomi. Kalau ke depan iklan melambat artinya produksi turun karena permintaan turun," ujarnya dalam seminar The Power of Collaboration yang diadakan oleh Koran SINDO dan SINDOnews di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Menurut HT, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas level 5% merupakan capaian baik, namun masih ada celah di daerah berupa banyaknya pengangguran yang menyebabkan daya beli menurun.
"Makro kita lumayan di atas 5%, tapi kalau kita lihat di lapangan banyak hal belum maksimal, khususnya di daerah. Pengangguran banyak, daya beli turun," katanya.
Ketua Umum Partai Perindo ini menambahkan, peran media seperti Koran SINDO dan SINDOnews bisa mendorong pembangunan ekonomi dengan kritik yang konstruktif.
"Seminar ini sangat penting dengan kondisi ekonomi saat ini. Koran SINDO dan SINDOnews bagian MNC Group di bidang media yang banyak bersinggungan dengan berbagai pihak ,seperti poltik dan sosial. Perspektif bahwa Presiden berpesan minggu lalu, kritik itu baik asal konstruktif. Kita sepakat dengan itu semua," pungkasnya.
(ven)