Wisman Asal China Masih Dominasi Kunjungan ke Manado
A
A
A
MANADO - Jumlah kunjungan warga negara asing (WNA) yang mendarat langsung ke Bandara Sam Ratulangi sejak 1 Januari hingga 31 Maret 2018 mencapai 29.653 orang dan 17.423 orang diantaranya ialah perempuan. Total angka keseluruhan tersebut berasal dari penumpang Singapura Silk Air yang datang secara reguler sebanyak 4 kali per minggunya sebanyak 3.290 orang.
Penumpang yang datang berasal dari kota-kota di China seperti Shenzen, Guang Zhou, Shanghai. Sementara jumlah penumpang Lion Air dan Citilink sebanyak 26.234 orang, sedangkan 129 orang lainnya datang ke Manado lewat pesawat charter dalam rangka kunjungan pribadi, medis, militer, teknikal, pengisian bahan bakar dan lain-lain.
Secara rinci, kedatangan WNA per Januari sebanyak 8.564 orang, Februari 10.882 orang dan Maret sebanyak 10.207.orang. Nampak terjadi penurunan dari bulan Februari ke bulan Maret, itu terjadi karena Pesawat charter Citilink hanya mengangkut penumpang pada bulan Februari 2018.
Kepala Subseksi Lintas Batas Bandara Samratulangi Kenneth Rompas menyatakan selama 2018 ini dalam pemeriksaan keimigrasian di area kedatangan tidak pernah terjadi masalah walaupun hampir setiap hari ada penerbangan.
“Tidak terjadi masalah, misalnya tidak ada yang ditolak masuk karena alasan namanya masuk ke dalam daftar penangkalan maupun tidak ada seorangpun yang tidak memenuhi syarat untuk masuk ke wilayah Indonesia,” jelasnya, Selasa (3/4/2018).
Sebaliknya di area keberangkatan juga tidak pernah terjadi masalah yang berarti kecuali pada tanggal 19 Maret yang lalu ada penolakan keberangkatan bagi seorang WNI yang bersama 21 orang lainnya yang akan melakukan group Tour ke Hongkong via Singapura.
Dia ditolak keberangkatannya karena paspornya rusak yang menurut pengakuannya terkena banjir di daerah Manado sehingga kami menyarankan agar Ia mengganti paspornya terlebih dahulu.
Dodi Karnida Kepala Divisi Keimigrasian Sulut mengharapkan pada akhirnya kedatangan Wisaman akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi mereka yang terlibat dalam sektor-sektor pariwisata misalnya penyedia jasa transportasi, kuliner, suvenir maupun perhotelan dan lain-lain.
“Perlu mendapat perhatian juga ialah sikap kita terhadap para turis yang datang dari jarak yang sangat jauh misalnya Amerika, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya yang mayoritas dari mereka melakukan perjalanan wisata bahari atau berlibur di cottage-cottage atau resort-resort dipinggir laut dalam waktu rata-rata 6-7 hari. Karena devisa negara dari mereka bukan jumlah sedikit,” pungkasnya.
Penumpang yang datang berasal dari kota-kota di China seperti Shenzen, Guang Zhou, Shanghai. Sementara jumlah penumpang Lion Air dan Citilink sebanyak 26.234 orang, sedangkan 129 orang lainnya datang ke Manado lewat pesawat charter dalam rangka kunjungan pribadi, medis, militer, teknikal, pengisian bahan bakar dan lain-lain.
Secara rinci, kedatangan WNA per Januari sebanyak 8.564 orang, Februari 10.882 orang dan Maret sebanyak 10.207.orang. Nampak terjadi penurunan dari bulan Februari ke bulan Maret, itu terjadi karena Pesawat charter Citilink hanya mengangkut penumpang pada bulan Februari 2018.
Kepala Subseksi Lintas Batas Bandara Samratulangi Kenneth Rompas menyatakan selama 2018 ini dalam pemeriksaan keimigrasian di area kedatangan tidak pernah terjadi masalah walaupun hampir setiap hari ada penerbangan.
“Tidak terjadi masalah, misalnya tidak ada yang ditolak masuk karena alasan namanya masuk ke dalam daftar penangkalan maupun tidak ada seorangpun yang tidak memenuhi syarat untuk masuk ke wilayah Indonesia,” jelasnya, Selasa (3/4/2018).
Sebaliknya di area keberangkatan juga tidak pernah terjadi masalah yang berarti kecuali pada tanggal 19 Maret yang lalu ada penolakan keberangkatan bagi seorang WNI yang bersama 21 orang lainnya yang akan melakukan group Tour ke Hongkong via Singapura.
Dia ditolak keberangkatannya karena paspornya rusak yang menurut pengakuannya terkena banjir di daerah Manado sehingga kami menyarankan agar Ia mengganti paspornya terlebih dahulu.
Dodi Karnida Kepala Divisi Keimigrasian Sulut mengharapkan pada akhirnya kedatangan Wisaman akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi mereka yang terlibat dalam sektor-sektor pariwisata misalnya penyedia jasa transportasi, kuliner, suvenir maupun perhotelan dan lain-lain.
“Perlu mendapat perhatian juga ialah sikap kita terhadap para turis yang datang dari jarak yang sangat jauh misalnya Amerika, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya yang mayoritas dari mereka melakukan perjalanan wisata bahari atau berlibur di cottage-cottage atau resort-resort dipinggir laut dalam waktu rata-rata 6-7 hari. Karena devisa negara dari mereka bukan jumlah sedikit,” pungkasnya.
(akr)