Menhub Cek Realisasi Proyek KA Bandara Adi Soemarmo
A
A
A
SOLO - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi turun langsung mengecek realisasi proyek pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo Solo. Proyek tersebut ditargetkan rampung akhir 2018 dan sudah harus beroperasi pada awal 2019.
Tinjauan Menhub dilakukan di tiga lokasi, yakni Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan, dan Bandara Adi Soemarmo. Ketiganya diproyeksikan saling terhubung moda transportasi kereta api (KA), bus, dan pesawat terbang. "Saya ingin memastikan bahwa terminal, dan proyek dari stasiun ke bandara berjalan baik," kata Budi Karya Sumadi saat di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, Minggu (1/4/2018).
Dalam perjalanan dari Terminal Tirtonadi ke Stasiun Balapan melalui skybride, Menhub juga berbincang-bincang dengan pengguna kereta untuk mengetahui respons masyarakat. Menhub mengaku gembira karena jalur terintegrasi antara stasiun dan terminal berjalan baik dan memberi kemudahan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga menyinggung mengenai rencana realisasi kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta. Pelaksanaannya akan dikerjakan multiyears dengan dana sekitar Rp1 triliun dari APBN. Project Director (PD) 6 Yogyakarta Yurish Wibawa mengemukakan, pada stasiun Balapan Solo nantinya dibuatkan peron KA Bandara yang berada di sisi utara stasiun. Peron dibuat dua lantai di mana lantai bawah untuk penumpang masuk atau keluar KA, dan lantai atas untuk ruang tunggu.
"Akses masuk melalui skybridge. Ketika keluar dari peron, penumpang bisa langsung ke terminal atau ke stasiun melalui skybridge," papar Yurish. Pembangunan peron dengan luas 5.000 meter persegi itu akan digarap Mei mendatang dan saat ini masih tahap lelang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga telah menyiapkan dua kereta rel diesel listrik dengan kapasitas tempat duduk 200 orang. Jika berdiri, maka kereta listrik tersebut mampu mengangkut 393 penumpang dan jika dimaksimalkan lagi mampu mengangkut hingga 492 penumpang.
Sejauh ini, jadwal perjalanan KA Bandara masih dalam kajian sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, jika dalam kajian nantinya ternyata dibutuhkan lebih dari dua trainset KA, maka jumlahnya akan ditambah lagi. Kajian juga menyangkut estimasi jumlah penumpang, harga tiket, hingga waktu kedatangan KA. "Untuk satu trainset nantinya terdapat dua gerbong," jelasnya.
Tinjauan Menhub dilakukan di tiga lokasi, yakni Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan, dan Bandara Adi Soemarmo. Ketiganya diproyeksikan saling terhubung moda transportasi kereta api (KA), bus, dan pesawat terbang. "Saya ingin memastikan bahwa terminal, dan proyek dari stasiun ke bandara berjalan baik," kata Budi Karya Sumadi saat di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, Minggu (1/4/2018).
Dalam perjalanan dari Terminal Tirtonadi ke Stasiun Balapan melalui skybride, Menhub juga berbincang-bincang dengan pengguna kereta untuk mengetahui respons masyarakat. Menhub mengaku gembira karena jalur terintegrasi antara stasiun dan terminal berjalan baik dan memberi kemudahan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga menyinggung mengenai rencana realisasi kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta. Pelaksanaannya akan dikerjakan multiyears dengan dana sekitar Rp1 triliun dari APBN. Project Director (PD) 6 Yogyakarta Yurish Wibawa mengemukakan, pada stasiun Balapan Solo nantinya dibuatkan peron KA Bandara yang berada di sisi utara stasiun. Peron dibuat dua lantai di mana lantai bawah untuk penumpang masuk atau keluar KA, dan lantai atas untuk ruang tunggu.
"Akses masuk melalui skybridge. Ketika keluar dari peron, penumpang bisa langsung ke terminal atau ke stasiun melalui skybridge," papar Yurish. Pembangunan peron dengan luas 5.000 meter persegi itu akan digarap Mei mendatang dan saat ini masih tahap lelang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga telah menyiapkan dua kereta rel diesel listrik dengan kapasitas tempat duduk 200 orang. Jika berdiri, maka kereta listrik tersebut mampu mengangkut 393 penumpang dan jika dimaksimalkan lagi mampu mengangkut hingga 492 penumpang.
Sejauh ini, jadwal perjalanan KA Bandara masih dalam kajian sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, jika dalam kajian nantinya ternyata dibutuhkan lebih dari dua trainset KA, maka jumlahnya akan ditambah lagi. Kajian juga menyangkut estimasi jumlah penumpang, harga tiket, hingga waktu kedatangan KA. "Untuk satu trainset nantinya terdapat dua gerbong," jelasnya.
(fjo)