Peruri Cetak Laba Bersih Rp362,78 Miliar Sepanjang 2017

Rabu, 04 April 2018 - 15:26 WIB
Peruri Cetak Laba Bersih...
Peruri Cetak Laba Bersih Rp362,78 Miliar Sepanjang 2017
A A A
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2017. Peruri meraih pendapatan usaha Rp3,48 triliun atau naik 44,30% dibandingkan 2016, lalu yang mencapai Rp2,41 triliun.

Sementara laba usaha mencapai sebesar Rp509,16 miliar yang meningkat 77,55% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp286,78 miliar. Laba bersih sebesar Rp362,79 miliar atau lebih tinggi 161,6% dari 2016 yang mencapai Rp138,68 miliar.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) tercatat sebesar Rp879,96 miliar, naik 49,15% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp590 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp4,67 triliun, naik 28,21% jika dibandingkan dengan 2016 yang mencapai Rp3,64 triliun.

Pendapatan perusahaan dikontribusi oleh pencetakan uang kertas NKRI sebesar 66,7%, uang logam NKRI 4,5% serta paspor dan buku 6,4% untuk pita cukai 8,3% sedangkan meterai 2,8% dan lainnya 11,3%.

“Kami sangat bersyukur pada 2017, Peruri dapat mencapai kinerja yang baik. Pencapaian ini merupakan kerja sama dari seluruh karyawan dan manajemen sebelumnya yang telah menyelesaikan tugasnya selama 5 (lima) tahun dari 28 Oktober 2012 sampai 27 Oktober 2017. Sebagai Direksi yang meneruskan penugasan ini, kami menyampaikan terima kasih atas pondasi kokoh yang sudah dibangun Direksi sebelumnya,” ujar Direktur Utama Peruri Dwina S. Wijaya di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Tidak hanya itu, Peruri melalui anak perusahaan PT. Peruri Digital Security (PDS) melakukan penandatanganan akta jual beli saham PT. Cardsindo Tiga Perkasa (Cardsindo) sebesar 55% dengan nilai transaksi Rp35,3 miliar. Cardsindo merupakan anak perusahaan dari PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. yang didirikan pada 2012, bergerak di bidang bisnis smart card dan kartu plastik yang memiliki beberapa fitur sekuriti digital.

Kunci daya saing Cardsindo terletak dalam kemampuan memproduksi beberapa produk smart card seperti contactless, RFID cards, contact smart cards, PVC cards dan produk lainnya yang fokus untuk melayani pasar telekomunikasi, perbankan serta memberikan solusi pelayanan aplikasi smart card.

Proses akuisisi ini sejalan dengan inisiatif Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Peruri 2017-2021 serta merupakan bagian dari restrukturisasi PDS dengan cara mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang smart card. Cardsindo memiliki pengalaman, kompetensi, permesinan mutakhir dengan tenaga ahli yang cukup serta memiliki lebih dari 50% pangsa pasar smart card domestik.

Akuisisi tersebut diharapkan mampu menjadikan PDS menjadi perusahaan penyedia digital security yang mumpuni. Secara global potensi pasar smart card masih terbuka untuk dikembangkan. Menurut data dari Americas Market Intelligence, transaksi non tunai pada 2020 diproyeksikan mencapai 725,9 miliar transaksi dengan pertumbuhan rata-rata sejak 2015 hingga 2020 sebesar 10,9%. Di Indonesia kebutuhan smart card masih didominasi sektor perbankan.

Menurut data dari Bank Indonesia (www.bi.go.id, diolah), kontribusi transaksi non tunai yakni sebagai berikut transaksi kartu kredit pada 2017 mencapai 271 juta transaksi. Jumlah kartu yang beredar sebanyak 17 juta kartu dengan pertumbuhan rata-rata sejak 2010 hingga 2017 sebesar 3%; (2) Transaksi uang elektronik pada 2017 mencapai 780 juta transaksi.

Jumlah kartu yang beredar sebanyak 114 juta kartu dengan pertumbuhan rata-rata sejak 2010 hingga 2017 sebesar 46%; (3) Transaksi ATM/debit pada 2017 mencapai 5,16 miliar transaksi. Jumlah kartu yang beredar sebanyak 154 juta kartu dengan pertumbuhan rata-rata sejak 2010 hingga 2017 sebesar 18%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)